Habis Sogok Menyogok, Terbitlah Bimbel Rp250 Juta
- vstory
VIVA – Euforia Penerimaan CPNS dan PPPK sudah mulai di Bulan Mei ini. Setelah menempuh Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, para pencari kerja, lulusan fresh graduate dari berbagai perguruan tinggi dan lulusan SMA/SMK sudah memasang ancang-ancang untuk mengikuti tes seleksi menjadi ASN tahun 2021 ini.
Pemerintah Pusat melalui Badang Kepegawaian Negara (BKN) sudah mengumumkan Jadwal dan prosedur penerimaan ASN di Republik ini yang dimulai pada bulan Mei 2021. Sejumlah pemerintah daerah dan pusat juga sudah mengumumkan formasi yang berjumlah ribuan.
Betapa tidak, profesi PNS masih dianggap oleh Sebagian besar rakyat Indonesia sebagai profesi favorit, bahkan ada yang menganggap belum sukses kalau belum jadi PNS, padahal faktanya tentu saja berbeda.
Angin segar penerimaan CPNS dengan sistem CAT menjanji harapan baru bagi para pencari kerja, dikarenakan sistem CAT ini bisa meminimalisir kecurangan bahkan hampir tidak ada celah untuk para Calo CPNS, penyogok dan penerima sogok seperti sebelumnya untuk bermain memburu rupiah dari para calon peserta seleksi.
Dahulu, sudah menjadi rahasia umum praktik sogok menyogok bernilai ratusan juta di kalangan pejabat & kepala daerah. Nilai sogokan berjumlah ratusan juta hingga miliaran dari pendapatan oknum-oknum pejabat dari praktik tersebut sudah menjadi hal umum. Kasus penipuan sogok menyogok telah memenjarakan banyak calo CPNS waktu itu.
Akan tetapi, setelah sistem CAT berlaku dan peraturannya sudah bisa diakses oleh semua masyarakat pun masih banyak yang tertipu calo CPNS. Seperti beberapa kasus penipuan di banyak daerah di Indonesia dengan kerugian sejumlah miliaran yang sempat heboh beberapa tahun lalu. Padahal pemerintah pusat sudah menjamin bahwa sistem CAT ini tidak memberi peluang untuk orang mengubah nilai, lulus CPNS tanpa tes, dan membeli formasi seperti yang dijanjikan para calo CPNS.
Permainan para calo versi lain, yaitu Gambling. Mereka menjanjikan kelulusan kepada para calon peserta tanpa melakukan apa-apa. Calo tersebut mengincar calon peserta yang potensial, tetapi bisa dipengaruhi. Ilustrasinya, dia menawarkan ke 4 orang dengan nilai 75-100 juta yang masih kenal atau kerabatnya. Masih di bawah pasaran umum 200-250 jt untuk 1 orang. Jadi kesannya mereka betul-betul membantu.
Dia menjanjikan jika tidak lulus, uang pasti dikembalikan dengan utuh. Dia tidak melakukan apa-apa. Selama proses seleksi berjalan selama 6 bulan sampai hasil akhir keluar. Dia memanfaatkan jumlah uang ratusan juta tersebut untuk didepositokan, keuntungan deposito itulah yang dinikmatinya selama 6 bulan.
Akhirnya, tibalah pada hari pengumuman akhir CPNS, 2 peserta lulus, 2 lagi tidak. Peserta yang lulus, bersyukur, berterima kasih kepada sang calo. Yang tidak lulus, uangnya dikembalikan utuh kepada peserta, mereka juga bersyukur. Lumayan, calonya dapat 150 juta dari praktik gamblingnya, tanpa diketahui peserta bahwa dia tidak melakukan apa-apa.
Masyarakat harus percaya bahwa sistem CAT ini adalah sistem yang fair. Maka sebaiknya masyarakat dan calon peserta CPNS menghindari hal ini terjadi. Percayalah pemerintah telah berbuat yang terbaik. Sistem CAT yang dilaksanakan sejak tahun 2013 di Era Pak SBY dan dilanjutkan dengan Pak Jokowi ini sudah sangat bagus. Mayoritas CPNS rekrutan di masa ini benar-benar mereka yang kompeten dan lulus murni.
Lantas, apa maksud dari judul tulisan di atas. Nah, celakanya ada lagi modus lain dari proses penerimaan CPNS ini. Orang Indonesia memang banyak yang pintar, cerdas, banyak akal dan tidak terkecuali juga yang licik. Saat ini, juga sudah menjadi buah bibir di masyarakat tentang Bimbel 250 juta. Sudah banyak juga peserta yang lulus dengan bimbel ini. Apakah ini baik? Silakan Anda yang menilai.
Di manakah lokasi bimbelnya? Lokasinya dirahasiakan. Apakah ada brosur/selebaran dan biaya layaknya bimbel pada umumnya? Tidak ada. Apakah bimbel ini ada izzinnya? Jelas tidak. Lalu, bagaimana modus bimbel ini.
Bimbel ini tidak bisa diakses oleh masyarakat umum karena tidak memiliki legalitas, informasi yang jelas dan lain-lain. Bimbel umum yang resmi biasanya menawarkan paket bimbel 800 ribu an per paket sampai 3,5 juta. Seperti Bimbel yang ada pada umumnya yang bisa diakses masyarakat umum. Selebaran digitalnya juga banyak di media sosial.
Kembali ke Bimbel 250 juta. Berbekal informasi di masyarakat dan dunia maya. Penulis mengumpulkan sejumlah informasi seputar Bimbel 250 juta ini. Modus Bimbel ini sudah mulai muncul sejak tahun 2014.
Penulis membuat tulisan ini, karena sudah mulai terganggu dengan modus bimbel 250 juta ini. Bahkan keluarga penulis pun ditawarkan bimbel ini. Saat ini juga sudah menjadi buah bibir masyarakat banyak juga seperti masa sogok-sogokan dulu.
Bimbel ini biasanya berjalan rahasia, dilakukan di hotel bagus dan juga berpindah-pindah untuk menghindari kecurigaan orang. Tenaga pengajarnya pun dirahasiakan. Biasanya mereka mematok mahar 30-50 juta di awal untuk proses Bimbel. Lalu 200 jutanya kapan.
Nah, ini disetor ketika peserta lulus tahap akhir. Tapi peluangnya sangat besar lulus dengan nilai tinggi. Alhasil, penyelenggara bimbel ini mendapatkan ratusan bahkan miliaran rupiah per siklus CPNS. Apakah ini banyak kuotanya? Tentu saja tidak. Kalau banyak sudah pasti akan heboh se-Indonesia. Sekali lagi, untuk menghindari kecurigaan.
Dari pengakuan calo bimbel ini ketika menawarkan jasa, adanya indikasi pembocoran bank soal yang telah dibuat oleh tim BKN. Nah, siapakah yang membocorkan soal tersebut? Apakah ada oknum pegawai yang terlibat atau bisa jadi sindikat hacker pembobol bank soal dari server BKN? Tentu saja kita tidak bisa langsung menyimpulkan. Perlu bukti yang kuat dan investigasi yang melibatkan aparat penegak hukum.
Dalam pelaksanaan bimbel ini, peserta dijejali dengan ribuan soal serta kunci jawaban untuk dihapalkan pola ,trik dan bahkan soal dan kunci jawabannya banyak yang sama muncul di sistem CAT. Alhasil, peserta bimbel ini bisa lulus tahap SKD dengan mulus dan memiliki peluang besar untuk lolos tahap akhir, karena hanya menunggu hasil dari tahap SKB.
Informasi berikutnya, Jika dinyatakan lulus tahap akhir. Peserta wajib mentransfer uang 200 jt. Peserta tidak boleh transfer ke mereka secara langsung. Mereka meminta buku rekening peserta, selanjutnya peserta menabung/transfer sendiri ke rekeningnya nanti kalau sudah lulus. Mereka minta sekalian ATM dan Pin untuk penarikan.
Saat ini, formasi CPNS dan PPPK sudah dibuka, proses sudah akan segera berjalan, bimbel 250 jt ini sudah mulai bergerak mencari peluang. Pemerintah harus melakukan investigasi modus bimbel ini. Kita berharap praktik-praktik kecurangan di negeri ini bisa dihilangkan.
Banyak oknum-oknum yang mencari peluang untuk meraup keuntungan besar dari setiap pelaksanaan seleksi CPNS ini. Kita tutup peluang kecurangan dalam seleksi CPNS ini demi penyelenggaraan negara yang lebih baik. Sistem CAT yang sudah baik ini kita pertahankan dan jangan sampai tercoreng oleh praktik kecurangan oknum-oknum tertentu.