Atasi Krisis Pembelajaran dengan Transformasi Teknologi
- vstory
VIVA – Selama ini, ada banyak perubahan dan terobosan-terobosan yang dilakukan untuk memajukan dunia pendidikan. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) adalah dengan adanya transformasi teknologi di sektor pendidikan. Transformasi ini membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan yang sempat mengalami kendala di saat pandemi.
Seperti diketahui, selama masa pandemi proses belajar-mengajar dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi. Berbagai platform dan aplikasi penunjang pembelajaran diluncurkan untuk mempermudah proses pembelajaran dan mengatasi krisis yang menyertainya. Jadi, pandemi bukanlah alasan untuk tidak melakukan aktivitas belajar mengajar. Dengan adanya teknologi yang canggih, proses pembelajaran bisa terlaksana dengan baik.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui bahwa, transformasi teknologi di sektor pendidikan mendatangkan manfaat riil dalam dunia pendidikan. Banyak guru terbantu dengan adanya aplikasi yang memuat konten-konten pembelajaran demi peningkatan mutu pendidikan. Contohnya adalah Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan sangat bermanfaat bagi para guru dalam menjalankan tugas. Dari platform tersebut, para guru bisa mengasah kemampuan diri serta berbagi inspirasi dengan guru-guru yang lain.
Dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (26/9), Nadiem Makarim menjelaskan, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Selain itu, juga terbentuk lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Juga, ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya. Jadi, para guru dibantu untuk bisa saling menginspirasi dan mengapresiasi (Siaran Pers Nomor: 615/sipers/A6/IX/2022).
Nadiem menambahkan, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan. Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan.
Tantangan di Era Digital
Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini menuntut banyak pihak untuk senantiasa beradaptasi dengan kondisi yang memungkinkan semua orang mengakses perkembangan teknologi. Dalam hal ini, di sektor pendidikan, kita juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mewujudkan pendidikan bermutu di era global. Digitalisasi di segala lini harus bisa menjadi pemicu majunya sebuah sistem, termasuk di sektor pendidikan.
Perubahan zaman telah menuntut seluruh warga pendidikan untuk bisa melek teknologi. Jika dulu guru hanya mengajar di depan kelas dengan mengandalkan buku teks pelajaran. Maka, saat ini para guru sudah bisa mengajar dengan menggunakan perangkat teknologi canggih. Berbagai informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diampunya bisa didapatkan dengan mengakses berbagai platform seperti Merdeka Mengajar.
Mendikbudristek Nadiem Makarim selalu mewanti-wanti agar guru harus bisa beradaptasi dengan teknologi. Tantangan di era digital sekarang ini harus diimbangi dengan usaha untuk belajar lebih baik seputar penggunaaan teknologi mutakhir. Jika tidak, maka guru akan ketinggalan informasi. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai jika kita hanya berpatokan pada materi ajar zaman dulu tanpa mengulik informasi seputar transformasi pendidikan yang telah banyak digunakan di sektor pendidikan.
Sudah saatnya para guru untuk beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Metode pembelajaran yang sesuai kebutuhan zaman begitu melimpah. Para guru tinggal mengakses semua keperluan mengajar tersebut dengan memanfaatkan teknologi yang ada.