Bagaimana Caranya Menguasai Kepastian Hidup?
- vstory
VIVA – Jack Ma tidak pernah sungkan menumpahkan keluhannya kepada publik. Dalam wawancara-wawancaranya, Ma kerap mengeluh terlalu sibuk dan lelah selama dia memimpin Alibaba. Ratusan hingga ribuan jam dihabiskan Ma berpergian dari satu tempat ke tempat lain dalam setahun. Seperti orang-orang pada umumnya, Ma hanya ingin bersantai, bermain golf di pantai.
Bagi Ma, uang bukan segalanya. Sebelum menjadi salah satu pria terkaya di Tiongkok dengan aset US$ 36,6 miliar, Ma adalah seorang guru bahasa Inggris. Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Ma mengatakan bahwa saat-saat terindah dalam hidupnya adalah ketika dia menjadi guru dengan gaji hanya 91 yuan atau sekitar Rp 200.000 per bulan.
Ma sangat menikmati profesinya sebagai pengajar. Dia dikenal sebagai seorang guru yang riang dan humoris. Dia terpilih sebagai salah satu 10 guru muda terbaik di Institut Keguruan Hangzhou pada 1994. Dalam surat pengunduran dirinya, Ma mengatakan kebanggaan seorang guru adalah ketika melihat muridnya sukses. Oleh karena itu, dia menunjuk murid terbaiknya di Alibaba, CEO Daniel Zhang, untuk meneruskan kepemimpinannya.
Penyesalan
Kalau kita lihat peristiwa dalam hidup, yang paling mengesankan adalah penyesalan. Coba perhatikan wawancara Jack Ma akhir-akhir ini, semua tentang penyesalan hidup.
Demikian pula di dunia ini tidak ada kepastian, tapi the next best thing, yang terbaik selanjutnya, adalah adanya penyesalan.
Saat saya menyaksikan proses approval akuisisi perusahaan besar, proses mediasi berjalan super pelik. Kelihatannya masing-masing pihak mengeluh banyaknya alasan untuk tidak jadi membeli.
Namun pada saat saya lempar opini saya sebagai mediator, pembeli langsung mengatakan, hal-hal lain yang dia iming-iming kepada saya.
Apakah iming iming tersebut nyata? Tidak. Tapi itu merupakan indikator intention kehendak beliau, apakah dia ingin membeli perusahaan besar tadi? Jawabannya, Ya.
Sebaliknya pihak pemilik aset pun mengeluh banyaknya alasan untuk tidak menjual. Tapi sesekali dia mengucapkan, berapa jumlahnya penawaran dari pihak pembeli? Nah, akhirnya ada jawaban indikator apakah dia inginkan menjual perusahaannya? Jawaban nya, Ya.
Setiap hari, kita mendengar kehendak orang-orang lain. Nah, salah satu di antaranya membahas kepastian, adalah dengan indikator kehendak orang-orang tersebut. Itu adalah kepastian.
Kekuasaan adalah dari kehendak orang-orang lain
Kembali ke laptop. Bila ditelaah benang merah dari indikator percakapan dengan orang-orang lain, dalam hal ini pihak pembeli dan penjual perusahaan besar yang nilainya di atas Rp700 miliar, adalah kerasnya atau teguhnya penyesalan. Itu pasti.
Dengan demikian kita pun menutup kemungkinan dengan sebuah kepastian.
Demikian pula dengan pencapresan
Sejumlah relawan Presiden Jokowi akan menyelenggarakan musyawarah rakyat (musra) tanggal 27 Agustus 2022, untuk menentukan calon presiden pilihan rakyat.
Siapakah capres dari musra relawan Jokowi? Bagaimana caranya menguasai proses pemenangan? Semua itu jawabannya adalah, dapat ditetapkan dengan benang merah kepastian, yang sumbernya penyesalan dari orang-orang besar.