Penggunaan Aplikasi Ojek Online dalam Kehidupan Sehari-hari
- vstory
VIVA – Aplikasi berbasis online dengan mudah didapatkan hanya dengan men-download-nya di setiap smartphone yang digunakan. Aplikasi online yang banyak digunakan saat ini salah satunya adalah aplikasi ojek online.
Aplikasi ini mempermudah kita untuk mendapat transportasi, berbelanja makanan, hingga mengantar barang yang hanya dilakukan dengan menyentuh layar smartphone kita.
Namun, dengan kemudahan dari aplikasi ojek online tersebut memberikan beberapa dampak kepada penggunanya. Salah satunya yaitu terjadi beberapa perubahan perilaku yang akan dikaji pada tulisan ini.
Oleh sebab itu, kelompok kami, yaitu Kelompok Studi Kelas Dasar Sosiologi dan Antropologi, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia yang beranggotakan delapan orang yaitu Arindi Vindi Cahyani, Febrie Wulandari, Isnaeni Retno Miranti, Hasna Ulayya, Ratih Qamara Dewi, Salsha Nur Alfaiza, Siti Zahrotun Ngaliyah, dan Zuriyatin Auliyarrahman Jauhari, melakukan penelitian kualitatif secara sederhana dengan pengambilan data melalui wawancara mendalam terhadap responden.
Tujuan kami melakukan penelitian penggunaan aplikasi ojek online dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk mengetahui perubahan perilaku mahasiswa FKM UI pengguna ojek online, mengidentifikasi dampak yang timbul akibat adanya aplikasi ojek online, dan mengkaji alasan mahasiswa FKM UI menggunakan ojek online.
Sehingga pada tanggal 30 September – 7 Oktober 2019 kami mengambil data secara langsung terhadap responen, yaitu mahasiswa FKM UI yang sedang berada di sekitar lingkungan FKM UI.
Kami mendapatkan delapan responden sesuai dengan anggota jumlah kami karena berdasarkan dari dosen kami penelitian yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif.
Terdapat berbagai variabel yang kami tanyakan terhadap respon, di antaranya yaitu pengetahuan mengenai aplikasi ojek online, frekuensi penggunaan aplikasi ojek online, bentuk penggunaan, penggunaan aplikasi jasa antar makanan, pengaruh terhadap pola makan dan kondisi fisik, serta beberapa informasi tambahan yang kami dapatkan dari pihak driver.
Hasil dan pembahasan yang kami dapatkan setelah melakukan pengambilan data secara langsung terhadapa responden yaitu sebagian responden merasa ojek online sangat membantu, lebih murah dibandingkan transportasi lain.
Namun di sisi lain, ojol menyebabkan ketidak kondusifan seperti kemacetan, polusi udara yang semakin meningkat, serta antrean di beberapa restoran yang semakin panjang.
Fitur yang paling banyak digunakan oleh responden adalah ojol antar penumpang dan ojol pengantar makanan. Karena sebagian responden memilih ojol pengantar makanan karena malas keluar untuk mencari makanan.
Selain itu lebih efektif karena tak perlu antre dan lebih cepat, dan responden tetap dapat memesan makanan dengan mudah walaupun hari sudah malam. Dan alasan responden memilih ojol antar penumpang yaitu karena tidak memiliki kendaraan pribadi, jarak dari rumah ke transportasi umum jauh.
Ketika ada diskon, sebagian besar responden menyatakan bahwa diskon mempengaruhi mereka untuk membeli makanan meskipun dalam keadaan tidak lapar. Terdapat pengaruh terhadap pola makan dan kondisi fisik dari responden.
Pengaruh pola makan yaitu sebagian responden merasa memesan makanan melalui ojek online tidak berpengaruh terhadap pola makannya karena memesan makan hanya ketika perlu. Sebagian yang lain merasa terdapat perubahan pada pola makannya seperti lebih sering makan fast food karena mudah didapat, sering makan malam badan menjadi mudah gemuk
Sedangkan pengaruh kondisi fisik: sebagian responden merasa lebih jarang jalan kaki tetapi tidak banyak berpengaruh terhadap kondisi fisik karena penggunaan ojol hanya ketika jarak jauh saja dan menggunakan ojek online nya tidak berlebihan.
Selain mengambil data dari pengguna fitur ojek online, kami juga mendapatkan beberapa informasi tambahan dari driver dan juga mengambil data sekunder dari laman resmi ojok online yaitu posedur pembagian hasil mitra ojek online dan prosedur sebuah tempat makan menjadi mitra ojek online
Sistem pembagian hasil dari perusahaan ke mitra ojek online sebesar 80%, 20% masuk ke pendapatan perusahaan. Begitu pula dengan restoran yang menjadi mitra go-food atau grab food. Jika ada diskon kepada pembeli, uang yang masuk ke driver tetap harga semula. Diskon tersebut yang membayar adalah perusahaannya.
Dalam ojek online juga menggunakan sistem poin. Ada ketentuan poin-poin yang didapat apabila telah mendapatkan penumpang misalnya 5x atau 10x dalam sehari itu bisa mendapat poin dan dapat ditukarkan langsung masuk ke aplikasi driver.
Prosedur sebuah tempat makan menjadi mitra ojek online, yaitu sebuah tempat makan tersebut mendaftarkan diri menjadi mitra ojek online pada aplikasi Go-Biz. Setelah tempat makan tersebut mendaftarkan diri dengan melampirkan menu makanan dan berbagai keterangan yang diminta pada aplikasi Go-Biz, tempat makan tersebut dapat menjadi mitra dari ojek online tersebut.
Mengenai keuntungan tempat makan juga sama halnya dengan driver yang harus memberikan keuntungan sebesar 20% kepada perusahaan ojek online. Tempat makan yang bermitra dengan ojek online merasa terbantu dengan bermitra karena menjadi lebih ramai, laris, dan cepat
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang kami lakukan, dari delapan mahasiswa FKM UI yang hampir setiap harinya menggunakan aplikasi ojek online didapatkan bahwa:
1. Fitur ojek online yang paling sering digunakan, yaitu ojek pengantar makanan dan ojek pengantar penumpang.
2. Ojek online lebih memudahkan dalam bepergian, lebih cepat, dan relatif lebih murah dibandingkan dengan ojek konvensional dan transportasi lain.
3. Penggunaan ojek online menyebabkan semakin sedikitnya frekuensi berjalan kaki, lebih sering makan makanan cepat saji yang tentu saja akan mempengaruhi kesehatan kedepannya.
4. Responden merasa ojek online sering menimbulkan kemacetan karena tidak teratur dalam parkir di jalanan.
Â