Manfaat Sensus Pertanian bagi Pelaku Usaha

Pendataan Sensus Pertanian 2023 (2023) oleh Petugas Sensus
Sumber :
  • vstory

VIVA - Bermula dari akar yang kokoh akan tercipta batang yang tangguh. Data diibaratkan sebuah akar yang akan membuat sebuah pondasi yang kokoh dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Semua anak bangsa harus memahami secara komprehensif tentang pentingnya data dan kehadiran data yang berkualitas. BPS selaku institusi penyedia data statistik berkualitas untuk Indonesia maju harus terus berkomitmen memegang teguh prinsip dan kaidah-kaidah statistik guna menghasilkan data yang akurat.

80 Tahun di Industri Manufaktur, BNBR Siap Rambah 3 Bisnis Baru Ini

Mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 ini, Indonesia yang dinahkodai oleh BPS menyelenggarakan Sensus Pertanian untuk ketujuh kalinya. Sesuai dengan definisinya, Sensus Pertanian 2023 (ST2023) bakal mencatat seluruh pelaku usaha pertanian di Indonesia tanpa terkecuali, tidak boleh ada satupun yang terlewat ataupun tercatat ganda. Seluruh cakupan mulai dari Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), serta Usaha Pertanian Lainnya (UTL) yang mencakup subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, serta jasa pertanian wajib terdata 100 persen.

Dengan mengambil tema “Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”, diharapkan data ST2023 dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan pertanian. Begitu pentingnya penyelenggaraan sensus ini, dukungan terhadap pelaksanaan ST2023 disuarakan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Mei 2023 agar ST2023 bisa menghasilkan data pertanian yang akurat, mutakhir dan terpercaya. Merujuk pada data yang dirilis BPS, gempuran Covid-19 membuat ekonomi Indonesia terkontraksi 2,07 persen pada 2020, tetapi sektor pertanian tetap mampu tumbuh positif sebesar 1,77 persen. Tak hanya itu, di tahun 2021 pertanian masih unjuk gigi dengan tumbuh 1,87 persen dan tumbuh 2,25 persen pada tahun 2022. Pertumbuhan sektor ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 12,4 persen. Bahkan, sektor ini mampu menyerap 29,63 persen atau 40,69 juta tenaga kerja pada Februari 2023.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Lantas, apa manfaat Sensus Pertanian 2023 bagi pelaku usaha? Dari sisi informasi pasar, data yang diperoleh dari Sensus Pertanian dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permintaan dan penawaran produk pertanian di pasar. Pelaku usaha diuntungkan dalam merencanakan produksi, menyesuaikan harga, dan mengidentifikasi peluang pasar yang ada. Dari sisi perencanaan produksi, pelaku usaha dapat mengetahui kebutuhan dan permintaan pasar yang sedang berkembang sehingga memungkinkan mereka untuk merencanakan produksi secara lebih efisien, memilih jenis tanaman atau hewan yang tepat, serta menyesuaikan teknik budidaya yang digunakan.

Tidak hanya itu, data dari Sensus Pertanian dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai tren dan pola dalam sektor pertanian sehingga dapat membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan strategis, seperti memperluas usaha, berinvestasi dalam infrastruktur, atau menjalin kemitraan dengan pihak lain. Hasil dari Sensus Pertanian juga digunakan oleh pemerintah dan lembaga terkait dalam mengembangkan kebijakan pertanian yang lebih baik. Data tersebut memberikan dasar yang kuat untuk merancang program dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor pertanian serta kesejahteraan pelaku usaha di dalamnya.

Garuda Indonesia Siap Turunkan Harga Tiket saat Nataru

Dari sisi akses ke pembiayaan dan bantuan, data Sensus Pertanian dapat membantu beberapa lembaga keuangan dan lembaga pemerintah dalam menilai kelayakan dan risiko dalam memberikan pembiayaan atau bantuan kepada pelaku usaha pertanian. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat memberikan data yang jujur dan akurat akan berdampak signifikan terhadap peningkatan akses terhadap sumber daya keuangan dan dukungan lainnya. Yang tidak kalah pentingnya, hasil Sensus Pertanian yang dilakukan secara berkala dapat membantu pelaku usaha dalam memantau perubahan dalam sektor pertanian dari waktu ke waktu termasuk perubahan dalam produksi, teknologi, pasar, dan regulasi. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang tren dan perubahan tersebut, pelaku usaha dapat melakukan adaptasi yang diperlukan untuk tetap berdaya saing.

Kualitas Data dan Adopsi Teknologi

Rancangan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) telah mengikuti standar internasional (World Programme for the Census of Agriculture) yang menjamin keterbandingan antara hasil ST2023 dengan hasil sensus pertanian negara-negara lain. ST2023 juga telah dirancang terintegrasi dengan data administrasi yang dimiliki Kementerian/Lembaga. Selain itu, hasil ST2023 dirancang khusus guna penyusunan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam sustainable development goals (SDGs) dan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

ST2023 dapat menjadi jawaban atas kebutuhan seluruh pelaku usaha pertanian Indonesia. Data pertanian yang berkualitas, komprehensif, dan detail diharapkan dapat melukiskan tidak hanya perkembangan sektor pertanian, tetapi juga kondisi ekonomi dan demografi petani. Kualitas data sangat bergantung pada proses pengumpulan data pertanian di lapangan. Peran aktif penyuluh pertanian, kelompok-kelompok tani, ketua RT sampai kepala desa diperlukan dalam proses pendataan yang akurat.

Di era digitalisasi, adopsi teknologi di sektor pertanian mutlak diperlukan. Pelaku usaha pertanian harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan on-farm maupun off-farm. Adopsi teknologi juga diperlukan dalam peningkatan kapabilitas penyuluh dan petani, monitoring ketersediaan dan distribusi produksi pertanian, serta dalam proses pendataan pertanian. ST2023 telah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi termutakhir, termasuk teknologi geospasial. ST2023 juga telah memanfaatkan moda CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan CAWI (Computer Assisted Web Interviewing), serta Aplikasi Wilkerstat untuk geotagging rumahtangga pertanian guna menghasilkan data spasial pertanian yang lebih cepat dan akurat. Karena itu, data pertanian yang berkualitas baru bisa terwujud dengan adopsi teknologi serta peran aktif dan kolaborasi bersama semua pihak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.