Benarkah Pemerintah Disetir Swasta?

Ilustrasi kekuasaan bisa mengendalikan apa pun
Sumber :
  • vstory

VIVA - Terpentalnya 5 konglomerat papan atas  seperti Gudang Garam, Sinar Mas, Salim, Eka tjipta, Kalbe dari top 10 terkaya orang Indonesia. Ada apa?

Kejar Target Kemandirian Energi Nasional, Pemerintah Pastikan Gandeng Produsen Listrik Swasta

Era berakhirnya konglomerat terkaya bagi-bagi konsesi proyek pemerintah

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan salam komando dengan Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia Franky Oesman Widjaja (kedua kiri) disaksikan Ketua Umum Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja Gandi Sulistiyanto (kanan) dan Direktur Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang usai penandatanganan bantuan untuk restorasi pascabencana, di Mabes TNI, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Bersamaan dengan perayaan ulang tahun Sinarmas Group ke-83, salah satu petinggi perusahaan mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

Managing Director Sinarmas Group Gandi Sulistiyanto mengumumkan resmi mengundurkan diri dari jajaran direksi perseroan setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

“Saya sekaligus ingin berpamitan setelah berkarya 30 tahun saya bersama dengan SInar Mas. Kesempatan ini saya mohon izin dan pamit dan juga minta doa restu kepada bapak dan Ibu sekalian,” ujarnya

Beberapa pengamat mengatakan bahwa pemerintah disetir oleh Swasta. Justru sebaliknya, penunjukan seorang Managing Director Group Sinar Mas adalah indikator bahwa era konglomerat bagi bagi proyek sudah usai.

Sebelumnya G. Suliatyanto dikenal sebagai koordinator juru bicara konglomerat kepada pejabat pemerintahan. Malah sekarang berhenti.

Berdasarkan data top 10 orang terkaya di Indonesia, nama Group Sinar Mas, group Salim, Gudang Garam sudah tidak masuk daftar. Artinya apa?

Strategi konglomerat sudah menjadi dipecah-pecah jadi beberapa group dan masuk bursa efek international, group Sinar Mas sudah bubar, berganti menjadi Asia pulp and paper, Tjiwi Kimia, Indah kiat, dll.

Era konglomerat bagi bagi proyek sudah diberantas Jokowi. Sudah 7 tahun Jokowi menghentikan kedekatan perusahaan besar sejak terakhir zaman Gatot Panglima TNI.

Terpental keluar dari Top 10. Zaman tapos jadul keluarga Sudono Salim menjadi nomor satu, Walaupun setelah reformasi digeser oleh Susilo Wonowijoyo. Namun di tahun 2021 posisi Salim group bergeser sebelumnya nomor 4 terpental keluar. Benarkah?

Kisah Salim group di tahun 2021 terpental keluar dari Top 10 terkaya di Indonesia, ya tapi kenyataannya secara de facto kekayaannya Salim group adalah bercampur dengan Budi Hartono, Michael Hartono posisi teratas juga dengan Chaerul Tanjung, Harry Tanoe, dan Teddy Kattuary grup Wings food. Mereka semua mirip keluarga Eka Tjipta yang kalau dikumpulkan setara dengan Salim group.

Kisah Sudono Salim kelahiran tahun 1916. Tahun 1939 gejolak politik di Tiongkok memuncak, banyak pemuda bujangan yang lari ikut kapal VOC, Sudono Salim menyusul kakaknya di Kudus.

Sudono menaksir anak gadis juragan tembakau. Kisah tembakau ini akhirnya menjadi bintang terang.

Oleh mertuanya, Sudono dikenalkan kepada big boss pemilik Djarum di kudus, ayahnya Budi Hartono.

Djarum grup
Sejak awal Sudono Salim berbisnis dengan jaringan tembakau dan rokok melalui BCA. Oleh karena itu pada akhirnya BCA dikuasai oleh Djarum.

Bisnis keluarga Djarum terpecah tiga anak-anak nya. Armand Wahyudi Hartono merupakan putra orang terkaya di republik ini, Robert Budi Hartono, pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan cucu dari Oei Wie Gwan, founder perusahaan rokok Djarum dan Group Hartono.

Saat ini, ia didapuk menjadi Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Bisnis Grup Djarum yang menggurita menjadi tantangan tersendiri untuk generasi ke-3. Apalagi, generasi ke-3 ini juga menghadapi disrupsi digital.

Ada tiga sosok yang disoroti untuk generasi ke-3 Grup Djarum antara lain, Victor Rachmat Hartono, Martin Basuki Hartono, dan Armand Wahyudi Hartono.

Keluarga Djarum berbesan dengan William Kattuary Wings food. Pada saat konsesi tepung terigu Bogasari dibuka, oleh Salim group dibuat oligopoli bersama dengan Wings food. Sebelumnya Teddy Kattuary adalah partner Salim group di UIC Unggul Indah Corporations, penguasa bahan baku detergent.

Keluarga Wings group ada dua keluarga yaitu keluarga Tan & Kattuary. Bisnis ini bermula dari keluarga Tan berpatungan dengan menantu Kattuary di Surabaya. Keluarga Tan dikuasai oleh Hanny Sutanto (Honi) dan keponakan nya Handoyo Tan (Lihon). Keluarga Kattuary diwakili oleh Teddy Kattuary (Tay Cen), William Kattuary (Tay Sen), satu adiknya meninggal dunia dan Henry Kattuary (Tay Hwi).

Bisnis keluarga Wings bermula dari partner dengan Salim group di UIC Unggul Indah corporations. Mereka monopoli pabrik benzene hexana sulfonat bahan baku detergent.
Mereka monopoli pasar detergent bersama Unilever dan Dino Kao. Beberapa pengusaha lain tidak bisa menembus monopoli pasar detergent, seperti B29 mereka terbesar di pasar ekspor Afrika.

Pada akhirnya Wings group terpecah dua menjadi detergent dan Wings food. Wings food adalah partner Bogasari menguasai pasar mie instan, gara gara sebelumnya monopoli tepung terigu bogasari.

Bisnis Wings food ekspansi ke minimarket Family mart, Fast food Jepang Yoshinoya, Kopi, Calbe Wings.  (Goenardjoadi Goenawan MM, Direktur Utama Brand Expert)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.