Ibrahim Ambong: Mengenang Peristiwa 9/11

Peringatan tragedi 9/11 dan bendera menghormati 93 pahlawan dibentangkan di AS
Sumber :
  • AP Photo/Barry Reeger

VIVA – Ketika saya bersiap-siap menuju ke Gedung DPR/MPR pada pagi hari itu, tanggal 12 September 2001, Agus Gumiwang Kartasasmita, anggota Komisi I DPR, menelpon saya memberitahu penabrakan pesawat terhadap gedung kembar, World Trade Center, di New York, AS. Saya dari semalam memang belum sempat menonton televisi. 

Rupiah Dibuka Melemah Tertekan Data Pengangguran AS

Peristiwa itu diperkirakan menelan korban sekitar 3000 jiwa dan menimbulkan shock di dunia. Di AS sendiri peristiwa itu selalu dikenang sebagai Tragedi 9/11 yang dilakukan oleh kelompok teroris Al Qaeda dibawah pimpinan Osama bin Laden.
 
Dalam perjalanan menuju Gedung DPR/MPR itu, saya mengontak Ketua DPR, Akbar Tandjung, untuk mengetahui bagaimana menyikapi peristiwa itu. Dengan tegas dia menyatakan "mengutuk". Dan benar saja sesampainya saya di Gedung DPR sudah berkumpul banyak wartawan menanyakan sikap DPR terhadap peristiwa itu. Dan saya mengatakan bahwa DPR mengutuk tragedi itu. Selanjutnya Komisi I mendukung Presiden Megawati untuk tidak menunda rencana lawatannya ke AS.

Inilah pernyataan saya untuk pertama kalinya selaku Komisi I DPR. Sebagaimana diketahui setiap awal bulan September dilakukan evaluasi terhadap setiap komisi. Dan pimpinan DPR menetapkan saya sebagai Ketua Komisi I menggantikan Yasril Ananta Baharudin.

Menlu AS Tiba di Israel, Klaim Bawa Misi Mengakhiri Perang di Gaza

Sejak tragedi itu perang terhadap kelompok teroris mulai dinyanangkan. Di Indonesia sendiri dilakukan setelah pemboman di Bali, kemudian di Hotel JW Marriott tahun 2003 dan Kedubes Australia di 2004. Osama bin Laden baru terbunuh pada tahun 2011 di Pakistan.

Sekarang bekas menara kembar itu diabadikan menjadi monumen dengan nama "Ground Zero". Kalau kita ke sana terlihatlah nama-nama korban, di antaranya terdapat nama-nama muslim. Antara lain terbaca Mohammed Salahuddin Chowdhurry, Nizam Ahmad Hafiz, Mohammad Salman Hamdani, dan Khalid Mohammad Shahid. Tragedi itu setiap tahun diperingati dengan pidato Presiden AS. (Penulis Ibrahim Ambong, Anggota Wanbin Partai Golkar dan mantan Ketua Komisi I DPR-RI)  

Iran Kirim Surat kepada Sekjen PBB, Tuduh AS Ada "Persetujuan Terselubung" dengan Israel
Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Bantah Terlibat, AS Sebut Serangan Israel ke Iran sebagai Pembelaan Diri

AS buru-buru membantah bahwa pihaknya tidak terlibat serangan militer Israel, pada Sabtu, 26 Oktober 2024, ke Teheran, Iran

img_title
VIVA.co.id
26 Oktober 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.