Siap-siap Nambah Kerjaan untuk Jabatan Ini di Era Digital
- NextProcess
VIVA – Bicara organisasi perusahaan, mulai dari UMKM, startup hingga yang besar, pasti membutuhkan dana agar bisa beroperasi dengan baik. Nah, untuk mengurus bagian ini, maka diperlukan seorang chief financial officer (CFO).
Saat ini, posisi CFO memainkan peran sentral dalam menstabilkan bisnis dalam situasi krisis akibat dari disrupsi digital dan pandemi COVID-19, serta memposisikan perusahaan untuk berkembang ketika kondisi membaik. CFO adalah pemimpin yang berkontribusi paling langsung terhadap kesehatan keuangan dan ketahanan perusahaan.
Baca: Nasib Transformasi Digital Pascapandemi, Lanjut atau Ditinggalkan?
Langkah yang diambil CFO akan sangat menentukan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, stabilisasi bisnis jangka pendek untuk mengantisipasi kondisi normal, serta persiapan jangka panjang bagi perusahaan membuat terobosan berani dalam rangka pemulihan bisnis.
CFO IDS Medical System Indonesia, Andy Rahardja, mengaku jika pandemi telah membuka mata banyak pihak, yaitu menyadarkan kita semua bahwa fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia belum mencukupi.
“Kami melihat bahwa perjalanan masih panjang. Artinya, akan terjadi lonjakan investasi di sektor kesehatan, khususnya dalam 3 tahun ke depan. Strategi kami untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dibagi menjadi 5 prioritas utama," ungkapnya, Jumat, 11 Desember 2020.
Pertama, mempercepat investasi alat kesehatan dengan memanfaatkan perusahaan teknologi berbasis keuangan (fintech). Kedua, menggalakkan produksi dalam negeri untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap impor produk kesehatan, baik equipment maupun consumables.
Kemudian, mengembangkan jasa pendidikan di sektor kesehatan (healthcare learning and education) sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mental para tenaga kesehatan.
Keempat, menyediakan jasa perencanaan rumah sakit (hospital planning and advisory services) dan jasa logistik medis (medical logistics). Terakhir, mengembangkan portofolio di bidang manajemen aset pelayanan kesehatan (healthcare assets management).
Sementara itu, menurut CFO Moratelindo, Jimmy Kadir, saat ini peran kepala keuangan bertambah. Peran baru tersebut meliputi sebagai agen perubahan, perencana strategis, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam fungsi keuangan dan memastikan keberhasilan transformasi digital.
“Saya juga diberikan tugas khusus. Divisi saya (keuangan) diminta untuk mengatur investasi, yang itu seharusnya menjadi tugas CEO. Jadi, kami punya peran untuk menentukan kapan harus investasi dan tidak," jelas Jimmy.