Pengabdian Masyarakat UNAND dan ITB di Kepulauan Mentawai

Kegiatan bersama masyarakat di balai desa Maileppet, Pulau Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai (Courtesy: Robby Jannatan)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Eksotika alam dan sosial budaya masyarakat di gugusan Kepulauan Mentawai adalah kilauan permata nusantara yang potensial untuk dikembangkan. Sebagai upaya untuk pengembangan berkelanjutan dari kekayaan Indonesia tersebut, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas (UNAND) dan Sekolah Tinggi Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) bersinergi pengabdian kepada masyarakat selama sepekan, yang terpusat di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepualaun Mentawai. 

WNA Asal Italia Tewas Tertusuk Ikan Todak Saat Berselancar di Mentawai

Kegiatan kolaboratif yang dimulai sejak  sejak 9-16 Oktober 2021 ini, mengangkat 14 topik pengabdian meliputi aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui pelatihan pengolahan produk-produk pangan lokal berbasis sagu dan ikan, edukasi kesehatan dan sanitasi lingkungan, serta pengenalan keanekaragaman hayati dan konservasinya kepada pemuda dan pelajar di Siberut Selatan.

Program-program yang dilakukan mendapat dukungan dana hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNAND, LPPM ITB, dan FMIPA UNAND. Selain itu, Balai Taman Nasional Siberut juga memberikan dukungan berupa penyediaan akomodasi, transportasi lokal, dan pemandu lapangan. Kegiatan ini juga turut didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

TIngkatkan Kemampuan Penelitian Farmasi Indonesia, Laboratorium DDS Research Institute Diresmikan

Kegiatan bersama masyarakat tentang pengolahan pangan lokal di Uma (rumah tradisional Kep. Mentawai) di desa Maileppet, Pulau Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai (Courtesy: Robby Jannatan)

Kegiatan bersama masyarakat tentang pengolahan pangan lokal di Uma (rumah tradisional Kep. Mentawai) di desa Maileppet, Pulau Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai (Courtesy: Robby Jannatan)

Setelah Didemo, ITB Cabut Permintaan Mahasiswa Penerima Beasiswa untuk Kerja Paruh Waktu

Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa berpusat di Balai Desa Meileppet yang diikuti oleh anggota PKK dan para pemuda dari berbagai desa di Kecamatan Siberut Selatan.

Para peserta dilatih secara langsung untuk mengolah aneka produk makanan komersil berbahan dasar sagu, pembuatan kecap ikan, dan mengolah ikan budu yang bernilai ekonomi tinggi. 

Selain itu, para peserta juga diberi edukasi kesehatan perihal risiko dan pencegahan penyakit menular dan degeneratif serta pengolahan sampah organik menjadi produk yang bernilai guna. Selanjutnya, masyarakat juga diberi pelatihan tentang teknik budidaya tanaman anggrek lokal serta strategi pemasarannya. 

Pengabdian masyarakat ini pun merangkul para pelajar sebagai representasi generasi muda Mentawai, dipusatkan di SMP 1 dan SMA 1 Siberut Selatan. Para pelajar dibekali pengetahuan melalui diskusi interaktif, demonstrasi, dan praktek langsung tentang pemanfaatan sampah anorganik menjadi produk bermanfaat, belajar membuat ecoenzym dari sampah organik rumah tangga, serta demo sains tentang fenomena-fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari. 

Selanjutnya, para peserta juga diberi pelatihan tentang pengenalan keanekaragaman hayati Mentawai dan strategi konservasi dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Khusus untuk topik ini, para peserta diberi pencerahan tentang dokumentasi keragaman hayati, pembuatan souvenir dari tumbuh-tumbuhan, dan pengenalan spesies-spesies endemik yang menjadi maskot andalan Kepulauan Mentawai.

Kegiatan bersama siswa SMPN 1 Siberut Selatan (Courtesy: Robby Jannatan)

Kegiatan bersama siswa SMPN 1 Siberut Selatan (Courtesy: Robby Jannatan)

 

Kegiatan bersama siswa SMAN 1 Siberut Selatan

Kegiatan bersama siswa SMAN 1 Siberut Selatan (Courtesy: Robby Jannatan)

Tim pelaksana pengabdian sebanyak 39 orang yang terdiri atas dosen, mahasiswa S1, S2, dan S3 serta alumni dari FMIPA UNAND dan SITH ITB.

Ketua pelaksana kegiatan adalah Dr. Putra Santoso (UNAND) dengan koordinator masing-masing program pengabdian adalah Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, DHEA (ITB), Dr. Mairawita (UNAND), Aditya Dimas Pramudya, M.Si. (ITB), Dr. Nurmiati (UNAND), Dr. Tesri Maideliza, M.Sc. (UNAND), Dr. Anriansyah (ITB), Dr. Nurainas (UNAND), Dr. Aadrean (UNAND),  Dr. Henny Herwina, M.Sc. (UNAND), dan Dr. Imam Taufiq (UNAND).

Penyelenggaraan kegiatan mendapatkan pengarahan langsung dari Dr. Wilson Novarino selaku ketua jurusan Biologi FMIPA UNAND yang turut serta bersama rombongan ke Siberut Selatan.

Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian yang telah diselenggarakan mendapatkan sambutan sangat antusias dari warga desa dan para pemuda, pihak sekolah serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. Camat Siberut Selatan menyampaikan apresiasi sekaligus harapan terbesarnya akan keberlanjutan dari program-program pengabdian yang telah disampaikan.

Dukungan juga turut diberikan oleh Kepala Desa Maileppet dengan bersedia untuk bersinergi untuk melanjutkan program kolaboratif yang akan dilakukan oleh UNAND dan ITB. (Penulis: Robby Jannatan, FMIPA UNAND dan Bakrie Graduate Fellowship dari Universitas Andalas) 

 

Agung Wicaksono

Agung Wicaksono Menginspirasi dengan Pendekatan Ini untuk ITB

Agung optimistis bahwa dengan semangat keberagaman ini, ITB dapat mencapai posisi di 150 besar universitas dunia

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.