Metode Belajar Mengajar Harus Menyesuaikan Perkembangan Zaman
- vstory
VIVA – Perkembangan zaman yang kian maju dan terus berkembang dengan sangat pesat membuat semua hal di dunia ini harus melakukan adaptasi dan perubahan. Bangsa atau negara yang tidak mau mengikuti perkembangan zaman, maka dia akan tertinggal jauh dengan bangsa-bangsa lainnya.
Begitu halnya dengan metode belajar-mengajar di berbagai lembaga pendidikan di negeri ini. Harus terus membenahi diri, terus melakukan inovasi, pembaruan, dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Kecanggihan teknologi yang ada sekarang ini, harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk memperlancar proses belajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.
Idealnya, pendidikan dan teknologi harus berjalan beriringan. Ainun Naim, selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbud menjelaskan bahwa dunia pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman dan memperhatikan peradaban manusia. Oleh karena itu, Kemendikbud bertanggung jawab menyelaraskan ekosistem pendidikan agar manusia leluasa untuk berkreasi dan berinovasi (kemdikbud.go.id, 03/02/2020).
Masih dari sumber yang sama, Ainun Naim menyampaikan bahwa kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan yang digulirkan haruslah memberikan kebebasan kepada para insan pendidikan untuk berkreasi, berinovasi dan berpartisipasi aktif memajukan pendidikan.
Salah satu kebijakan yang diusung oleh pemerintah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di dunia pendidikan adalah dengan menerbitkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka mengajar.
Melansir keterangan kemdikbud.go.id (11/02/2022), untuk mengatasi krisis pembelajaran, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Nadiem mengungkapkan, merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
Bila ditelisik, ada sederet manfaat dan keunggulan yang bisa diambil dari program Kurikulum Merdeka yang diusung oleh Kemendikbudristek tersebut. Salah satu keunggulan dari penerapan Kurikulum Merdeka adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi profil Pelajar Pancasila (kemdikbud.go.id, 11/02/2022).
Dalam upaya menerapkan atau mengimplementasikan program Kurikulum Merdeka, tentunya dibutuhkan beragam alat agar program dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Platform Merdeka Mengajar adalah salah satu solusi yang digunakan untuk menguatkan program tersebut.
Dalam tulisannya, Leski Rizkinaswara (aptika.kominfo.go.id, 5/6/2022) menjelaskan uraian Irfana Steviano selaku Pengembang Teknologi Pembelajaran Kemendikbudristek. Menurut Irfana, Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, menjadi salah satu pintu masuk adopsi teknologi digital di sektor pendidikan. PMM menyediakan beragam materi mengajar yang dapat diterapkan langsung di kelas, dan beragam materi pelatihan yang bisa menunjang guru dalam berkarya dan meningkatkan kompetensi.
Salah satu sosok guru yang merasakan kebermanfaatan dengan adanya Kurikulum Merdeka adalah Joko Prasetyo. Guru SMPN 2 Temanggung Jateng ini mengungkapkan kisahnya. Dahulu, saat mengajar guru terbelenggu dengan kriteria kelulusan minimal (KKM), sedangkan di Kurikulum Merdeka ia merasa guru sangat menghargai proses dan pencapaian siswa dalam belajar. “Guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam belajar semaksimal mungkin,” tuturnya bersemangat (kemdikbud.go.id).
Salah satu harapan saya dari program Kurikulum Merdeka dan diberlakukannya platform teknologi sebagai penunjang dari program tersebut adalah adanya perubahan yang positif dan lebih baik di dunia pendidikan. Perubahan ini akan berdampak tidak hanya pada kualitas metode belajar-mengajarnya saja, tetapi juga pada karakter atau kepibadian anak atau peserta didik.
Dewan Pembina PGRI, Dudung Nurullah Koswara, menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif (kemdikbud.go.id, 5/4/2022).
Sebagai bagian dari masyarakat umum, saya berharap semoga apa pun program dari Kemendikbudristek, selama itu untuk kebaikan dan memajukan pendidikan di negeri ini, tentunya akan saya dukung. (Sam Edy Yuswanto, penulis lepas mukim di Kebumen)