Mengerem Kenaikan Harga Jagung

Sumber foto: wallpaperbetter
Sumber :
  • vstory

VIVA – Permasalahan kenaikan harga suatu komoditas menjadi suatu permasalahan yang belum dapat teratasi dengan tuntas. Menjelang akhir tahun, negeri ini masih dihadapkan permasalahan kenaikan harga jagung sehingga menimbulkan kerugian berbagai pihak.

Harga Emas Hari Ini 21 Desember 2024: Produk Antam Kinclong

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari hingga Maret tahun 2021 harga jagung di tingkat produsen berkisar Rp4.900-Rp4.950 per kilogram. Pada April hingga Mei tahun 2021 harga jagung telah mencapai kisaran Rp5.000 per kilogram. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 dan 2020 yang pada umumnya hanya pada kisaran harga Rp4000 per kilogram.

Meningkatnya harga jagung di Indonesia tidak hanya terjadi akibat stok ketersediaan jagung lebih kecil daripada kebutuhannya. Hal ini dikarenakan stok jagung tersedia sekitar 2,37 juta ton sebagaimana pernyataan Kementerian Pertanian (Kementan) yang disampaikan kepada komisi IV DPR.

Harga Emas Hari Ini 20 Desember 2024: Produk Global Stagnan, Antam Kinclong

Secara teori ekonomi, erat kaitannya dengan penawaran dan permintaan di pasar. Apabila stok jagung mencukupi kebutuhan maka harga jagung tak akan melonjak hingga kisaran harga Rp. 6.000 per kilogram.

Apabila dilihat dari potensinya, berdasarkan laporan prognosa perhitungan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementan, luas tanam jagung nasional pada Oktober tahun 2019 hingga September tahun 2020 mencapai 5,5 juta hektar (ha).

Daftar Harga Pangan 19 Desember 2024: Beras hingga Daging Naik

Luas panen jagung nasional pada Januari hingga Desember tahun 2020 mencapai 5,16 juta ha. Prognosa produksi jagung nasional dengan kadar air 15 persen pada Januari hingga Desember tahun 2020 mencapai 24,95 juta ton pipil kering.

Adapun 10 provinsi di Indonesia sebagai produsen tertinggi dengan kadar air 15 persen untuk periode Januari hingga Desember tahun 2020 yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sumatera Selatan.

Meningkatnya harga jagung akan memberatkan peternak ayam telur maupun ayam potong. Peternak ayam tersebut akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan ternak. Hal ini disebabkan jagung merupakan komponen utama dalam pakan ternak.

Selain itu, harga produk peternakan unggas mengalami penurunan. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data BPS pada Juli tahun 2021 indeks harga yang diterima oleh petani unggas mencapai 104,17 sedangkan pada Agustus tahun 2021 hanya mencapai 103,43.  

Berdasarkan data BPS, pengeluaran terbesar bagi perusahaan peternakan unggas adalah pakan dengan proporsi mencapai 65,36 persen. Apabila dirinci lebih lanjut, usaha peternakan unggas level rumah tangga bagi ayam pedaging untuk pengeluaran pakan sebesar 56,96 persen dan bagi ayam petelur sebesar 71,71 persen. Oleh karena itu, diperlukan beberapa langkah agar harga jagung kembali stabil.

Mengembangkan Sentra Jagung

Pengembangan sentra jagung merupakan salah satu upaya dalam memotong rantai distribusi jagung sehingga menciptakan efisiensi pendistribusian jagung. Apabila suatu komoditas memiliki mata rantai distribusi yang panjang maka menyebabkan harga komoditas tersebut semakin meningkat.

Hal ini disebabkan pada mata rantai distribusi, masing-masing pihak akan memperoleh keuntungan sehingga harga komoditas meningkat. Lebih parahnya apabila terdapat pihak yang berbuat curang dalam mempermainkan harga.

Pengembangan sentra jagung dapat pula dimanfaatkan dalam manajemen stok jagung. Adanya kebutuhan terhadap jagung yang meningkat, namun apabila tidak terdapat pihak yang mengatur maka stok jagung tidak akan tercukupi dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Peternak ayam yang sangat membutuhkan jagung untuk kebutuhan pangan ternaknya, pengembangan sentra jagung mampu memotong rantai distribusi  sehingga menghemat waktu dan biaya termasuk dalam produksi pakan ternak. Dalam pengembangan sentra jagung diperlukan pola tanam yang baik serta memperhatikan kondisi produksi jagung di setiap daerah sehingga mewujudkan stok jagung yang memadai.

Memperhatikan Data

Data merupakan hal yang penting dalam mengambil suatu langkah kebijakan. Bahkan data saat ini lebih berharga dibandingkan minyak. Sebagaimana ucapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74. Presiden Joko Widodo menyatakan data merupakan jenis kekayaan baru bagi Bangsa Indonesia dan lebih berharga dibandingkan minyak.

Begitu pula dalam mengatasi kasus melonjaknya harga jagung di tanah air. Harga jagung di provinsi satu dengan provinsi lainnya berbeda. Begitu pula kondisi lahan yang terdapat di masing-masing provinsi. Oleh karena itu, diperlukan data yang akurat serta pihak yang mampu menganalisisnya dengan tepat.

Produksi jagung dihitung berdasarkan data luas panen dan produktivitas jagung per hektare. Oleh karena itu, luas panen merupakan kompenen data yang penting dalam menghasilkan data produksi jagung yang akurat.

Pelaksanaan kegiatan Kerangka Sampel Area (KSA) merupakan hasil kerja sama antara pihak BPS dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). KSA merupakan sistem berbasis teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG), penginderaan jauh, teknologi informasi, dan statistika.

Saat ini sistem tersebut sedang diimplementasikan di Indonesia dalam memperoleh data dan informasi pertanian tanaman pangan. Manfaat dari KSA yaitu mengestimasi luas panen dengan memanfaatkan citra satelit. Diharapkan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut diperoleh data luas panen yang akurat sehingga dapat mengetahui produksi jagung. 

Selain memperhatikan data produksi jagung, pemerintah perlu memperhatikan data kebutuhan jagung nasional sehingga stok jagung dapat selalu terjaga. Harapannya dari beberapa langkah yang telah dilakukan, harga jagung dapat kembali stabil dan tidak merugikan berbagai pihak, khususnya peternak ayam. (Dyah Makutaning Dewi, S.Tr.Stat., Statistisi BPS Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.