Gaspol Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Ilustrasi arus mudik
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pemerintah baru saja mengumumkan kebijakan memperbolehkan silaturahmi ke kampung halaman pada cuti bersama Lebaran 2022. Hal ini tentu disambut gembira oleh seluruh masyarakat Indonesia yang sangat menantikan momen mudik lebaran, di mana sudah 2 kali lebaran ini pemerintah masih belum mengizinkan untuk melakukan mudik dikarenakan pembatasan sosial masyarakat baik itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbagai level di semua daerah sebagai bentuk langkah dari penanggulangan Covid-19.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Bahkan saat ini kementerian perhubungan juga telah mengambil langkah untuk menghapus syarat untuk menunjukkan bukti tes antigen maupun PCR negatif bagi para pelaku perjalanan domestik baik dengan transportasi udara, laut maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap.

Hal ini tak lepas dari komitmen pelibatan penanganan Covid-19 oleh pemerintah, BUMN, organisasi- organisasi rumah sakit, profesi serta peran serta dan antusiasme masyarakat untuk melaksanakan serta menerima program vaksinasi nasional berlangsung lancar dan sesuai harapan. Sehingga grafik harian kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami banyak penurunan.

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Harapan Positif

Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia secara umum, pemerataan distribusi pendapatan seperti saat mudik lebaran sebelum pandemi bisa dipastikan akan terjadi, sektor sektor usaha yang berkaitan dengan transportasi, perdagangan, sektor industri, serta seluruh sektor penopang sektor usaha pariwisata tentu akan mengalami pergerakan positif di triwulan ini.

Alasan Tingginya Kecelakaan pada Arus Balik

Sebagaimana disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu bahwa pada triwulan ke empat tahun 2021 tercatat seluruh moda transportasi baik darat, laut maupun udara mengalami kenaikan yang signfikan baik antar triwulan di tahun 2021 (q-to-q) maupun secara year on year (y-on-y).

Disebutkan bahwa secara (q-to-q) angkutan udara (domestik & internasional) naik 155,32%, angkutan laut naik 19,75%, angkutan rel naik 110,71%; sedangkan secara y-on-y angkutan udara naik 18,23%, angkutan laut naik 9,00%, angkutan rel naik 17,41%.

Demikian pula dengan data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel juga mengalami kenaikan, sehingga mampu memberikan signal bahwa akan terjadi pergerakan positif terhadap kondisi ekonomi nasional, yaitu rata-rata TPK pada triwulan IV tahun 2021 sebesar 48,34 persen atau naik 20,31 poin (q-to-q) serta naik 8,87 poin (y-on-y).

Ancang-ancang

Meskipun begitu bagi pemerintah daerah tujuan mudik pun perlu melakukan antipasti serta ancang-ancang untuk menyambut para pemudik yang akan datang pada musim cuti bersama serta libur lebaran tahun ini.

Perbaikan infrastruktur perlu dilakukan agar perjalanan mudik tidak ada hambatan di daerah, pemberlakuan buka tutup ruas jalan, pembatasan armada angkutan barang dan sebagainya termasuk rekayasa lalulintas di ruas-ruas tertentu sebagai jaminan kelancaran perjalanan pemudik khususnya melalui darat.

Di sektor-sektor lain juga perlu dilakukan persiapan menyambut gelombang kedatangan pemudik yang tentu memberikan harapan positif terhadap pelaku usaha daerah tujuan atau daerah perlintasan jalur mudik lebaran. Tidak dipungkiri bahwa pada setiap momen mudik lebaran akan terjadi perubahan pola konsumsi, dan perilaku yang konsumtif masyarakat, ini satu hal yang tentu akan terjadi setelah melakukan silaturahmi ke kerabat dan keluarga.

Jika persiapan jelang mudik lebaran ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh sektor ekonomi di daerah, maka harapan yang dibayangkan bisa terwujud, perputaran uang, redistribusi ekonomi dari kota ke desa optimal bisa diserap oleh pelaku usaha di daerah, sektor perdagangan, transportasi, industri kerajinan, akomodasi dan konsumsi, penyedia makanan dan minuman serta sektor jasa lainnya akan mengalami kesibukan yang luar biasa.

Antisipasi

Tentu selain memanfaatkan momen mudik lebaran sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi di daerah, kita tidak boleh lengah dengan himbauan pemerintah untuk segera menjalankan vaksin booster serta mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker saat di tempat umum maupun saat berada pada kerumunan.

Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik tahun ini sebanyak 85 juta orang, baik yang akan menggunakan kendaraan pribadi maupun moda transportasi umum, hal ini pasti telah menjadi agenda pemerintah untuk bekerja keras dalam upaya memberikan jaminan agar pemudik dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.