Sukseskan Pendidikan dengan Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka (sumber gambar: kemdikbud.go.id)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Keberadaan kurikulum dalam proses belajar mengajar di berbagai lembaga pendidikan adalah hal yang sangat penting. Kurikulum juga menjadi semacam tolok ukur bagi sukses-tidaknya penyelenggaraan pendidikan.

Perlukah Kurikulum Merdeka Diganti?

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kurikulum itu sendiri? Mengapa keberadaannya demikian urgen dan harus ada dalam dunia pendidikan?

Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya Kurikulum dan Pengajaran menyatakan: kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana yang disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan para pengajar di sana (Gramedia.com).

Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

Sementara itu, menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (idtesis.com).

Dari definisi tentang kurikulum tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa kurikulum merupakan sekumpulan cara atau metode yang sengaja dirancang dengan serius untuk menyukseskan program pendidikan di berbagai lembaga pendidikan.

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan untuk Wujudkan Indonesia Bahagia

Bicara tentang kurikulum, di negeri ini sedang hangat diperbincangkan tentang “Kurikulum Merdeka” yang digagas oleh Nadiem Anwar Makarim selaku Mendikbudristek (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka? Mengacu pada keterangan kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran (kemdikbud.go.id).

Salah satu manfaat dari diimpelementasikannya Kurikulum Merdeka di berbagai lembaga pendidikan adalah untuk menjawab kebutuhan zaman. Ya, sebagaimana kita ketahui bersama, pendidikan zaman sekarang dengan pendidikan zaman dulu tentu sangat jauh berbeda.

Dulu teknologi belum secanggih dan sehebat sekarang. Oleh karenanya, diperlukan pembaruan kurikulum dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang pesat dan karakter para peserta didik yang juga semakin beragam dan semakin kompleks.

Selain menjawab kebutuhan zaman, manfaat penting lainnya dari disusunnya Kurikulum Merdeka adalah untuk membantu para peserta didik mencari dan menemukan potensi atau bakat minat yang ada dalam dirinya. Kita tentu dapat memahami bahwa setiap anak yang terlahir ke dunia ini dibekali potensi yang beragam oleh Tuhan.

Oleh karena itu, jangan sampai sebagai guru kita membuat keseragaman agar semua murid menyukai satu bidang pelajaran saja. Kita harus ingat dan menyadari bahwa ada siswa yang menyukai mata pelajaran matematika, ada juga yang lebih cenderung menyukai pelajaran bahasa, ada yang menggemari seni, dan seterusnya.

Menyeragamkan satu bidang ilmu tentu hanya akan membuat murid stres dan depresi, sekaligus membunuh bakat-bakat atau potensi terpendam dalam diri setiap murid.

Dalam tulisannya, Yoga Pamungkas (WartaGuru.id, 24/3/2022) menjelaskan manfaat Kurikulum Merdeka dalam lingkup sekolah sangat-sangat bermanfaat, karena sekolah bisa menentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, bagaimana cara untuk melaksanakan kurikulum merdeka, dan menyiapkan pelatihan kepada guru-guru, dengan keseluruhan proses pembelajaran berfokus pada kebutuhan, kemampuan, dan kemauan siswa.

Mengakhiri tulisan saya kali ini, saya sangat berharap semoga upaya Nadiem Anwar Makarim dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dapat terlaksana dengan lancar tanpa aral atau tantangan yang berarti. Segala tantangan yang seandainya kelak datang menghadang, semoga dapat segera diatasi, dimusyawarahkan bersama, agar selekasnya menemukan solusi atau jalan keluar terbaik. (Sam Edy Yuswanto, penulis lepas, pengamat pendidikan, mukim di Kebumen)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.