Pendidikan Menjadi Barometer Kemajuan Sebuah Bangsa
- vstory
VIVA - Setiap orang membutuhkan pendidikan yang layak agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih terarah. Ini artinya, pendidikan menempati posisi yang sangat penting dalam hidup ini. Bahkan dalam skala yang lebih luas, keberadaan pendidikan menjadi salah satu tanda atau barometer kemajuan bagi sebuah bangsa.
Oleh karenanya, jangan sampai kita menyepelekan pendidikan. Jangan sampai kita menganggap bahwa pendidikan bukan hal penting yang tidak perlu untuk diperjuangkan.
Dalam sebuah tulisannya (gramedia.com) Aris menjelaskan bahwa maju tidaknya masyarakat dalam suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikan yang telah disiapkan oleh pemerintah atau pihak terkait. Pendidikan yang berkualitas dapat diketahui melalui pengembangan kurikulum yang bertujuan membentuk lingkungan belajar yang nyaman sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Ketika peserta didik dapat belajar dengan nyaman, maka mereka dapat menyerap apa yang disampaikan oleh guru atau pendidik yang baik.
Sebagaimana sudah kita maklumi bersama, saat ini pemerintah telah mengeluarkan Kurikulum Merdeka Belajar yang tentu saja memiliki kebermanfaatan bagi guru juga murid. Melansir laman guruinovatif.id (12/10/2022) Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mendorong bakat dan minat yang dimiliki oleh murid. Kurikulum yang diresmikan oleh Kemendikbudristek pada Februari 2022 ini merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam.
Dalam kurikulum ini pula, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar agar pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat murid. Selain untuk menguatkan profil pelajar Pancasila, kurikulum Merdeka memiliki beberapa tujuan. Salah satunya adalah menciptakan pendidikan yang menyenangkan (guruinovatif.id, 12/10/2022).
Sementara itu, Niken Dwi Sitoningrum (detiksulsel,14/7/2023) melaporkan, sejumlah sekolah di berbagai daerah kini telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022 silam. Tujuan dari kurikulum ini untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik.
Menurut Niken, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia pun semakin masif. Hal itu ditandai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Impelementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2023/2024 yang menyebutkan lebih dari 105 ribu sekolah atau satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya (detiksulsel,14/7/2023). Â
Selanjutnya, perihal kebermanfaatan yang bisa diperoleh dari kurikulum Merdeka Belajar. Salah satunya adalah untuk meringankan kinerja guru. Mengutip smarteschool.id (14/7/2022), keunggulan kurikulum Merdeka Belajar untuk guru yaitu dapat memberikan kurikulum Merdeka Belajar dengan beban kerja yang berkurang, penyederhanaan RPP dan keunggulan lainnya.
Masih dari sumber yang sama, penyederhanaan RPP dengan kurikulum Merdeka dapat memberikan ruang luas dalam penyederhanaan rancangan pelaksanaan pembelajaran sehingga pada proses evaluasi terdapat aturan yang memberikan kebebasan bagi guru dalam pembuatan, pemanfaatan serta pengembangan RPP.
Namun, seberapa pun usaha pemerintah untuk memajukan pendidikan lewat berbagai program yang diterapkan, tentunya akan ada saja kendala yang akan dihadapinya. Jadi, selain memiliki manfaat, kurikulum Merdeka Belajar juga masih ditemukan kekurangan atau kelemahannya.
Beberapa kekurangan dari Kurikulum Merdeka adalah: kurang matang dalam persiapannya, sistem pengajaran yang belum terencana dengan rinci, dan kurangnya kapasitas SDM (guruinovatif.id, 12/10/2022). Tentunya, segala kekurangan yang ada dalam kurikulum ini harus diketahui dan gali lagi. Jadi bukan malah ditutup-tutupi. Tujuannya tentu saja agar bisa segera ditemukan jalan keluar terbaik sehingga proses belajar mengajar di berbagai lembaga pendidikan dapat berjalan lancar dan sukses sesuai harapan bersama.