Catatan Ringan: Saya, Pak Ical dan My Way
- Dokumen pribadi
VIVA – Saya punya catatan ringan tentang Aburizal Bakrie. Saya memanggilnya Pak Ical. Sosok tokoh nasional ini begitu berarti bagi saya.
Di mana pun, di Jakarta, daerah atau di New York, setiap ada live music, Pak Ical minta (request) dan kadang membawakannya sendiri lagu My Way. Lagu yang sangat populer dan dibawakan penyanyi kondang (Alm) Frank Sinatra. Lagu itu begitu mengena di lubuk hati beliau yang paling dalam.
Kenapa Pak Ical suka lagu My Way? "Liriknya sesuai sifat dan karakter saya," tuturnya sambil tertawa.
Ya, memang Pak Ical orang yang sangat terencana, berani, dan bijaksana.
Hari Senin ini, 15 November, Pak Ical berulang tahun ke-75. Tak ada acara khusus, hanya sebuah organ tunggal, di Bakrie Tower, Jakarta. Dihadiri pimpinan lembaga organisasi dan sahabat Pak Ical. Tentunya semuanya terlebih dahulu harus menunjukkan hasil PCR, negatif Covid-19.
Pak Ical Ulang Tahun
Pak Ical bukan saja atasan bagi saya. Lebih dari itu. Pak Ical, pembimbing sekaligus "orang tua" bagi saya. Sosok beliau yang hangat, ramah, dan selalu mendorong untuk terus berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Siapa sih saya? Anak dusun Kopong, sebuah dusun terpencil di Lombok Timur, NTB sana. Beliau sama sekali tidak melihat asal usul, dan beliau malah pernah datang ke dusun saya saat menjabat Menko Kesra.
Masyarakat gempar, tidak percaya, malah ada satu orang bertaruh akan sunat kembali kalau Menko Kesra Aburizal Bakrie datang ke Dusun Kopong. "Dusun sebesar percek (korek api), mau didatangin menteri? Ya tidak mungkin."
Pak Ical-lah saat saya menikah yang mewakili keluarga dan menyerahkan saya kepada keluarga istri pada 12-12-92.
Saya seperti sekarang karena Allah Subhanahu Wa Ta'alla menitipkan saya kepada Pak Ical, yang sangat baik dalam segala hal.
Saya mendampingi beliau dari daerah terpencil di Papua sampai kota sebesar New York, London, Tokyo, dan kota-kota besar dunia lain di 4 benua, kecuali Afrika. Dari suhu minus di bawah nol derajat, sampai panas di atas 37 derajat.
Itu di mulai sejak tahun 1993. Alhamdulillah hingga saat ini, saya diberikan kesempatan dan kepercayaan mendampingi beliau. Dan ditugaskan di berbagai tempat, termasuk saat ini di grup VIVAÂ (viva.co.id dan tvOne). Saya banyak belajar dan diajarkan banyak hal oleh beliau.
Ada yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Bahwa beliau sama sekali tidak pernah meninggalkan salat lima waktu dan puasa Senin-Kamis. Tapi akhir-akhir ini, puasa Senin-Kamis beliau hanya di Indonesia.
Ada tiga hal yang sering beliau sampaikan kepada saya, rekan dan kerabat.
Pertama, selalu bersyukur atas segala nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'alla. Apa pun itu. Setiap saat bersyukur, katanya. Jangan sampai lupa untuk bersyukur. Salat lima waktu jangan pernah tinggal!
Kedua, jangan sekali-kali bawa masalah kantor ke rumah! Dan terakhir, rajin berolahraga. Karena dalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang sehat.
Apakah saya pernah buat salah, ya pasti. Saya ingat saat saya masih muda dan masih gemar minum beralkohol. Waktu itu Pak Ical sudah menjadi Ketua Umum Kadin dan jadi pembicara di Bali. Saya lihat tiket pukul MZ 530. Ternyata salah baca, itu kode pesawat Merpati yang akan kami gunakan ke Denpasar Bali. Sementara Pesawat take off pukul 04.30 WIB. Kebayang Pak Ical tiba jam berapa di Bandara.
Pak Ical sudah menunggu di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saat saya datang terlambat, beliau dengan bijaksana, "telat lo. Makanya jangan mabok aja. Sudah dibilang jangan mabok, masih aja lo mabok."
Sejak kejadian itu, saya minta ampun dan beliau memaafkan dan mengajak pulang dengan satu mobil. Kebayangkan rasa bersalahnya? Satu mobil lagi. Rasanya mau buang air kecil di celana.
Itulah Pak Ical, terencana, baik, bijaksana, berani dan pintar!
Berikut kutipan lirik lagu My Way...
I'll state my case of which I'm certain
I've lived a life that's full
...
I did what I had to do
And saw it through without exemtion
...
Pak Ical. Selamat ulang tahun yang ke-75. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan, umur panjang dan kebahagiaan di dunia dan akhirat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'alla. Aamiin Ya Rabballalamiin..
Terimakasih atas segala budi baik Bapak kepada saya dan keluarga.