Membuka Peluang Komunikasi Gerindra dan PDI Perjuangan
- vstory
VIVA – Partai Gerindra berharap PDI Perjuangan tetap membuka peluang komunikasi sekalipun saat ini sudah tertutup.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Ahmad Muzani mengaku sebelumnya telah meminta kepada Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Permintaan tersebut tak lain agar jendela komunikasi antara Gerindra dan PDI-P tetap dibuka sekalipun peluangnya kecil.
"Saya dengan Mas Hasto beberapa kali komunikasi di forum debat, saya mengatakan 'Mas, meskipun di antara kita pintunya masih tertutup, tolong jendelanya kita buka'. Dan Mas Hasto senyum dan tertawa, 'iya, iya, iya'," ujar Muzani
Ada 3 faktor X yang dimiliki oleh pro Megawati.
1. Secara posisi penting kunci politik kabinetnya Joko Widodo dikuasai oleh pro Megawati di antaranya Jaksa Agung, Menkumham, Menkopolhukam, Menkeu, menteri PUPR, Mensos, Kepala BIN, termasuk PPPP Perhimpunan purnawirawan polri, beberapa posisi kunci di TNI termasuk Andika Perkasa, Yudo Margono, Dudung Abdurahman, Agus Subiyanto, Maruli Simanjuntak lebih dari separo pro Megawati.
Apalagi TNI keburu memonyongkan mulut provokator Boyolali yang sehingga sekarang TNI kembali menahan degup jantung terhindar dari pembelahan horizontal. Gara-gara perang knalpot. Ibarat kesemprot knalpot.
Dalam kondisi berhadapan kekuatan politik pro Megawati lebih unggul.
2. Kekuatan utama dari pro Prabowo dan Joko Widodo 2 in1 adalah posisi Luhut Panjaitan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Wahyu Trenggono. Mereka sudah masuk kotak. Istilah pengamat politik seperti balon nyangkut di pohon. Ga bisa naik.
Apalagi ada bocoran bahwa utang jumbo BUMN saat ini di-stop, sebagai warning dari Menkeu Janet Yellen kepada Menko Maritim dan investasi Luhut Panjaitan tanggal 31 Agustus 2023 yang mengakibatkan Luhut langsung ad interim 5 bulan lalu.
Artinya, posisi keuangan dan likuiditas di Indonesia sudah seperti tercebur di lumpur, mau lepas dari lumpur, sulit. Semakin bersemangat, semakin tenggelam.
Di saat Indonesia dipaksakan membeli pesawat tempur F15, helikopter Blackhawks, kapal-kapal fregat dan kapal selam mutakhir, Indonesia terpaksa harus menambah utang WB di penghujung tahun 2023 kemarin.
3. Sehingga konglomerat oligarki pun mengendus risiko besar bilamana taruhan dipasang di satu kaki. Ibarat mereka mulai gelisah, apakah benar benar hanya Prabowo yang mungkin memang bisa menang? Bukankah bandul kemenangan menjauh dari Prabowo di 2 kali kesempatan terdahulu?
Sehingga 3 faktor X tersebut mau tak mau membuat Gerindra berpikir ulang untuk merangkul kembali ke pangkuan pro Megawati.