Tren Perilaku Gaya Hidup Wellness sebagai Upaya Pencapaian Aktualisasi Diri
- vstory
VIVA - Dalam era modern, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan kebutuhan akan self-care mengalami peningkatan secara signifikan. Perkembangan ini didorong oleh berbagai hal, seperti meningkatnya stres dan kegelisahan yang dipengaruhi oleh perubahan sosial, budaya, teknologi dan gaya hidup yang serba cepat. Media sosial, misalnya, telah menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran seputar kesehatan mental. Influencer dan selebriti yang membagikan pengalaman mereka sendiri di media sosial terkait dengan self-care dan kesehatan mental memberikan dampak positif terhadap follower mereka, mendorong lebih banyak orang untuk mengambil langkah yang sama.
Kata "wellness" dalam bahasa Inggris merujuk pada kondisi keseluruhan yang baik dari segi kesehatan dan kesejahteraan, baik secara fisik, mental, emosional, maupun sosial. Istilah ini mencakup berbagai aktivitas dan praktik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dan mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Jadi, secara umum, "wellness" dapat diartikan sebagai keadaan keseluruhan dari kesehatan.
Konsep wellness akan kesehatan mental, fisik, emosional dan sosial saat ini diinterpretasikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini sejalan dengan teori Maslow, dikenal juga sebagai Hierarchy of Needs (Hierarki Kebutuhan), adalah sebuah teori motivasi dalam psikologi yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow pada tahun 1943. Teori ini menyebutkan model kebutuhan manusia yang disusun berdasarkan hierarki yang digambarkan sebagai sebuah piramida dalam lima tingkat.
Pada tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan ini merupakan elemen dasar untuk kelangsungan hidup seperti, sandang, pangan dan papan. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi maka akan muncul kebutuhan baru yaitu kebutuhan akan rasa aman seperti kebebasan dari rasa takut, cemas atau kekalutan. Keamanan ini memberikan dasar untuk membangun kehidupan yang lebih stabil, memberikan kita kesempatan untuk mengejar kebutuhan yang lebih tinggi.
Setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan akan cinta, rasa kasih dan rasa memiliki. Ketika seseorang sudah memiliki rasa cinta dan suka terhadap sesuatu maka mereka tidak akan memikirkan berapapun biaya, berapapun akan dibayar untuk memenuhi rasa cinta tersebut. Di atas kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta adalah kebutuhan akan harga diri. Pemenuhan kebutuhan ini akan membawa perasaan percaya pada diri sendiri, berlandaskan pada penghargaan yang diperoleh dari orang lain.
Puncak dari piramida Maslow adalah aktualisasi diri yang didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat dalam diri setiap manusia. Meskipun kebutuhan dalam tingkat yang lebih rendah sudah berhasil dipuaskan, tetapi manusia akan cenderung merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas jika gagal berusaha untuk memuaskan kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam masyarakat modern, di mana banyak kebutuhan dasar telah terpenuhi, individu semakin mengejar kebutuhan yang lebih tinggi, termasuk kebutuhan wellness, kondisi wellness sendiri menjadi sarana bagi individu untuk mendukung langkah mereka menuju pencapaian aktualisasi diri. Fenomena kebutuhan wellness ini ditandai dengan semakin banyaknya orang memilih untuk mengalokasikan waktu, uang, dan energi mereka ke dalam produk, layanan, dan experience yang menunjang kebutuhan mereka menuju kesehatan secara menyeluruh dan mencapai keseimbangan dalam hidup, khususnya dari kalangan urban kelas menengah.
Menyadari pergeseran perilaku konsumen tersebut, kebutuhan ini mendorong banyak peluang besar dalam sektor industri wellness. Pemasar menawarkan berbagai produk dan layanan yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik konsumen, seperti kita lihat di Indonesia saat ini, menjamurnya studio yoga dan pilates, maupun pusat kebugaran yang menyediakan beragam kelas olahraga, retret wellness, konseling via online, seminar dan workshop pengembangan diri, serta aplikasi untuk meditasi dan mindfulness menawarkan konten yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan mental. Di samping itu telah banyak juga metode yang berkembang untuk mengatasi masalah mental dengan memasukkan aspek-aspek dari para ahli, seperti pola makan, aktivitas fisik, praktik meditasi, dan interaksi sosial. Artinya keinginan untuk peningkatan diri dan pencapaian aktualisasi diri mendorong konsumen itu sendiri untuk mencari produk dan layanan mendukung tujuan mereka.
Di tengah persaingan yang semakin ketat di industri wellness, sangat penting bagi para pemasar untuk membuat merek mereka terlihat lebih menonjol dengan memberikan nilai tambah yang berbeda dibandingkan dengan para pesaing, pemasar dituntut untuk melakukan inovasi yang menarik, memberikan pelayanan konsumen yang memuaskan, dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam pada konsumen dari paket treatment yang mereka berikan. Kita juga sering menjumpai beberapa pemasar bekerjasama dengan penyedia jasa tour travel atau maskapai penerbangan yang menawarkan paket liburan atau wisata yang berisi kegiatan wellness selain travelling.
Dengan menawarkan solusi yang mendukung wellness, pemasar tidak hanya membantu konsumen mencapai pengembangan diri tetapi juga turut serta membangun komunitas yang terikat oleh nilai merek mereka dengan menawarkan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga memberi inspirasi dan motivasi. Kelas yoga, grup meditasi, atau forum online tentang wellness dan kesehatan mental tidak hanya menyediakan sumber daya, tetapi juga menciptakan ruang bagi orang-orang dengan minat yang sama untuk terhubung dan saling mendukung. Ini menunjukkan bagaimana kesehatan mental dan wellness menjadi lebih dari sekedar tren, mereka telah menjadi bagian dari budaya modern yang memprioritaskan wellness di dalamnya.
Tren wellness di era modern ini lebih dari sekadar kegemaran, itu adalah ekspresi dari keinginan kuat untuk mengaktualisasikan diri, seperti yang Maslow jelaskan dalam teorinya. Wellness diakui sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pencapaian potensi penuh individu, hal ini menggambarkan pergeseran dari kebutuhan dasar ke kebutuhan yang lebih tinggi dalam piramida kebutuhan. Dengan memfokuskan pada kesehatan fisik, mental, dan emosional melalui praktik wellness, seseorang tidak hanya memperbaiki standar hidupnya tetapi juga maju menuju pencapaian diri seperti apa yang diharapkan.
Pada akhirnya, bahwa di balik setiap keputusan pembelian konsumen terkait wellness, ada keinginan mendalam untuk mencapai kebahagiaan dan pemenuhan kebutuhan secara lengkap dan mendalam. Industri wellness tidak hanya menjawab kebutuhan fisik tetapi juga berperan penting dalam membantu individu mencapai kepuasan pribadi dan kebahagiaan yang lebih luas. Sehingga dapat dikatakan bahwa tren wellness bukan hanya sekadar fenomena melainkan sebuah pergerakan menuju pemahaman yang lebih komprehensif tentang kesehatan dan wellness sebagai unsur kunci dari kehidupan agar semakin berkualitas.