Ikuti Sunah Nabi dengan Berhemat Air Wudhu
- Pixabay/ Tiburi
VIVA – Perilaku boros air bersih yang masih terdapat di lingkungan masyarakat saat ini dapat memperparah keberadaannya sumber daya air yang mulai terbatas, sehingga semakin banyak orang kehilangan akses terhadap air bersih. Oleh karenanya upaya penghematan penggunaan air bersih, dengan menciptakan perilaku hemat air di lingkungan masyarakat diharapkan dapat memberikan solusi dalam permasalahan air ini.
Ajakan untuk melakukan penghematan air kepada masyarakat dan implementasikan kran pembatas aliran air hasil penelitan jurusan Teknik Lingkungan Universitas Bakrie sebelumnya telah dilakukan di Majelis Nurul Qolbi Kreo Kota Tangerang Banten yang mengalami keterbatasan air pada saat musim kemarau dan pada saat padat jemaah.
Majelis Taklim Nurul Qolbi merupakan perkumpulan para tuna netra Kota Tangerang dan sekitarnya yang berkegiatan rutin seminggu sekali mengadakan pertemuan dan pengajian di Mushola Nurul Qolbi, Rt 02 Rw 06 Kelurahan Kreo, Kota Tanggerang.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang kami lakukan menggunakan dua aspek pendekatan yaitu pertama pendekatan secara teknologi dengan memasang kran yang dapat mengatur aliran air wudhu di Mushola Nurul Qolbi, dan yang kedua pendekatan secara sosial dengan melakukan sosialisasi ajakan untuk berhemat air.
Penggunaan air bersih khususnya air untuk bersuci (wudhu) seringkali berlebihan bahkan cenderung terbuang percuma, sementara itu Rasulullah Muhammad S.A.W. sendiri mencontohkan umatnya untuk berhemat air dalam berwudhu, dikutip dari hadist yang dikemukakan Anas bin Malik R.A.: “Rasulullah S.A.W. berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sha’ hingga lima mud” (H.R. Al Bukhari No. 194).
Satu mud adalah suatu takaran yang setara dengan sebanyak isi telapak tangan sedang, jika mengisi keduanya kemudian membentangkannya itulah yang dikatakan satu mud. Berdasarkan hadist ini diketahui bahwa Rasulullah S.A.W. hemat dalam menggunakan air untuk berwudhu. Pemborosan air wudhu perlu dihindari untuk menghindari perilaku mubazir.
Perubahan perilaku pengguna untuk berhemat air terkadang menghadapi kendala karena kebiasaannya yang cenderung menggunakan air wudhu secara berlebihan. Kebiasaan tersebut juga diperparah dengan keyakinan bahwa berwudhu harus menggunakan air yang banyak.
Peran serta masyarakat dalam penghematan air sangat diharapkan dalam mengatasi permasalahan kekurangan air bersih khususnya untuk berwudhu di beberapa masjid pada saat padat jemaah . Ayo berhemat air wudhu agar kegiatan wudhu kita bernilai ibadah, berwudhu dengan sewajarnya dan tidak berlebihan dalam menggunakan air agar tidak termasuk dalam perbuatan mubazir.