Sejarah Kertas Mencatat Peradaban

sumber: https://commons.m.wikimedia.org/w/index.php?search=Paper+cina&title=Special:MediaSearch&go=Go&type=image
Sumber :
  • vstory

VIVA – Banyak hal yang mempengaruhi berkembangnya suatu peradaban, hal tersebut dapat disebabkan oleh informasi suatu peradaban. Akan tetapi kita menggunakan konteks mengenai peradaban yang berasal dari masa kuno.

Forum G20 di Brasil, Fadli Zon Serukan Repatriasi Artefak Budaya untuk Pemulihan Keadilan Sejarah

Pada masa kuno kertas merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan memberi informasi. Dalam KBBI kertas merupakan lembaran yang dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang bisa ditulisi. Lalu apa hubungan antara kertas dan peradaban?

Berdasarkan buku China On Paper European and Chinese Work From the Late Sixteenth to the Early Nineteenth oleh Marcia Reed pembuatan kertas diperkenalkan oleh tawanan Tionghoa pada tahun 751 M.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ingin Indonesia jadi Ibukota Budaya Dunia

Sebelumnya telah ditetapkan oleh Karabocek bahwa kertas Tionghoa diimpor ke Samarkand tahun 707 dibawah Sasanian. Kertas pertama kali dibuat di Lie-Yang, Tiongkok oleh Tsai Lun, seorang pejabat pengadilan Tiongkok.

Berdasarkan buku Sino Iranica Chinese Contributions to the History of Civilization in Ancient Iran oleh Berthold Laufer kertas ini ditemukan pada tahun 105 M. Tsai Lun merupakan penduduk asli kota Cu. Asal usul dialektika dari kata kou menunjukan dengan baik bahwa memiliki dua kata dasar untuk spesies pohon yang sama (mulberry). Hal ini dikemukakan oleh Li Si-cen.

Dinilai Sebagai Alat Propaganda Soeharto, KontraS Minta Penayangan Film G30S/PKI Dihentikan

Awal pembuatan kertas

Tsai lun mengombinasikan kulit kayu mulberry, rami dan kain perca dengan air, memeras airnya, dan menggantung alas tipis tersebut untuk dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang permukaan alternatif lama dari kayu, kulit, tulang, cangkang dan bambu telah menjadi bagian dari museum, karena Cina mengganti dengan kertas.

Kegunaan kertas pada saat itu

Berdasarkan buku Paper Trail An Unexpected History Of A Revolutionary Invention oleh Alexander Monro pada abad ke-2 kertas digunakan oleh misionaris Budha yang mengisi ribuan gulung kertas dengan do’a dan sutra untuk menyampaikan pesan mereka tidak hanya ke istana dan para Birokrat.

Tetapi kepada siapa pun yang ingin membaca. Para biksu, penyair, dan konfusius menambahkan karya mereka sendiri ke tumpukan kertas begitupun para pelajar yang menulis surat dan puisi. Pada abad ke-6 pembuatan kertas dipraktikkan di Korea.

Kertas telah memperluas jangkauan melalui koridor barat laut juga memenuhi oasis gurun di barat laut Cina saat buddhisme mendapat pengikut dan komunitas. Penaklukan muslim atas persia pada abad pertengahan ke-7 membawa islam ke perbatasan China.

Dan pada pertengahan abad ke-9 khalifah mengadopsi kertas sebagai permukaan birokrasinya. Marco Polo mencatat bahwa orang Cina telah menggunakan kertas untuk layang-layang (nama Cina mereka berarti burung kertas), isyarat militer, panel dan jendela.

Seiring perkembangan zaman kertas tidak hanya digunakan untuk media pendidikan saja melainkan kertas sudah banyak berkontribusi dalam bidang seni dan kerajinan. Karena semakin meningkatnya pola pikir manusia yang bisa menciptakan kreatifitas yang berkualitas.

Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia sebelum ditemukan kertas bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.

Hal ini bisa di jumpai pada masa peradaban bangsa Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kuli atau binatang, sutra bahkan daun lontar yang dirangkai seperti yang dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Keberadaan kertas pada masa peradaban Cina kuno tepatnya pada masa dinasti Han sangat berpengaruh terhadap peradaban. Berkat kertas sejarah peradaban manusia bisa terdokumentasikan dengan baik hingga sekarang dapat kita pelajari sejarahnya. Karena pada masa itu banyak keterangan atau benda-benda yang hilang. Dengan adanya kemajuan dalam peradaban di masa lalu membawa kemudahan untuk kita di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.