Produksi Padi Meningkat Selama Pandemi

Ilustrasi bekerja sama menanam padi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pada 2020 menjadi tahun yang sangat suram bagi seluruh negara di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia, penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena pandemi covid-19 yang membuat kekacauan di berbagai lini kehidupan.

Praktis sejak terkonfirmasinya kasus pertama infeksi covid-19 di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020, sejak saat itu juga kehidupan masyarakat mulai berubah 180 derajat. Berbagai kebijakan pemerintah memaksa masyarakat harus berdiam diri di rumah guna menghindari infeksi covid-19.

Pandemi ini bukan hanya merugikan kesehatan masyarakat, tetapi juga merugikan ekonomi masyarakat yang terpaksa harus berdiam diri di rumah. Banyak sektor ekonomi yang kegiatannya harus berhenti akibat banyak tenaga kerjanya yang harus dirumahkan dan karena berbagai alasan lain yang membuat sektor ekonomi tersebut selama pandemi menjadi kurang efektif dalam memproduksi barang maupun jasa.

Puncak dari efek covid-19 terhadap sektor ekonomi di Indonesia adalah turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II sebesar -5,32% atau secara awam penurunan ini disebabkan oleh kontraksi atau penurunan kemampuan tiap - tiap sektor ekonomi untuk menghasilkan barang maupun jasa.

Namun, meski sebagian besar sektor ekonomi di Indonesia mengalami kontraksi atau penurunan kemampuan produksi barang maupun jasa selama pandemi, sektor pertanian adalah sektor yang tetap tahan banting dari kontraksi tersebut. Sektor pertanian justru tetap tumbuh positif selama masa pandemi covid-19. Berdasarkan informasi tersebut berarti peluang perekonomian Indonesia untuk bangkit dari efek pandemi ini masih terbuka lebar dari sektor pertanian. 

Salah satu contoh nyata penyebab sektor pertanian tidak terkontraksi atau tetap tumbuh selama masa pandemi covid-19 adalah meningkatnya total produksi padi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan satu tahun sebelum terjadinya pandemi yaitu di tahun 2019, maka total produksi padi di Indonesia selama pandemi justru lebih baik.

Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis secara resmi pada tanggal 12 Juli 2021, tercatat bahwa pada tahun 2019 total produksi padi di Indonesia adalah sebesar 54,61 juta ton sedangkan pada tahun 2020 total produksi padi di Indonesia adalah sebesar 54,65 juta ton atau meningkat sebesar 0,08% dibandingkan tahun 2019.

Kenaikan total produksi padi selama masa pandemi juga menyebabkan kenaikan produksi beras di Indonesia. Berdasarkan sumber yang sama yaitu dari publikasi Badan Pusat Statistik, tercata bahwa pada tahun 2020 produksi beras di Indonesia adalah sebesar 31,33 juta ton. Sedangkan pada tahun 2019 produksi beras di Indonesia hanya sekitar 31,31 juta ton, artinya terjadi kenaikan sekitar 0,07% produksi beras dari tahun 2019 sampai tahun 2020.

Mentan Amran Gelar Rapat Maraton di Hari Minggu, Inginkan Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan

Akibat kenaikan total produksi padi yang diikuti kenaikan produksi beras selama pandemi berlangsung, wajar saja sektor pertanian tetap tumbuh selama masa pandemi covid-19. Kenaikan ini harusnya menjadi optimisme selama masa pandemi, sebab pertumbuhan positif di sektor pertanian dapat memberikan peluang bagi para petani untuk tetap bertahan selama pandemi berlangsung.

Tumbuhnya sektor pertanian selama pandemi juga bisa menjadi acuan dan pertimbangan pemerintah dalam mengatur dan merumuskan strategi dalam rangka kebangkitan ekonomi Indonesia disaat pandemi covid-19. (Aldi Firmansyah, Mahasiswa Politeknik Statistika STIS)

Hebat! Pria Ini Bantu Ratusan UMKM di Tabalong Bebas dari Rentenir, Begini Caranya
Pertanian padi Biosalin di Semarang.

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta mengatakan penanaman padi Biosalin di lahan tidur tersebut merupakan bagian dari dukungan perusahaan menjaga.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.