Mengenal Sejarah di Bidang Penerjemahan Sesuai Zamannya

Ilustrasi bidang penerjemahan.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Masih dibutuhkannya peran penerjemah terlebih lagi dalam bidang bisnis yang berperan penting untuk menerjemahkan dokumen penting dan sebagai mediator untuk rekan kerja dari negara asing. Selain dalam bidang bisnis, penerjemah juga mengambil peran dalam menerjemahkan berbagai karya tulis sastra seperti novel juga film dari negara asing.

Tak Ada Nathan Tjoe-A-On, Penerjemah Shin Tae-yong Pun Jadi Buruan Suporter Timnas Indonesia

Untuk mengetahui lebih jauh tentang bidang penerjemahan, pertama mari kita mengenal sejarah singkatnya. Berikut sejarah penerjemahan sesuai 8 zamannya :

1.      Zaman kuno

Kocak, Shin Tae-yong Dipanggil 'Haji Lulung' Saat Bagi-bagi THR Uang Dollar

Dimulai dari sebuah terjemahan Alkitab Abrani dari bahasa Ibrani Biblika ke dalam Bahasa Yunani Koine yang diminta oleh raja Yunani  Ptolemaios II Philadelphos untuk dimasukkan ke Perpustakaan Aleksandria pada abad ke-3 sebelum Masehi, dengan melibatkan 70-72 cendekiawan. Terjemahan ini dikenal dengan nama Septuaginta yang artinya tujuh puluh dalam angka Romawi.

Terjemahan alkitab lainnya yaitu oleh ST. Jerome yang merupakan pendeta gereja Kristen juga dikenal sebagai penerjemah alkitab ke dalam Bahasa latin. Terjemahan tersebut dikenal sebagai Vulgata. ST. Jerome juga menemukan metode penerjemahan “sense for sense” yang artinya penerjemah seharusnya menerjemahkan sesuai dengan isi tulisan bukan dengan cara menerjemahkan kata per kata.

Kim Seon Ho dan Han So Hee Dikabarkan Bakal Main Drama Bareng Karya Penulis Hotel Del Luna

Cicero yang merupakan filsafat dan penerjemah bahasa Yunani, juga memiliki pemikiran yang sama seperti ST. Jerome, menurut Cicero terjemahan itu seharusnya tidak diterjemahkan “Verbum pro verbo” atau kata per kata karena akan terkesan aneh.

Pada Abad ke-4, Kumarajiva yaitu penerjemah tulisan Buddha dari bahasa Sanskrit ke dalam Bahasa Cina, dan juga merupakan biarawan Buddha. Kumarajiva terkenal dengan terjemahannya yaitu Diamond Sutra. 

2.      Abad pertengahan kuno

Bahasa Latin adalah Bahasa yang terkenal, dan terjemahan karya tulis dari bahasa latin mulai banyak bermunculan di abad ke-5.

Pada abad ke-9, raja Alfred dari Inggris menerjemahkan beberapa karya seperti “The consolation of philoshopy” oleh Boethus, dan “Ecclesiastical” oleh Bede, dari bahasa Latin ke dalam bahasa Anglo-Saxon, yang kita kenal sebagai Bahasa Inggris Kuno. Ini merupakan bentuk besar dari perkembangan Bahasa Inggris.

Pada abad ke-12 dan 13, Bahasa spanyol modern ditetapkan dengan bantuan grup para penerjemah yang dikenal dengan nama “The Toledo School of Translators” yang bertugas menerjemahkan karya tulis ke dalam bahasa Kastilia, yang merupakan bahasa daerah dari Spanyol.

Pada abad ke-14 terjemahan pertama alkitab dari Bahasa latin ke dalam Bahasa inggris oleh penerjemah John Wycliffe. Juga Geoffrey Chaucher yang menerjemahkan karya dari Boethius dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris, dan “Roman de la rose” dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris.

3.      Zaman pertengahan akhir sampai awal peradaban modern

Pada abad ke-15, Gemistus Pletho seorang sarjana Bizantin dari Konstantinopel pergi menuju Florence dan memperkenalkan kembali filosofi-filosofi dari Plato dan mempengaruhi Cosimo De Medici yang memerintah Florence waktu itu, supaya mendirikan Akademi Platonik, dimana akadami tersebut banyak menerjemahkan karya-karya dari Plato, Plotinus’ Enneads, dan beberapa tokoh lainnya.

Karya sastra tulis terkenal lainnya yaitu “Le Morte D’Arthur” diciptakan oleh Sir Thomas Mallory yang merupakan hasil kombinasi cerita kuno Perancis dan Inggris seperti “King Arthur”, “The Knights of The Round Table”, “Merlin”, “Lancelot & Guinevere”.

4.      Zaman terpengaruhnya budaya barat.

Munculnya mesin cetak modern oleh Gutenberg pada tahun 1453 merupakan perubahan besar pada karya sastra. Sebelumnya hanya kalangan tertentu saja yang bisa membaca buku, setelah munculnya mesin cerak ini, karya tulis dicetak dalam bahasa Latin dan bisa dinikmati oleh semua orang, khususnya perempuan. Mesin cetak ini bermanfaat untuk mempublikasi dan menerjemahkan karya sastra Yunani dan Romawi. Dan semakin berkembangnya percetakkan, semakin banyaknya permintaan terjemahan karya-karya sastra.

William Tyndale memimpin grup “Tudor Translation” di tahun 1525 yang juga pertama kali menerjemahkan Sebagian alkitab dari Bahasa Yunani dan Bahasa Yahudi ke dalam bahasa Inggris. Pada tahun 1535, Jakub Wujek menerjemahkan alkitab ke dalam bahasa Poland. Martin Luther yang merupakan seorang profesor dalam bidang Teologi menerjemahkan alkitab dalam bahasa Jerman, dan beberapa terjemahan alkitab lainnya yang diterjemahkan untuk mengembangkan bahasa-bahasa modern dari Eropa.

5.       Zaman modern awal

Miguel De Cervantes yaitu pencipta novel “Don Quixote” di abad ke-17 berkomentar bahwa terjemahan ideal itu adalah transparency and faithfulness artinya menerjemahkan ke dalam bahasa yang ditujukan dengan mempertimbangkan konteks, ungkapan kata, sintaksis, dan tata bahasa dari karya aslinya.

6.      Zaman revolusi industri

Penerjemahan pada zaman ini semuanya tentang style and accuracy dengan aturan penerjemahan yang menjadi pusat dalam suatu teks. Juga penerjemah memberitahu pembaca bahwa buku yang mereka baca adalah terjemahan dari buku aslinya.

Pada abad ke-19 juga membawa banyak teori tentang penerjemahan. Friedrich Schlelermarcher dari Jerman membagi metode penerjemahan menjadi 2 yaitu Dosmetication dan Foreignization. Dosmetication yaitu mengubah teks ke dalam bahasa target supaya lebih masuk akal. Sedangkan Foreignization adalah mengambil makna yang sama dari teks aslinya walaupun itu kurang jelas untuk pembaca.

Yan Fu, penerjemah dari Cina juga mengembangkan 3 teori penerjemahan yaitu faithfulness, expressiveness, and elegance. Teori ini mempunyai efek yang besar dalam bidang penerjemahan.

7.      Akhir milenium ke-2

Pada abad ke-20, bidang penerjemahan menjadi lebih terkenal dan terstruktur dimana menginterpretasikan konteks dari teks tertulis merupakan prioritas terbesar.

Penerjemahan adalah sebuah seni menurut Jorge Luis Borges dari Argentina yang menerjemahkan hasil kreasi dari Virginia Wool, Walt Whitman, Edgar Allan Poe, Rudyard Kipling, Franz Kafka, Herman Hesse, Andre Gide, dan William Faulkner ke dalam bahasa Spanyol. Jorge Luis Borges mengatakan bahwa seorang bisa melakukan improvisasi dari karya asli yang mungkin pada waktu itu menyimpang dari sumber teksnya.

Pada zaman ini bahan terjemahan hanya terbatas pada ilmu pengetahuan, akademis, sejarah, dan keagamaan.

8.      Zaman sekarang

Belajar di bidang penerjemahan sudah dimulai dari akhir abad ke-20 dan sampai sekarang abad ke-21, sekarang penerjemahan sudah menjadi jurusan akademis di universitas. Penerjemahan di zaman ini membantu mengembangkan bahasa melalui Loanword atau kata yang diadopsi dari suatu bahasa, dan Borrowing term atau meminjam istilah dari suatu bahasa. Teknologi dan Internet juga berperan terhadap pasar global untuk layanan bahasa termasuk menciptakan software penerjemahan dan menciptakan pekerjaan di bidang penerjemah.

Di zaman sebelumnya penerjemah dikenal sebagai sarjana, peneliti, atau penulis. Sekarang penerjemah hampir tidak kelihatan, seperti namanya tidak sering muncul pada teks yang mereka terjemahkan.

Itulah sejarah penerjemahan sesuai dengan 8 zamannya, semoga artikel ini membantu dalam memberikan informasi tentang sejarah penerjemahan, terima kasih.

 

Jeje dan Ahjussi Gaul

Dari Penerjemah Shin Taeyong ke Bintang YouTube, Kisah Jeje Bersinar Bersama Ahjussi Gaul

Konten YouTube terbaru Daehoon menampilkan keakraban dengan teman-teman sesama orang Korea yang sudah tinggal di Indonesia selama 9 hingga 20 tahun.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.