Kode Keras Presiden Jokowi Buat Airlangga Hartarto?
- vstory
VIVA - Elektabilitas tinggi bukan harga mati nyapres! Begitu pesan tersirat dari pidato Presiden Jokowi dalam acara Rapimnas simpul relawan organisasi Pejuang Bravo 5 di Ancol, jakarta, Jumat 26 Agustus 2022. Mereka yang elektabilitasnya tinggi belum tentu diusung. Kalau parpolnya enggak mau, gimana?
Pernyataan Presiden Jokowi ini tentu ada bobotnya. Meski tak lagi mencalonkan di Pilpres 2024, Jokowi diyakini bakal menjadi salah satu sosok penentu (king maker) capres-cawapres 2024, di luar para ketua umum parpol, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Surya Paloh dan lainnya.
Jokowi menekankan modal elektabilitas tinggi belum tentu menjamin tiket capres-cawapres. Ibarat peluru tanpa senapan, panah tanpa busur, tanpa kendaraan sulit mencapai tujuan. Apalagi, konstitusi mensyaratkan capres-cawapres diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang telah memenuhi syarat. Titik.
Pernyataan Presiden Jokowi ini berbanding terbalik 180 derajat dari pernyataan sebelumnya. Dalam sesi wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas, Jokowi mengatakan capres mendatang tak beda jauh dari hasil survei yang ada.
Diketahui, dari hasil survei capres hanya Prabowo Subianto, kader organik parpol, yang memiliki elektabilitas tinggi. Selebihnya, AHY, Cak Imin, Airlangga, Puan dan lain-lain memiliki elektabilitas di bawah Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang selama ini mendominasi.
Kembali ke konstitusi: Paslon capres-cawapres diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol yang telah memenuhi persyaratan. Parpol punya bobot besar dalam menentukan capres-cawapres.
Karenanya, pernyataan Presiden Jokowi merupakan sinyal peluang bagi kader organik parpol untuk maju sebagai capres-cawapres: Kode keras buat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk maju nyapres!
Tentu sebagai kader Partai Golkar, kita bergembira.
Airlangga punya kans untuk maju capres. Dia pembantu Presiden Jokowi sebagai Menko Perekonomian, ketua umum partai Golkar -- partai terbesar kedua di parlemen dengan perolehan 85 kursi atau 14,78 persen di DPR RI.
Posisi tawar Airlangga lainnya juga sangat menguntungkan. Airlangga pionir/dirigen Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP, layak namanya tertera dalam boarding pass capres dari KIB.
Boleh jadi apa yang disampaikan Presiden Jokowi di depan Rapimnas Bravo 5 bisa ditafsirkan sebagai kode keras bagi Menko Perekonomian Airlangga. Karena soal elektabilitas sudah jadi nomor sekian di mata Presiden Jokowi.
Nah, Modal Airlangga bukan saja ketua umum Partai Golkar, konduktor utama poros koalisi KIB. Tapi dia diyakin bisa menjami kelanjutan program Pak Jokowi.
Namanya juga politik: Intinya ojo kesusu, kata Presiden Jokowi. Politik juga bisa berubah setiap saat, dan sekecil apapun peluang bisa terjadi. Jadi jangan terbuai dengan tingginya elektabilitas karena belum tentu ikut pilpres.
Ibarat pertandingan sepakbola, gol kemenangan bisa tercipta/terjadi di menit akhir!