Fobia Masa Lalu
- vstory
Phobiomos Parelthón
Oleh: Alwi Husein Al Habib
Hai, masih ingatkah?
Ini aku, dirimu yang dulu
Yang semenjak sesaat kau senang kau tinggalkan
Yang sesaat kau sedih kau memaki
............................................
Hai, masih bisakah bersua?
Jangan pergi meninggalkan
Mari kita bangun masa depan
Tentunya aku sebagai pijakan
Menemanimu hingga akhir tujuan
.............................................
Hai, terbesitkah aku di hatimu?
Sesampai iringan rindu yang menggebu-gebu
Terhampas oleh gelombang sendu
Bukan aku penyebabnya
Dialah yang harusnya bertanggung jawab
Malah aku yang kau salahkan
Bersamaku kau sesalkan
............................................
Hai, aku ini siapa?
Entahlah, sebagian bilang aku masa lalu
Sebagian bilang aku masa kelabu
Yang paling penting,
Aku selalu menyadari
Jangan sampai luka itu terulang kembali
Cukupkan masa lalu, aku ingin pergi lebih jauh
............................................
Agapi
Cinta yang baik adalah
yang tumbuh dan berbenah
Mendengar keluh kesah untuk keselarasan
Bukan hal yang harus dimaknai sebagai keburukan
cinta hadir bersemi bersama dengan raga yang merindu
jika hati memiliki seribu makna untuk mengungkap rahasianya
kerinduan menjadi penyegera rahasia itu terungkap
"Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar di telingamu lagi
Percayalah doaku akan setia memeluk jiwamu hingga malam yang menyendiri."
"Senja tiba dengan rona bayangmu yang memenuhi semesta, sejauh mataku berkaca, wajahmu seperti lampu cahaya yang memenuhi segala."
"Terusik rindu yang menelusup di setiap kedip mata. Dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak bersisa."
"Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya. Dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum kepasrahan tanpa syarat."
“Di malam yang diisi sunyi, ingin aku memelukmu dengan bermiliar rasa rindu. Kudekap detak kita beradu. Menatap matamu yang syahdu adalah kesukaanku.”