Menjelajahi Era Baru Rekrutmen: Peran Media Sosial dalam Seleksi Karyawan

Sumber : Pixabay
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dilansir dari Statista.com, pada tahun 2024, rata-rata penggunaan media sosial harian dan pengguna internet di seluruh dunia mencapai 143 menit per hari, mengalami penurunan dari 151 menit pada tahun sebelumnya. Data ini mencerminkan bagaimana media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari di era digital saat ini. Dari pengiriman pesan hingga unggahan konten, penggunaan media sosial menawarkan berbagai kegiatan yang tidak terbatas pada hiburan semata.

Keuangan Gen Z dengan E-wallet, Strategi dan Tantangannya

Jejak digital yang kita tinggalkan di media sosial menjadi bagian dari identitas online kita yang tak terhapuskan. Setiap tindakan seperti unggahan, komentar, dan reaksi adalah representasi dari diri kita yang bisa diakses oleh siapa saja. Citra yang dibangun dari aktivitas di media sosial sangat mempengaruhi persepsi orang lain terhadap kita, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.

Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi yang lahir di era teknologi modern antara tahun 1997 dan 2012, telah menjadi bagian integral dari lanskap digital. Pada tahun 2024, banyak dari mereka yang sudah memasuki usia dewasa dan memulai langkah pertama dalam karier mereka. Perusahaan-perusahaan yang sadar akan peran media sosial dalam kehidupan modern telah mulai menggunakan strategi screening media sosial sebagai bagian dari proses rekrutmen karyawan.

Tips dan Trik Memanfaatkan Teknologi untuk Berinvestasi di Era Digital

Media social screening merupakan metode yang digunakan oleh HRD untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang calon karyawan, selain dari apa yang tercantum dalam CV mereka. Platform seperti LinkedIn dan Instagram menjadi fokus utama dalam melihat aktivitas, konten yang dibagikan, serta interaksi dengan orang lain dari calon karyawan. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang kepribadian, nilai-nilai, dan keterampilan sosial calon karyawan yang mungkin tidak terlihat dalam wawancara atau lamaran kerja tradisional.

Pentingnya personal branding dalam konteks ini menjadi sangat jelas. Personal branding tidak hanya tentang membangun reputasi positif, tetapi juga tentang menampilkan nilai-nilai yang diinginkan oleh perusahaan. Seorang kandidat yang mampu mengelola personal branding dengan baik di media sosial dapat memberikan kesan profesional yang kuat kepada HRD. Konsistensi dalam unggahan, relevansi konten dengan bidang pekerjaan yang dilamar, serta kemampuan untuk membangun relasi secara online menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi keputusan rekrutmen.

Bill Gates Yakin Teknologi AI Tak Bisa Gantikan Profesi Ini

Bagi Generasi Z, memahami cara membangun personal branding yang kuat di media sosial merupakan investasi yang berharga untuk masa depan karier mereka. Tips untuk meningkatkan personal branding termasuk:

1. Mengunggah Konten yang Relevan: Bagikan konten-konten yang mewakili pemikiran dan minat pribadi Anda, seperti tips profesional, pengalaman kerja, atau keterlibatan dalam kegiatan sosial.

2. Gunakan Hashtag Secara Efektif: Hashtag membantu konten Anda ditemukan oleh orang-orang dengan minat serupa. Gunakan hashtag yang relevan dengan topik yang Anda bahas untuk meningkatkan visibilitas.

3. Konsistensi dalam Posting: Jadwal unggahan secara teratur untuk mempertahankan konsistensi dan membangun audiens yang setia.

4. Membangun Hubungan: Gunakan media sosial untuk memperluas jaringan profesional Anda. Mulailah dengan mengirim pesan langsung untuk berkenalan dan membangun relasi yang saling menguntungkan.

5. Menjadi Autentik: Tetaplah menjadi diri sendiri dalam setiap interaksi online. Keaslian akan membedakan Anda dari kandidat lain dan menarik perhatian HRD yang mencari kecocokan budaya perusahaan.

Dengan memahami dan menerapkan tips-tips ini, Generasi Z dapat mempersiapkan diri mereka dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan perekrutan di era digital ini. Personal branding yang kuat tidak hanya membantu dalam mendapatkan pekerjaan, tetapi juga dalam membangun karir yang berkelanjutan dan memuaskan di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.