Informasi Rute Kapal Perintis Papua II

Kapal Perintis Papua II - Marlin Booking
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kapal Perintis Papua II sudah difungsikan pada tahun 2018. Pada tahun ini rute kapal ini sudah dapat dinikmati penumpang masyarakat Pangket untuk pulang ke pulau mereka. Kapal ini berkapasitas sampai 200 orang untuk sekali perjalanan. Kapal ini akan berlayar seminggu, sehingga memudahkan penumpang untuk memilih waktu sesuai dengan yang dikehendaki.

Kapal akan berlayar sepanjang 210 mil laut. Kapal Perintis Papua II ini melayani tidak hanya satu rute saja, melainkan beberapa rute. Rute tersebut dimulai dari Maccini Baji yang terus akan singgah ke pulau Balang Lompo, setelah itu akan berangkat lagi pulau Balo Baloang menuju ke Matalaang, lalu menuju Pulau Sapuka dan dilanjutkan lagi ke Pulau Sailus. Setelah itu akan kembali lagi ke Pulau Badas di Lombok NTB.

1. Pelabuhan Maccini Baji (Pangkep)

Pelabuhan Maccini Baji beralamat di Kelurahan Pundata Baji, Labakkang, Kabupaten Pangkep. Pelabuhan ini menjadi kawasan penting bagi masyarakat sekitar, karena akses utama yang menghubungkan pulau Pangkajene dengan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Pangkep.

Pelabuhan ini digunakan oleh masyarakat sekitar untuk menyalurkan barang-barang dan juga sebagai media distribusi semen tonasa. Distribusi semen menuju ke wilayah-wilayah Indonesia Timur. Aktifnya distribusi semen ini membuat pelabuhan dan juga roda perekonomian warga sekitar lebih aktif.

2. Pulau Balang Lompo

Pulau Balang Lompo adalah ibukota kecamatan dari Liukang Tupabiring sudah sangat terkenal sebagai tempat penghasil lobster terbesar di Pengakep. Pada saat musim panen lobster, dari pulau ini mampu menghasilkan lobster yang melimpah sehingga didistribusikan di seluruh Indonesia bahkan ekspor keluar negeri.

3. Pulau Balo Baloang

Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Tidak banyak yang tahu tentang pulau ini. Pulau ini terletak di Kabupaten Pangkajene. Penduduk pulau ini banyak yang bekerja sebagai nelayan untuk kehidupan sehari-hari. Saat berlayar mencari ikan, sebagian besar nelayan masih menggunakan navigasi secara tradisional, menggunakan alam untuk membaca arah, bukan menggunakan peta. Kehebatan para nelayan akan navigasi ini sudah diakui dunia, bahkan ada dalam buku “Bugis Navigation”

4. Pulau Matalaang

Miris! Lihat Tempat untuk Donasi Baju Malah Dijadikan Tempat Sampah, Warganet: Indonesia Darurat Membaca

Pulau Matalaang masih termasuk di kepulauan Kabupaten Pangkejene. Banyak warga yang sudah berada di pulau ini. Aktivitas masyarakat masih banyak mengandalkan hasil laut.

5. Pulau Sapuka

Erick Thohir Minta FIFA dan AFC Tak Kabulkan Keinginan Bahrain untuk Pindah Venue di Luar Indonesia

Pulau yang berada di Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep. Sudah banyak masyarakat yang berada di pulau ini. Sebagian besar masyarakat hidup dari hasil alam laut, sehingga masyarakat menjaga benar kelestarian laut. Guna menjaga kelestarian laut di pulau ini, banyak dilakukan penjagaan secara ketat, terbukti banyak nelayan yang melakukan illegal fishing yang tertangkap di pulau ini.

6. Pulau Sailus

Pulau Sailus masih merupakan bagian dari kepulauan Pangkahjene. Pulau ini berbatasan langsung dengan pulau Marabatuang dan pulau Sailus kecil. Jika dilihat di peta pulau ini berjarak hampir 500km dari pusat kota Makassar, tetapi dekat dengan pulau Sumba.

Jaraknya yang jauh dari pusat kota membuat alat komunikasi yang ada di pulau ini masih terbatas. Hanya ada sinyal untuk provider telekomunikasi tertentu saja.Ada beberapa dari masyarakat yang menggunakan alat komunikasi menggunakan satelit radio.

7. Pulau Badas

Hal yang menarik dari pulau ini adalah adanya wisata hiu, dimana para wisatawan dapat melihat hiu secara langsung di laut. Wisata ini dilakukan setiap tahunnya, karena mempunyai daya tarik yang besar untuk mendatangkan pengunjung.

Adanya Kapal Perintis Papua II ini sangat membantu orang-orang ada di sekitarnya. Di samping itu, adanya rute ini membantu pendistribusian semen-semen ke bagian Indonesia Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.