Quo Vadis Larangan Ekspor Bahan Mentah Tambang
- vstory
VIVA – Presiden Joko Widodo menegaskan kembali komitmen Indonesia melakukan hilirisasi industri pertambangan. Setelah melarang ekspor barang mentah nikel dan bauksit, Jokowi mengatakan akan segera melarang ekspor tembaga.
Hal itu ditegaskan Jokowi pada pidatonya di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jakarta, pada Selasa 10 Januari 2022. Jokowi memberikan sinyal pelarangan ekspor barang mentah tembaga akan dilakukan akhir Semester I-2023.
"Nanti mungkin pertengahan tahun kita akan stop lagi tembaga," tegas Jokowi.
Gara gara sidang WTO
Indonesia kalah di dalam sidang WTO mengenai larangan ekspor nikel mentah. Sebelumnya Indonesia juga diboikot ekspor minyak sawit ke Eropa.
Akibat dari saling boikot begini akibatnya fatal sejak Desember 2022 utang World Bank tidak ditambah sampai akhir 2023.
Akibatnya Indonesia kekeringan likuiditas bank. Kondisi ini akibatnya BI rate cenderung naik diperkirakan ke level 6%.
Saat ini semua Konglomerat stop ekspansi. Developer stop pembangunan tower apartemen. BUMN waskita karya pun stop pembangunan tower apartemen.
Pembangunan jalan tol Garut dibatalkan.
Untungnya ekspor batubara, timah, aluminum, ekspor sawit lancar ini sangat menolong pemasukan pajak dan devisa negara.
Dengan cepat USD ekspor langsung ditukar rupiah, untuk menutupi kebutuhan cicilan ULN,
Entah kenapa kok Presiden Jokowi kali ini cuek walau sudah diancam paceklik dua tahun 2022-2023.
Baiknya suhu politik turun.
Gara-gara sidang Sambo sudah bosan. Teddy Minahasa menyusul sidang. Enembe pun antre sidang.
Pilpres tahun 2024 bakal minim dana. Paling hanya partai 3 besar yang survive karena dana cekak.
Anis Baswedan, Airlangga, Muhaimin, lagi tunggu dana Pilpres. Sementara Sandiaga Uno dan Erick Tohir siap mencari kendaraan partai.