Kelelahan Demokrasi, Rakyat Rindu Tatanan Kepemimpinan Tegas Ala Militer

Laksamana Madya Anwar Saadi Penerima Penghargaan Nawacita 2022 bersama Direktur LKN Goenardjoadi Goenawan
Sumber :
  • vstory

VIVA - Laksamana Madya TNI Anwar Saadi, S.H. seorang perwira tinggi TNI-AL yang sejak 23 Juni 2021 menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer.

Anwar Saadi, merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIV/tahun 1988 dan merupakan alumni terbaik peraih Adhi Makayasa.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia.

Anwar Saadi adalah pertama kali ada Jaksa Agung muda pidana militer. Ini merupakan jabatan baru di Kejaksaan Agung.

Kenapa ada militer duduk di lembaga Kejaksaan?

Rupanya saat ini perkembangan dunia militer sudah menjadikan program TNI mengabdi dan membangun bersama rakyat.

Istilah kekinian adalah TNI manunggal rakyat.

Seperti sebelumnya, dwifungsi TNI dibubarkan 20 tahun lalu. Akibatnya, TNI militer tidak bisa menjadi menjabat jabatan sipil pemerintahan.

Tetapi pada perkembangannya masyarakat dunia hukum dan demokrasi mengalami sindrom democracy fatigue.

 Ada tiga hal kunci yang membuat kondisi rakyat capek berdemokrasi - democracy fatigue.

1. Adanya kondisi stagnasi atau krisis likuiditas moneter.

Di Indonesia, akhir tahun lalu 2021 Bank Indonesia telah membeli SUN surat utang negara sebesar Rp 831 Triliun.

Artinya negara mengalami kesulitan membayar cicilan utang dengan utang baru, akhirnya lari ke BI. Oleh IMF negara diperingatkan dan dipenalti.

Bank Indonesia adalah the lender of last resort artinya pulau tujuan terakhir demi menyelamatkan negara.

Kondisi likuiditas M2 di forecast tahun 2023 mengalami penurunan ke level Rp7000 triliun, menurun dibandingkan dengan M2 bulan lalu agustus 2022.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

2. Pada saat terjadi paceklik atau kekeringan likuiditas, perusahaan-perusahaan saling bersaing dan berkonflik. Akibatnya terjadi saling sikat, saling kanibal satu sama lain.

Coba Perhatikan, Dato Tahir dan Lippo sowan berkunjung ke Ghibran, selanjutnya diantar Luhut Panjaitan, Ghibran sowan berkunjung ke Rocky Gerung.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Mungkinkah gara gara kutukan Babakan kompleks Sentul City milik Rocky Gerung bertulah.

Ada 300 kolonel yang dipekerjakan di grup SCBD sekarang dibubarkan. Beberapa orang sudah keburu pensiun dini.

Kabar Duka TNI, Kolonel Leonardo Meninggal Dunia

Produk mi instan asal Indonesia Mie Sedaap goreng rasa Korean Spicy Chicken kabarnya ditarik dari peredaran oleh Otoritas Hong Kong.

Ditambah dengan iklim kondisinya negara sedang naik suhu politik, beberapa pengusaha sudah menjadi target Kejaksaan Agung.

3. Ditambah adanya tsunami atau gelombang panas pandemi. Akibatnya banyak terjadi kerusakan iklim dunia usaha.

Bahkan antara partai-partai saling jegal. Ada dewan kolonel, ada dewan kopral. Ganjar lawan Puan.

Prabowo sendiri target elektabilitasnya dipecah-pecah oleh Anies Baswedan.

SBY sendiri mengeluh bahwa Pilpres bakal curang. Juga ingin kebagian threshold. Masak ditinggalkan.

Belum lagi KPK tiba-tiba merazia OTT Hakim Agung. Sedangkan polri lagi pecah kongsi di internal perang kubu.

Otomatis ketiga hal pokok tersebut menghasilkan kelelahan demokrasi.

Artinya Rakyat Indonesia rindu tatanan kepemimpinan tegas ala militer.

Karier Anwar Saadi lengkap termasuk pernah menjadi Atase Laut di kedutaan besar RI di Washington DC dan menjadi koordinator staf ahli KSAL. Anwar Saadi juga merupakan menantu dari Jaksa Agung salah satu Jenderal TNI bintang empat di kejaksaan.

Anwar Saadi memulai mendapatkan penugasan di badan intelijennya TNI atau Badan Intelijen Strategis (Bais TNI). Hingga menempati posisi barunya sebagai Direktur G Bais TNI.

Bais itu badan intelijen TNI yang mengupdate Panglima TNI tentang perkembangan lingkungan strategis terkait situasi keamanan nasional, regional, dan global.

Dengan demikian tugas Anwar Saadi sungguh tepat menjadikan dirinya Jaksa Agung Muda Pidana Militer.  Atas kariernya tersebut, Anwar Saadi diberikan penghargaan Nawacita 2022 oleh Lembaga Kajian Nawacita  (LKN).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.