Data Statistik Agraria untuk Pelaku Usaha Agrikultur di Era Modernisasi
- vstory
VIVA – Data statistik agraria yang tercatat setiap tahunnya akan sangat bermanfaat untuk para petani dan pedagang yang bergerak di bidang agrikultur. Data yang tercantum dan mudah diakses akan mempermudah para petani dan pedagang yang menjual hasil pertanian untuk melihat perkembangan pengolahan lahan, penanaman bibit tanaman, pemeliharaan hingga pemasaran hasil dari pertanian yang membuahkan hasil. Data statistik tersebut didapatkan dari pengamatan dan pengukuran yang sudah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2021) pengukur perkembangan di sektor pertanian yang berasal dari statistik pertanian yang disajikan secara sederhana dan mudah dipahami. Untuk penyusunan data tersebut didapatkan dari berbagai sumber dan metode perhitungan angka, presentase distribusi tanaman dan hasil pertanian dan berbagai hal dalam perkembangan sektor pertanian. Tujuan data statistik ini untuk menyediakan informasi penunjang yang digunakan untuk merencanakan, memonitor dan mengevaluasi perkembangan di sektor pertanian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2022 sektor pertanian dapat menghasilkan produksi yang berlimpah adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar dengan hasil pertumbuhan sekitar 1,84?n berkontribusi dalam perekonomian negara senilai 13,28%.
Data tahun 2023 yang tercatat di Badan Pusat Statistik Indonesia menyebutkan bahwa ada sekitar 40,69 juta orang yang bekerja di sektor pertanian dan terhitung petani muda yang berusia 20-39 tahun hanya 8%. Komoditas pertanian yang berlimpah di Indonesia membuat adanya peningkatan dalam berbagai sektor pembangunan karena adanya penambahan perekonomian yang disumbang.
Dengan adanya pendataan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun dapat ditarik kesimpulan dan penilaian bahwa untuk sektor pertanian utama yang menjadi komoditas impor dan yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini akan tercatat. Pendataan statistika pertanian akan menjadi bagian yang terus berkembang di era teknologi ini, sehingga menyebabkan adanya pertanian modern. Adanya perubahan dari segi pola yang lebih maju mencangkup berbagai aspek seperti kelembagaan, teknologi dan regulasi untuk mengolah sumber daya alam yang kaya di negara Indonesia ini akan berdampak juga untuk para pelaku usaha pertanian.
Hanya saja, perlu adanya evaluasi dari dampak modernisasi pertanian yang bisa berakibat dalam kerusakan lingkungan alam dengan melihat data-data statistika tahun ini dan tahun sebelumnya dalam segi pengolahan hingga hasil. Dampak positif dengan adanya data statistika yang saling keterkaitan setiap tahun akan membuat perhitungan dari segi efisien, pemborosan biaya dan faktor produksi yang lain bisa ditekan seminimal mungkin. Data-data statistik juga bermanfaat untuk para pelaku usaha dalam melakukan perhitungan hasil panen yang melimpah dan produk yang berkualitas baik dengan mengurangi penggunaan air, pupuk hingga pestisida.
Kesimpulannya adalah bahwa data statistik agraria akan menjadi jembatan untuk pelaku usaha seperti petani dan pedagang yang bekerja di sektor agrikultural di era modernisasi ini untuk terus mengembangkan inovasi dan menghasilkan bibit unggul yang terjamin mutu dan kualitasnya.
Modernisasi di bidang pertanian merupakan dampak bagian dari globalisasi di bidang agrikultural yang akan terus berkembang seiring waktu. Teknologi yang tepat guna dan data statistik yang akurat akan bermanfaat bagi sektor pertanian dan pelaku usaha di bidang agrikultural di Indonesia dalam mengelola bibit dan lahan serta penilaian dari hasil apakah ada peningkatan atau penurunan dari tahun sebelumnya. Sehingga data statistika pertanian perlu dipertimbangkan di era modernisasi.