Membangun Spirit 'Rekonsiliasi' Tiga Sudut

Presiden Joko Widodo (Foto/ANTARA)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan bahwa Indonesia negeri kaya SDA. Tapi kenapa kok ekonomi Indonesia saat ini mengalami stagnasi?

Ada beberapa indikator Indonesia mengalami kebuntuan ekonomi.

Jumlahnya utang negara Indonesia mencapai Rp7000 Triliun dan saat ini berdasar forecast Bank Indonesia sampai 12 bulan depan kita tidak mampu membayar cicilan utang, terbukti forecast M2 jumlah suplai uang beredar turun di level Rp 7000 Triliun.

Artinya kita masih kesulitan menambah utang kredit World Bank.

Anggaran APBN maupun APBD terbatas hanya pada anggaran gaji pegawai pemda maupun PNS. Selebihnya hanya terbatas pada bansos dalam berbagai aspek.

Mental PNS terlebih pada dua tahun ini mereka paceklik. Saat pandemi, semua anggaran termasuk anggaran belanja TNI dialihkan kepada pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

Sekarang selesai Covid-19, pemerintah dibebani hantu inflasi, terpaksa beban subsidi BBM membengkak.

Apalagi pada tahun 2022 ini merupakan tahun politik. Masing-masing menteri sudah tidak fokus pada tujuan bersama, namun mereka fokus pada tugas partai.

Ancaman di balik krisis likuiditas Indonesia adalah, masing-masing lembaga bersikap kanibalis.

Menteri perdagangan saat ini rajin razia importir gelap. Bayangkan, kondisi ekonomi swasta yang condong kepada impor daripada investasi pabrik, tiba-tiba dirazia. Ibarat jarum infus mampet.

Perputaran uang di sektor swasta terpaksa kondisinya kanibalis. Seperti diteriakkan advokat Alvin lim, money game pemain besar seperti KSP indosurya, mahkota, Net89, bahkan dipimpin tokoh besar keluarga pejabat tinggi, macet ratusan triliun totalnya.

Belum lagi korban Bitcoin, robot trading, crypto currency. Mereka bangkrut.

Bagaimana caranya menguasai keadaan paceklik datang?

Untungnya, orang Jawa suka melihat 'untung' hikmah di balik persoalan.

Bedol desa warga Hongkong exodus akibat hukum ditegakkan oleh Tiongkok.

7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Mirip dengan teori Deng Xiaoping menggebrak China pada tahun 1978 dengan ucapannya.”Tidak peduli kucing itu hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus!” Kalau diartikan harfiah kira-kira begini, tidak peduli siapa pun dan apa pun itu, yang penting dia bisa bekerja dan berkontribusi dengan baik. 

Ditambah lagi presiden Xi Jinping membuka pasar Tiongkok, maka Indonesia beruntung menjadi presidensi G20 sehingga pasar uang global mengincar investasi di Indonesia.

OJK Sebut Pilkada 2024 Bakal Beri Dampak Positif ke Ekonomi Lokal

Presiden Jokowi sudah menginstruksi Dirjen imigrasi dirombak total. Bayangkan saja, persepsi orang asing di Indonesia mereka diperas oleh imigrasi.

Soal kebuntuan politik Indonesia, tidak bisa menembus Kolaborasi dengan kompromi para pemimpin partai, butuh tangan dingin Presiden Jokowi. Entah bagaimana caranya membangun spirit 'rekonsiliasi' tiga sudut: Angkatan bersenjata, pemerintah, dan oligarki.

Pertamina Eco RunFest 2024, Dorong Pemberdayaan UMKM hingga Pertegas Komitmen Capai NZE 2060
Ilustrasi/Petani tembakau di Jawa Timur

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Asosiasi Pedagang Kelontong menolak rencana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek, sebagai salah satu aturan yang tertera pada Rancangan Peraturan Menteri Kese

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.