Ikhtiar dan Doa Menguatkan Posisi Jatim
- vstory
VIVA – Upaya penanganan virus corona disease atau yang dikenal sebagai COVID-19 terus dilakukan pemerintah. Mulai pemerintah pusat (kementerian/lembaga/badan), hingga pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, kota hingga desa).
Seluruh elemen masyarakat pun ikut bergotong royong melakukan langkah pencegahan agar tidak terjadi penyebaran COVID-19 di wilayahnya masing-masing.
Di Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri sempat membuka Ruang Isolasi Khusus dan ICU Covid-19 pada lahan parkir RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Free filling Oksigen Station di beberapa titik di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, Kabupaten Gresik, Bakorwil Malang, Bakorwil Madiun, dan Bakorwil Jember.
Selain itu, juga menyiapkan 164 RS Rujukan se-Jatim, isolasi terpusat (isoter) bagi pasien-pasien isoman, maupun membuka beberapa RS Lapangan. Serta juga massifnya 3T (testing, tracing, dan treatment) di Jatim.
Tak hanya dari segi ikhtiar kuratif, tetapi sisi lain ikthiar spiritual juga dilakukan. Hampir di berbagai kegiatan yang dilakukan Pemprov Jatim mengumandangkan sholawat sebelum acara dimulai.
Sudah menjadi tradisi bagi Pemprov Jatim setiap acara pasti diawali dengan sholawat dan santunan anak yatim. Kalau ada 5 acara, artinya juga dilakukan sholawat dan santunan anak yatim dalam setiap acaranya. Dari sholawat yang dilantunkan dan santunan anak yatim ini ada doa-doa yang dipanjatkan bagi provinsi ujung timur Pulau Jawa itu.
Doa warga dari lintas agama pun juga dikumandangkan dan menyertai kinerja Pemprov dan Masyarakat Jawa Timur di tengah pandemi COVID-19.
Ikthiar kuratif, preventif maupun spiritual seperti ini yang mampu memberikan kekuatan bagi Jatim. Upaya tersebut membuahkan hasil yang patut disyukuri dan menggembirakan bagi Provinsi Jawa Timur.
Dalam assessment situasi COVID-19 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 6 September 2021, terdapat hasil yang menggembirakan bagi Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jatim dinyatakan menjadi level 2.
Selanjutnya mengalami peningkatan menjadi level 1 sesuai assessment Situasi Covid-19 tingkat Provinsi dari Kemenkes RI per 14 September 2021 yang dirilis 15 September 2021, Provinsi Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi di Jawa Bali yang masuk pada level 1.
Hingga saat ini, Jawa Timur masih berada pada level 1 menurut Assessment Situasi COVID-19 yang dilakukan Kemenkes RI. Ditambah lagi 32 kabupaten/kota di Jatim juga masuk dalam level 1 Assessment Kemenkes RI
Berdasarkan hasil assessment situasi Covid-19 dari Kemenkes RI per 9 Oktober 2021, jumlah daerah di Jatim yang masuk dalam level 1 sebanyak 32 kabupaten/kota. Artinya 84,21% kabupaten/kota di Jatim masuk penilaian level 1 Kemenkes RI.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, per hari Jum'at (8/10/2021), jumlah penambahan kematian di Jatim mencapai angka terendah selama pandemi yaitu sebanyak 7 kasus. Sementara pada Sabtu (9/10) tercatat 8 kasus.
Total penambahan tersebut berasal dari Kota Batu, Kota Surabaya, Kab. Probolinggo, Kab. Jember, Kab. Malang, Kota Blitar, Kab. Ponorogo, dan Kab. Nganjuk. Masing-masing kabupaten/kota tersebut terdapat sebanyak 1 kasus kematian.
Sedangkan untuk 30 kabupaten/kota lainnya di Jatim tercatat sebanyak 0 kasus kematian Covid-19. Artinya sudah 78,95?erah di Jatim terdapat 0 (nol) kasus kematian.
Bahkan dalam waktu 1,5 bulan ini, Jatim dinyatakan sebagai satu-satunya provinsi di Jawa-Bali yang masuk dalam level 1 berdasarkan assessment situasi Covid-19 Kemenkes RI.
Senada dengan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Maka kekuatan spiritual dan doa yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ini dapat menurunkan anugerah bagi Jatim dan Indonesia di tengah pandemi ini.
Dalam menangani pandemi Covid-19, selain kerja keras, kerja profesional dan sinergi dari seluruh elemen baik tenaga kesehatan, TNI-Polri, sampai dengan masyarakat, ada doa yang istiqamah dan masif yang mengiringi seluruh langkah-langkah yang dilakukan.
Keberhasilan baik di bidang pembangunan maupun berbagai program lainnya hingga perkembangan COVID-19 tidak lepas dari kerja keras yang diikuti doa dan istiqomah yang masif seluruh warga masyarakat Jatim. ( I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom, Pranata Humas Ahli Pertama Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Jatim)