Program Inovasi Kesehatan BIMASAKTI

Cegah Stunting. Sumber : ANTARA News
Sumber :
  • vstory

VIVA - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  Stunting adalah situasi gagal pertumbuhan anak akibat kurangnya gizi dalam jangka waktu yang lama. Sehingga, anak akan lebih pendek dari pada anak - anak normal seusianya dan kurangnya kemampuan kognitif pada anak atau keterlambatan dalam berpikir.

Wapres Ma’ruf Amin Bukan Sekadar ‘Ban Serep’ Presiden Jokowi

Faktor ibu serta pola asuh ibu yaitu tidak memberikan asupan gizi yang baik dan cukup menjadi salah satu penyebab anak mengalami stunting. Jika pada masa remaja seorang ibu kekurangan nutrisi bahkan di saat kehamilannya akan sangat berpengaruh pada tumbuh dan otak anak.

Faktor penyebab stunting pada anak lainnya yaitu kehamilan saat remaja, terjadi infeksi pada kehamilan ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, gangguan mental pada ibu dan tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Pengaruh Makanan Cepat Saji terhadap Kesehatan Anak-anak

Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga meliputi akses air bersih serta sanitasi menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak.

Salah satu Puskesmas di Jakarta Selatan yaitu Puskesmas  Kecamatan Kebayoran Baru, memiliki inovasi kesehatan dalam rangka menurunkan risiko stunting dengan meningkatkan cakupan keberhasilan program penimbangan.

Urgensi Peraturan Perundang-undangan bagi Tenaga Kesehatan

Di mana diketahui saat itu data stunting pada anak di wilayah tersebut pada tahun 2018, tergolong tinggi, yaitu mencapai 17,7%, gizi kurang 5?n underweight atau berat badan kurang 9,4%. Dari data tersebutlah yang melatar belakangi diluncurkannya program ini  pada tahun 2019.

Inovasi BIMASAKTI ini sudah dilakukan di Kelurahan Petogogan, Kramat Pela, Gandaria Utara 1 dan 2 serta Cipete Utara.

Program BIMASAKTI terdiri dari beberapa kelas. Di antaranya kelas SATELIT yaitu Satuan Tim Gerak Lincah Tanggap adalah kegiatan pertemuan antara lintas sektor (Lurah, RT, LMK, RW, kader), lintas program, tokoh masyarakat untuk penggalangan komitmen penanggulangan stunting agar dapat berjalan dengan baik di wilayah tersebut.

Berikutnya yaitu Kelas KOMET adalah Kelas Informasi Agar Kader Terampil dan merupakan kelas pelatihan untuk kader dalam penanganan masalah gizi anak.  Kelas PLANET yaitu Pusat Pelatihan dan Pengetahuan Orang Tua, kelas ini digunakan untuk meningkatkan pengetahuan Orang Tua dalam meningkatkan BB anaknya dengan cara penyuluhan.

Selanjutnya Kelas BINTANG yaitu Bimbingan dan Rehabilitasi Anak Yang Tidak Naik Timbangannya adalah kegiatan pendampingan terhadap orang tua dengan balita yang memiliki masalah gizi. Kegiatan ini berupa skrining, penyuluhan, antropometri, demo masak, pemberian Makanan Tambahan dan pemantauan asupan gizi pada balita setiap harinya. Kelas ini dilakukan selama 3 bulan dalam 3 sesi. Pertemuan pada setiap sesinya selama 10 hari berturut – turur. Dari hari ke-1 hingga hari ke-10 selalu dipantau kenaikan berat badan balitanya.  

Kelas METEOR yaitu Media Terpadu dan Informatif merupakan media yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan BIMASAKTI di antaranya Buku saku PANDA (Pendidikan Anak Dan Dewasa), Cakram Penentuan Status Gizi, Kartu Jodoh, Permainan Ular Tangga, Kipas Isi Piringku, Buku Laporan Kesehatan Anak Balita.

Kegiatan BIMASAKTI di masa pandemic Covid-19, dilakukan di kelurahan Kramat Pela diawali dengan rembuk stunting kali ini menghasilkan SK Tim kerja penanganan balita stunting terintegrasi lintas sektor tingkat kecamatan dan kelurahan.

Untuk kelas komet tetap dilakukan tatap muka namun tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan durasinyapun dipangkas hanya 2 jam. Untuk kelas planet juga dilakukan tatap muka dan untuk tambahan orang tua balita dibekali flayer dan dibuka sesi diskusi melalui WhatsApp Group.

Untuk kelas bintang di masa pandemic juga memangkas durasi pertemuan dan untuk pemberian informasi tambahan diberikan melalui flayer atau diskusi WhatsApp Group. Pemantauan asupan makan 10 hari dilakukan oleh kader secara door to door.

Pada tahun 2021 kegiatan BIMASAKTI ini juga berinovasi lagi yaitu dengan WARUNG GIZI di mana setiap Ibu balita cukup membayar Rp2.000 untuk penukaran kupon yang nantinya akan mendapatkan makanan tinggi kalori dan tinggi mineral.

Keefektivan kegiatan BIMASAKTI yaitu capaian N/D sebelum dan sesudah pandemi mengalami peningkatan, prevalensi stunting di wilayah kecamatan Kebayoran Baru mengalami penurunan, dari kelas bintang baik pengetahuan orang tua balita, hasil antropometri dan status gizi balita mengalami peningkatan. Dan juga di kelas komet tingkat pengetahuan kader juga meningkat.

 

Ilustrasi bapak dan anak dari Pixabay

Pentingnya Memberikan Pendidikan Moral dan Karakter Anak Sejak Dini

Anak di usia 3-5 tahun merupakan masa terbaik untuk memberikan pelajaran berupa pendidikan moral dan karakter

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.