Semangka dan Simbol Perjuangan Rakyat Palestina
- Time
VIVA – Perjuangan rakyat Palestina dalam menekan aneksasi militer Israel berujung pada serangan frontal terhadap pemukiman warga Palestina. Baik di Gaza ataupun di Tepi Barat, hingga menimbulkan kecaman dunia internasional. Lantaran telah menimbulkan ribuan korban jiwa dari penduduk sipil, khususnya anak-anak.
Respons masyarakat internasional secara positif tak lain adalah harapan perdamaian segera terwujud di bumi Palestina. Serangan terhadap masyarakat sipil dihentikan. Walau dengan simbol semangka sebagai alternatif kampanye kemanusiaannya.
Hal ini mengemuka, lantaran berbagai media digital telah memblokir simbol-simbol negara Palestina. Termasuk dengan maps, yang dapat kita jumpai hingga saat ini. Maka, semangka, yang awalnya pernah dijadikan simbol perlawanan pada tahun 1967 menghadapi Israel, kembali tampil.
Tak lain karena identifikasi warna semangka dengan bendera Palestina. Serta makna dan arti yang terkandung pada setiap warnanya. Seperti; merah, hitam, putih, dan hijau.
Identifikasinya tak lain adalah semangat melakukan perlawanan dan perjuangan, seperti pada masa-masa keemasan Islam di masa lampau. Baik identifikasi serupa panji pasukan tempur Nabi Muhammad SAW, ataupun kala Islam berhasil menguasai Andalusia dan Jerusalem.
Bukti validasi yang memberikan narasi serupa pun dapat diketahui melalui berbagai catatan sejarah. Bukan sekedar sebagai ikon yang unik dan menarik, melainkan ikon yang memiliki kisah penting pada sejarah Palestina itu sendiri.
Di mana Indonesia adalah negara yang memiliki keterikatan khusus dengan Palestina. Khususnya sejak dukungan Palestina terhadap upaya kemerdekaan Indonesia. Pun sebaliknya, dukungan politik dan sosial yang diberikan Indonesia dapat kita ketahui hingga saat ini.
Maka wajar, jika Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang terlibat dalam upaya perdamaian di Palestina. Walaupun secara tersirat dikemukakan dalam Preambule UUD 1945, Alenia Pertama, yakni menginginkan kemerdekaan tercapai bagi segala bangsa.
Suatu hal mutlak yang kerap disosialisasikan oleh bangsa Indonesia. Baik dalam skala nasional atau internasional.