Refleksi Program Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Pusat Unggulan
- vstory
VIVA - Program SMK Pusat Keunggulan yang diusung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau (Kemendikbudristek) dalam program semangat Merdeka Belajar berfokus pada penguatan Sumber Daya Manusia serta berusaha mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia profesional. Program ini diharapkan menjadi penggerak bagi SMK di Indonesia agar meningkatkan kualitas hasil belajar siswa yang sesuai dengan standar dunia usaha dan dunia industri atau dunia kerja.
Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Selain itu, ada program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output. Pelaksana pendampingan dilakukan oleh perguruan tinggi yang telah memenuhi kriteria.
Lahirnya Program SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja serta mewujudkan pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu. Sehingga, terdapat peningkatan kualitas dan kinerja. Sekolah yang terpilih dalam program SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi rujukan serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya.
Dilansir dari laman Kemendikbud, Dirjen Pendidikan Vokasi menggarisbawahi bahwa program SMK Pusat Keunggulan bukanlah untuk membentuk “menara gading” atau sekolah favorit dibandingkan sekolah-sekolah lainnya. Melainkan, sekolah yang menjadi SMK PK diharapkan menjadi sekolah rujukan dan pusat peningkatan kinerja dan kualitas sekolah-sekolah di sekitarnya. Sehingga, semakin relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.
Dalam hal ini, sekolah yang terpilih dalam program SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi rujukan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya. Upaya mewujudkan keselarasan antara SMK dengan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan delapan aspek link and match. Pertama, kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek soft skills, hard skills, dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja. Kedua, pembelajaran diupayakan berbasis project riil dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan kemampuan hard skill, soft skill hingga sampai penguatan karakter para pelajar.
Untuk mencapai itu Kemendikbudristek juga mendorong agar kolaborasi dengan dunia kerja dapat semakin ditingkatkan, seperti melalui kerjasama beasiswa atau ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, dan lainnya. Hal ini merupakan gagasan cemerlang yang diusung Kemendikbudristek yang dipimpin oleh Nadiem Makarim dengan maksud SMK bisa menjadi pelatih dan mentor yang mampu menunjukkan karya dan inovasi setiap lulusan. (Andi Maulana, Ketua PW IPM Jawa Barat Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan)