Tantangan ASEAN di Usia ke-55 Tahun

Ilustrasi peta kawasan ASEAN (sumber: freepik.com)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Per 8 Agustus kemarin, ASEAN telah berusia 55 tahun. Ia dibentuk kala gejolak Perang Dingin oleh perwakilan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand sebagai tuan rumah dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok. Dinamika perjalanannya patut diapresiasi.

AS Pulihkan Strategi di Indo-Pasifik Demi Imbangi China, Apa Saja

Dalam usia 55 tahun ASEAN punya tantangan, baik internal maupun eksternal, yang akan menentukan posisi serta stabilitas politik dan keamanan regional Asia Tenggara.

Pertama, posisi dilema ASEAN dalam resolusi konflik intranegara di kawasan. Prinsip nonintervensi memagari solidaritas kemanusiaan. Begitu juga sengketa perbatasan beberapa negara intrakawasan.

Pemuda Asia Afrika Gelar Kongres, Bahas Gejolak Indo-Pasifik

Walau begitu, kelima negara sesepuh terutama Indonesia perlu berinisiatif seraya merangkul pandangan konstruktif agar konflik internal tidak sampai berskalasi luas dan mengganggu tatanan kawasan. Kestabilan kawasan penting agar daya juang ASEAN optimal dalam mengemban peran sesuai tujuan didirikannya.

Kedua, tantangan ASEAN dalam perluasan peran sebagai stabilisator kawasan. Peran stabilisator kawasan bukan hanya di dalam kawasan, melainkan area yang kini dibentuk oleh kepentingan negara adidaya dan aliansinya: Indo-Pasik

Myanmar Bebaskan Ratusan Tahanan Politik

Kendati (atas inisiasi Indonesia) ASEAN telah berpandangan melalui Outlook on the Indo-Pasifik, peran stabilisatornya perlu diperkuat. Peran stabilisator, baik intrakawasan Asia Tenggara maupun Indo-Pasifik, hanya dapat terlaksana jika kepemimpinan sentralitas ASEAN diperkuat oleh negara-negara anggotanya. 

Bila perlu, ASEAN berperan sebagai titik penengah antara aliansi AS di satu sisi dan Cina di lain sisi. Indo-Pasifik itu teras Asia Tenggara.

Kita tentu tak ingin Indo-Pasifik menjadi panggung unjuk kekuatan militer negara-negara adidaya beserta aliansi karena akan berdampak pada ketidakstabilan kawasan. Mengingat kawasan kita, sebagian besar, menjadi rute strategis perlintasan.

Happy ASEAN day! Stronger together.

Menlu Indonesia Retno Marsudi (Tangkapan Layar dalam Kemkominfo TV)

Tantangan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023

Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi Indonesia agar berhasil menjalankan perannya sebagai ketua ASEAN 2023.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2023
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.