Sederet Capaian Dunia Pendidikan di 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf Amin

Nadiem Makarim pada Youtube Channel Kemendikbud RI .
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sudah berjalan 2 tahun. Di tengah situasi sulit karena adanya pandemi, berbagai kebijakan dikeluarkan dan diharapkan mampu membuat Indonesia bangkit dan maju. Tanpa terkecuali, kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan.

Revolusi Pendidikan: Guru Penggerak hingga Kepala Sekolah, Wujudkan Perubahan

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim mendapatkan tantangan tak mudah dalam menjalankan program pendidikan di situasi krisis karena pandemi sekitar 1,5 tahun terakhir. Namun, di tengah situasi krisis, sederet capaian tetap ditorehkan Kemdikbud Ristek.

Berdasarkan laporan Dialektika Institute dan Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Kemendikbud Ristek Dikti  termasuk dalam 5 menteri dengan kinerja terbaik. Selain Kemdikbud Ristek, ada PUPR, Kemenparekraf, Kemenhan, dan Kemenpora (tribunnews.com, 31/10/2021).

Kampus Merdeka: Inovasi Pendidikan yang Melahirkan Generasi Siap Bersaing

Kita tahu, program besar Kemdikbud Ristek adalah Merdeka Belajar, yang diterjemahkan dalam berbagai bentuk program. Program-program tersebut di antaranya berfokus pada perbaikan berbagai aspek di bidang pendidikan. Seperti kebijakan, prosedur, pendanaan, infrastruktur, teknologi, kepemimpinan, kurikulum, pedagogi, asesmen. Semua dalam rangka menuju peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia .

Salah satu program yang menjadi capaian positif adalah Kampus Merdeka. Salah satu program Kampus Merdeka adalah Magang Bersertifikat yang memberikan kesempatan pada mahasiswa belajar mengembangkan diri. Melalui program ini, banyak mahasiswa merasakan manfaat, terutama mendapatkan pengalaman berharga di lapangan.

Merdeka Belajar yang Merepotkan

Sebagaimana dirasakan oleh Henry Timothy, mahasiswa Universitas Airlangga. Ia mengaku, Kampus Merdeka membuat mahasiswa punya harapan peluang lebih besar untuk magang di perusahaan-perusahaan yang baik dan memberikan pengalaman relevan di lapangan. “Setelah lulus kami memiliki bekal untuk lebih kritis menyikapi masalah dan berinovasi dalam memecahkan masalah di tengah masyarakat,” katanya (kemdikbud.go.id).

Selain Merdeka Belajar, salah satu program perbaikan evaluasi pendidikan yang menarik adalah Asesmen Nasional (AN). AN dirancang Kemendikbud untuk memantau dan mengevaluasi sistem pendidikan dasar dan menengah. Melalui program ini, sekolah diharapkan bisa memperbaiki performa dalam menyediakan layanan pendidikan.

Melalui Asesmen Kompetensi Minimum yang terdiri dari literasi dan numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar, AN bisa menghasilkan peta pembuka jalan dan pedoman bagi pendidik dan satuan pendidikan untuk memperbaiki dan menciptakan pembelajaran yang sesuai karakter siswa. Hal ini seperti dikatakan Muhammad Haris, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.

Muhammad Haris mengatakan bahwa ia yakin AN akan mempu menjawab persoalan pendidikan yang selama ini terjadi sehingga siswa bisa merdeka belajar. “Pendidik dan satuan pendidikan menghasilkan output murid yang memahami keberagaman dan mampu bersaing secara global sebagai kecakapan hidup abad 21,” katanya (kemdikbud.go.id).

Salah satu persoalan di bidang pendidikan yang dari dulu membelenggu di antaranya adalah kesejahteraan guru honorer. Terkait hal ini, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjuan Kerja (PPPK) yang dilakukan pemerintah patut diapresiasi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan Indonesia.

Pada tanggal 8 Oktober 2021, sebanyak 173.329 guru honorer telah lolos seleksi PPPK tahap 1. Guru honorer yang belum lolos pun masih punya kesempatan mengikuti seleksi PPPK tahap 2 dan tahap 3. Rekrutmen PPPK adalah wujud upaya pemerintah melalui Kemendikbud meningkatkan kesejahteraan guru honorer, yang selama ini menjadi persoalan.

Para guru honorer yang lulus seleksi PPPK merasa mendapatkan jawaban setelah lama menunggu. Hal ini misalnya, seperti diungkapkan Siti Ratma, seorang guru di SMP Negeri 5 Lingsar Lombok Barat. “Ini kesempatan bagus dari pemerintah, dan saya mengambil peluang dengan belajar sungguh-sungguh. Saya senang sekali bisa lulus seleksi ASN PPPK,” ungkapnya (kemdikbud.go.id).

Kita berahap, kesejahteraan guru honorer akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan Indonesia.

Masih ada sederet program merdeka belajar yang menjadi capaian positif dunia pendidikan. Seperti program SMK Pusat Keunggulan, KIP Kuliah, Perluasan program Beasiswa LPDP, Kampus Merdeka Vokasi, hingga peluncuran kanal media Indonesiana untuk mewadahi, mengintegrasikan, serta mempromosikan karya dan ekspresi budaya masyarakat Indonesia. Masing-masing program terebut kita harapkan akan terus berjalan dengan progresif dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia. (Al-Mahfud, Peminat Topik Pendidikan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.