Sepotong Wajah Finlandia dalam Pendidikan Indonesia

Sumber: Koleksi Buku Penulis
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sejak mengikuti tes PISA pertama di tahun 2000, posisi Indonesia masih terus bertengger di posisi sepuluh terbawah. Sudah terhitung delapan kali Indonesia mengikuti tes ini hingga di tahun 2022. Tentu saja hal ini sedikit banyak membuat wajah pendidikan kita dipandang sebelah mata di dunia internasional. Hal ini bisa dimaklumi, berdasarkan hasil tes PISA rangking sistem pendidikan suatu negara ditentukan. Hasil tes PISA inilah yang membuat Finlandia menjadi rujukan dan kiblat dunia pendidikan seluruh dunia sampai saat ini. Sejak tahun 2000 sampai 2006 pencapaian PISA Finlandia memang mengesankan.

Genjot Inovasi Bagi Konsumen, Unilever Indonesia Fokus 3 Hal Ini

Namun, di tahun 2009 pencapaian itu terus saja memperlihatkan grafik menurun, bahkan di tahun 2018, posisi Filandia sudah digeser oleh Estonia, yang manjadi juara PISA se Eropa. Namun demikian, tetap saja masyarakat internasional terkunkung dengan pesona Finlandia tanpa pernah tahu posisi Finlandia sudah mulai meredup rangkingya di perhelatan yang digelar OECD tiga tahun sekali ini. PISA berujuan untuk melihat kemampuan sains, membaca dan matematika siswa dari seluruh dunia yang berusia 15 tahun atau yang duduk di sekolah menengah.

Indonesia juga termasuk negara yang mengidolakan sistem pendidikan Finlandia. Bahkan baru-baru ini salah satu kota besar di Indonesia betul-betul meniru Finlandia untuk membebaskan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dari pekerjaan rumah. Finlandia sendiri sebetulnya masih memberikan pekerjaan rumah meskipun dengan waktu yang sangat sedikit.

38 Ribu Anak Putus Sekolah, Program Bantuan Seragam Ini Jadi Harapan Baru

Seharusnya sebelum melakukan suatu perubahan dalam dunia pendidikan perlu ada kajian akademik tentang kondisi geografis, latar belakang dan kemampuan siswa, termasuk juga kurikulum, budaya dan sebagainya dari siswa-siswa tersebut.

Saya tidak yakin apakah sang kepala daerah mengetahui bahwa posisi Finlandia sudah tidak lagi manjadi yang terbaik pada perhelatan PISA dan sudah digantikan oleh Estonia. Meniru sistem pendidikan negara lain adalah pertaruhan yang mahal. Seajarah panjang negara tersebut sangat bertolak belakang dengan negara kita. Terlebih belum ada pilot projek bahwa sistem itu sudah berhasil dan membuat pencapaian siswa lebih baik. Di Inggris dan Singapura, sebelum melakukan perubahan atas kurikulum terlebih dahulu dilakukan kajian selama tiga tahun.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

Membebaskan siswa dari pekerjaan rumah ibarat serangan jantung. Terlalu mendadak. Pekerjaan rumah dalam kadar yang tepat itu ibarat pil yang bisa menyembuhkan penyakit. Pekerjaan rumah adalah remedial mandiri yang dilakukan oleh siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari di sekolah sehingga, diharapkan ada kontiunitas dengan materi setelahnya.

Mari menoleh ke negara-negara Asia yang berada di tangga teratas PISA. Negara yang dekat saja semisal Singapura. Rangking PISA Singapura sungguh ciamik.  Negara anggota Asean itu konsisten di rangking dua, tiga atau empat. Tahun 2018 peringkat PISA Singapura di urutan kedua. Di tahun 2015 peringkat Singapura diposisi teratas yaitu peringkat pertama, tahun 2012 juga di peringkat pertama.

Peringkat kampusnya di dunia internasional tidak kalah mentereng. Rangking-rangking kampus Singapura selalu bertengger di peringkat sepuluh dunia. Apakah di Singapura tidak ada pekerjaan rumah untuk siswa-siswanya? Laporan OECD tahun 2014, siswa-siswa Singapura menghabiskan waktu 9,4 jam seminggu untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Sistem pendidikan Singapura malahan sangat menekankan pencapaian akademik. Bahkan surat kabar Asean weak di tahun 2019 menurunkan satu pembahasan yang berjudul “ Not Easy being A Child In Singapore”  Youths often face long days at school, hours of homework, and are then pushed by parents to have private tuition”.  Dari peryataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa siswa Singapura menghabiskan banyak waktu di sekolah, banyak pekerjaan rumah dan masih diharuskan kursus secara private oleh orang tua mereka. Begitulah tradisi di sekolah Singapura.

Negara dengan salah satu yang memiliki sistem pendidikan terbaik dunia. Pendiri Singapura Lee Kuan Yew memang membangun Singapura dengan disiplin yang amat keras, tidak mengherankan negara yang tidak memiliki sumber daya alam itu maju secara ekonomi dan satu-satunya negara maju di Asean. Pendidikan Singapura tetap memandang penting pekerjaan rumah untuk siswa.

Hampir tidak ada negara yang membebaskan siswanya dari pekerjaan rumah. Bahkan Finlandia, masih memberi pekerjaan rumah selama 2,8 jam seminggu, Korea selatan 2,9 jam, Jepang 3,8 jam. Bisa dikatakan bahwa negara-negara maju tersebut masih memandang pekerjaan rumah adalah bagian penting dari proses belajar mengajar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.