Bisakah Negara Kita Belajar dari Jepang dalam Mitigasi Bencana?

Ilustrasi Gempa Bumi. Sumber: pexels.com
Sumber :
  • vstory

VIVA – Gempa besar dengan magnitudo 7,5 mengguncang Jepang pada awal tahun 2024 sekitar pukul 16.10 waktu setempat.

Sebelumnya, pada malam tahun baru, juga terjadi gempa bumi dengan kekuatan 4,8 magnitudo di Sumedang, yang juga terasa di wilayah Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat.

Dalam video yang viral di media sosial, saat gempa bumi mengguncang Jepang, warga di sana terlihat tidak panik karena mereka sudah punya bekal yang cukup dalam menghadapi bencana. Yang lebih hebat lagi, sebelum gempa itu terjadi, warga di sana mendapatkan notifikasi peringatan gempa bumi.

Di sisi lain, ketika gempa terjadi di Indonesia, banyak penduduk yang panik dan berupaya menyelamatkan diri. Keadaan ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang cara menghadapi bencana alam.

Gempa bumi yang mengguncang Indonesia dan Jepang di awal tahun 2024 membuka mata kita terhadap perbedaan signifikan dalam kesiapan menghadapi bencana alam antara kedua negara.

Melihat perbedaan ini, apakah Indonesia dapat belajar dan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang efektif seperti yang telah dilakukan oleh Jepang?

Kesiapan Jepang dalam Penanganan Bencana

Dalam menanggapi gempa bumi, Jepang telah membuktikan bahwa kesiapan masyarakat merupakan kunci utama dalam menghadapi bencana. Melalui notifikasi peringatan dini, warga Jepang memiliki waktu untuk bersiap diri dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Menko Yusril Jelaskan Dasar Hukum Pemulangan Terpidana Mati Mary Jane ke Negara Asalnya

Di samping itu, pendekatan mereka terhadap pembangunan infrastruktur yang tahan gempa, dengan prinsip bangunan antiseismik, redaman, dan seismik terisolasi, menunjukkan betapa seriusnya negara tersebut dalam mengantisipasi risiko gempa.

Tantangan dalam Penanganan Bencana di Indonesia

Pep Guardiola Ogah Dianggap Sebagai Kunci Kesuksesan Manchester City

Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal edukasi dan penanganan bencana. Ketidakseriusan penanganan terlihat dari kurangnya standarisasi SOP antara tingkat pusat dan daerah. 

Hal ini menunjukkan perlunya upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan memperkuat sistem mitigasi bencana di Indonesia. Selain itu, masyarakat Indonesia perlu diberi pemahaman yang cukup tentang tindakan yang harus diambil ketika terjadi bencana. 

Austria Cibir Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu “Tak Dapat Dipahami dan Menggelikan”

Belajar dari Pengalaman Jepang

Negara kita dapat belajar dari Jepang dalam hal memprioritaskan edukasi masyarakat terkait tindakan yang harus diambil saat bencana terjadi. Selain itu, pentingnya membangun struktur bangunan yang tahan gempa perlu menjadi fokus dalam perencanaan pembangunan.

Indonesia juga perlu meningkatkan koordinasi antara tingkat pusat dan daerah, serta menyusun SOP yang terstandarisasi untuk memastikan respons yang efektif dalam menghadapi bencana.

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Kesiapan Bencana

Menghadapi bencana alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas bersama seluruh masyarakat. Jepang telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana kesiapan, edukasi, dan infrastruktur yang tangguh dapat mengurangi dampak bencana.

Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk belajar dari pengalaman Jepang dan menerapkan perubahan yang diperlukan dalam mitigasi bencana. Dengan demikian, diharapkan bahwa ke depannya, Indonesia dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana alam yang tidak dapat diprediksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.