Menyorot Nasib Megaproyek Meikarta
- vstory
VIVA – Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 16 Oktober 2018. Proyek pengerjaan pembangunan kawasan Meikarta tetap berjalan seusai KPK mengungkap kasus dugaan suap.
Proyek apartemen Meikarta milik PT Lippo Cikarang Tbk. kembali disorot publik karena banyaknya laporan pembeli yang sudah membayar lunas tapi hingga kini belum menerima unit yang dibeli. Para pembeli pun meminta pengembalian dana atau refund atas kerugian yang dialami.
Salah satu pembeli yang kecewa adalah A. Rizki. Ia menyesal karena melunasi pembelian unit apartemen Meikarta dengan tunai atau hard cash pada tahun 2018 silam. "Udah bayar hard cash sekitar Rp 260 jutaan waktu itu di tahun 2018, sekarang menyesal banget," kata Rizki ketika dihubungi, Jumat, 16 Desember 2022.
Asal Mula Nama Megaproyek Meikarta, Persembahan James Riady untuk Sang Ibu
Adapun unit yang dibeli untuk dirinya sendiri itu, menurut Rizki, hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunan di lokasi.
Pembeli diminta relokasi ke unit lain
Ketika menanyakan ke pihak manajemen Meikarta soal progress pembangunan unit apartemennya tersebut, ia malah diminta untuk relokasi ke unit yang sudah siap huni, dengan syarat dikenakan biaya tambahan baru.
"Manajemen menyodorkan opsi untuk pindah unit yang sudah ready, tapi kita (pembeli) harus nambah uang. Ya, sama aja bohong. Buat apa?" ucap Rizki.
Megaproyek Meikarta yang terletak di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya ramai diberitakan karena terganjal kasus suap. Kasus itu salah satunya menyeret mantan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin pada Oktober 2018.
Kasus investment China
Kasus investment Meikarta ini mirip dengan proyek gedung tertinggi di Indonesia, yaitu twin tower Indonesia one oleh China Senangol dan Surya Paloh.
Proyek gedung, 100 lantai macet di lantai 80.
Kenapa?
Gara-gara termasuk proyek gagal Iskandar Bahru Forest City di Johor, gagal karena Beijing menyetop semua proyek investment di luar Tiongkok.
Langsung Meikarta, termasuk Lavon City tersendat. Beberapa proyek seperti Lavon City, Apartment Sky house BSD dan Alam sutra lanjut.
Tapi Meikarta ya tunggu settlement, atau take over ke developer lain .
Bagaimana caranya Meikarta survive?
Mereka rupanya tertolong oleh investment lainnya
OVO
Ini rupanya menjadi dewa keberuntungan John Riyadi. Dana digital money seperti gopay, grab pay, OVO, DANA, paytren, dll mulai marak apalagi Bank Indonesia meresmikan Rupiah digital artinya uang anda bisa dikonversi ke sistem QR. Bayar belanja pakai barcode.
Kelebihan OVO adalah bisa digunakan di ASEAN.
GRAB
Investment John Riyadi lainnya yang sukses adalah Grab. Ini perusahaannya di Singapura, Malaysia dan Indonesia. Perusahaan ini beroperasi langsung di ASEAN.
SILOAM
Investment John Riyadi lainnya adalah RS SILOAM yang sukses membangun 40 cabang di Indonesia.
Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan 40 rumah sakit dan puluhan klinik kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Masa depan Meikarta
Adalah tergantung tegaknya tongkat kekuasaan Presiden. Tongkat kekuasaan Presiden selama ini dipegang Kejaksaan Agung.
Apakah Kejaksaan Agung bisa menengakkan pedang keadilan?
Seperti logo Jampidsus jaksa agung muda pidana khusus yaitu gambar mahkota presiden dan pedang keadilan
Bagaimana caranya nasabah mendapat keadilan?
Mereka bisa mengajukan class action, perusahaan ini dipailitkan dan seluruh kewajiban utang dibayar kepada bank, kontraktor, dan konsumen.
Selain itu nasabah bisa melakukan Resitutif justice, penyelesaian damai ganti rugi.
Semangat perusahaan adalah going concern artinya seluruh kewajiban Lippo Tbk harus bisa berlanjut entah mereka mengundang investment asing lainnya, atau perusahaan di-take over. Seperti Bumi Serpong Damai di-take over Sinarmasland.