Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Gambar tersebut menunjukkan tanda panah yang mengarah ke atas, menggambarkan bahwa terjadi inflasi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Inflasi adalah suatu fenomena di mana harga-harga umumnya mengalami peningkatan secara berkelanjutan. Kenaikan harga pada beberapa barang saja tidak dianggap sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan tersebut merambat atau menyebabkan kenaikan harga sebagian besar barang lainnya. Inflasi mencerminkan peningkatan harga secara umum yang disebabkan oleh ketidakselarasan antara produksi barang, penetapan harga, pencetakan uang, dan tingkat pendapatan masyarakat. Ini adalah gejala dari meningkatnya harga komoditas yang dipicu oleh berbagai faktor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga barang lainnya.

Tantangan Geopolitik Indonesia bagi Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Globalisasi ekonomi banyak dikaitkan dengan meningkatnya integrasi ekonomi nasional dan internasional, baik dalam hal pasar barang, jasa, tenaga kerja, dan modal. Globalisasi ekonomi akan menghilangkan segala batasan dan hambatan terhadap aliran modal, barang dan jasa. Pasar dan produksi antar negara menjadi saling bergantung karena pertumbuhan perdagangan internasional, meningkatnya pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi seperti WTO (Organisasi Perdagangan Dunia). Hal ini tentu saja akan mempengaruhi perekonomian suatu negara.(Nawatmi, 2016)

Seiring dengan perkembangannya, banyak peneliti meyakini bahwa globalisasi telah mengurangi peran faktor domestik dalam pembentukan inflasi dan meningkatkan peran ekonomi global. Beberapa bahkan berpendapat bahwa model-model tradisional ekonomi tertutup tidak lagi relevan untuk memprediksi inflasi. Ini menandai pergeseran pemikiran yang signifikan di kalangan peneliti, yang menurunkan peran faktor domestik dan mengangkat peran ekonomi global sebagai faktor yang lebih dominan dalam pembentukan inflasi.

Transformasi Media dan Komunikasi Politik: Membentuk Opini Publik di Era Digital

Kelompok pro globalisasi meyakini bahwa globalisasi akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dunia. Oleh karena itu, perdagangan bebas diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Bagi yang anti globalisasi kurang setuju dengan perdagangan bebas, karena perdagangan bebas akan mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan negara dunia ketiga dan masih banyak lagi penyebab lainnya. Dengan demikian, globalisasi ekonomi dikaitkan dengan meningkatnya integrasi ekonomi nasional-internasional, baik dalam hal pasar barang, jasa, tenaga kerja, dan modal.

Bagi suatu negara, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu fokus yang harus dicapai di setiap tahunnya. Angka pertumbuhan ekonomi di suatu negara akan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan. Inflasi merupakan indikator perekonomian yang penting, laju pertumbuhannya selalu diupayakan rendah dan stabil agar supaya tidak menimbulkan penyakit makro ekonomi yang nantinya akan memberikan dampak ketidakstabilan dalam perekonomian. Inflasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap perekonomian.(Amir Salim, Fadilla, 2021)

Menghadapi Revolusi Society 5.0 dengan Kurikulum Merdeka Belajar

inflasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016-2020. Hal ini dikarenakan permasalahan ekonomi yang tidak terduga terjadi di Indonesia terutama contohnya inflasi yang terjadi di tahun 2020 ini yaitu inflasi yang meningkat disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berdampak pada naiknnya harga BBM dan sembako, menurunnya minat beli masyarakat serta meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Semakin tingginya angka inflasi di Indonesia maka akan semakin mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat pada angkanya, nilai inflasi yang terjadi di Indonesia pada periode 2016-2020 ini masih berada di kisaran normal dan dapat masih dapat memberikan kesempatan bagi negara Indonesia untuk meningkatkan perekonomiannya.

Inflasi adalah salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, di era global saat ini. Pengaruhnya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa tinggi inflasi tersebut, seberapa stabilnya, dan seberapa cepat respons kebijakan pemerintah dalam menanganinya. Berikut adalah beberapa pengaruh utama inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia:

Keseimbangan Pembelanjaan

Inflasi yang rendah dan stabil dapat menciptakan kepercayaan dan kepastian di pasar, mendorong konsumen dan bisnis untuk melakukan pembelanjaan dan investasi. Namun, inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen, menyebabkan penurunan permintaan dan penurunan aktivitas ekonomi.

Biaya Pembiayaan

Inflasi yang tinggi dapat meningkatkan biaya pembiayaan, terutama bunga pinjaman. Hal ini dapat mengurangi investasi karena bisnis harus membayar lebih banyak untuk memperoleh modal. Di sisi lain, inflasi yang rendah dapat mendorong investasi dengan menyediakan suku bunga yang lebih rendah.

Distribusi Pendapatan

Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan di masyarakat. Misalnya, inflasi yang tinggi dapat menyebabkan penurunan daya beli pendapatan tetap seperti gaji atau pensiun, sementara aset berharga seperti properti atau saham bisa mengalami kenaikan nilai. Ini dapat menciptakan kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan.

Efisiensi Aliran Dana

Inflasi yang tinggi dapat mengurangi efisiensi aliran dana dalam perekonomian karena masyarakat dan bisnis akan lebih fokus pada melindungi nilai uang mereka daripada mengalokasikan sumber daya secara efisien.

Kepercayaan Investor

Inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat merusak kepercayaan investor baik domestik maupun asing terhadap perekonomian suatu negara. Hal ini dapat menghambat aliran investasi dan pertumbuhan jangka panjang.

Pemerintah Indonesia menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengendalikan inflasi dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia, sebagai bank sentral, biasanya menggunakan kebijakan suku bunga dan intervensi pasar untuk mengendalikan inflasi, sementara pemerintah menggunakan kebijakan fiskal seperti pengaturan belanja dan pajak untuk mempengaruhi tingkat inflasi. Upaya ini penting untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia di era global saat ini sangat penting dan kompleks. Meskipun inflasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui beberapa mekanisme, seperti memfasilitasi konsumsi dan investasi, dampak negatifnya juga tidak boleh diabaikan. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat menyebabkan penurunan daya beli, ketidakpastian ekonomi, dan ketidaksetaraan sosial.

Oleh karena itu, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penting bagi pemerintah Indonesia untuk mengelola inflasi dengan hati-hati melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Stabilitas harga harus dijaga agar konsumen dan bisnis memiliki kepercayaan dalam melakukan aktivitas ekonomi mereka. Selain itu, kebijakan harus dirancang untuk meminimalkan dampak negatif inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola inflasi, Indonesia dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di era global saat ini.

 

sumber foto: www.pixabay.com

Efek Ekonomi dari Peraturan Minyak Goreng Kemasan: Keseimbangan Pasar dan Harga

Merek Minyakita dirancang untuk menyediakan minyak goreng dengan harga yang dikendalikan sesuai dengan HET.

img_title
VIVA.co.id
11 September 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.