Kenalilah Dirimu untuk Mengenal Tuhanmu
- vstory
VIVA – Pada saat belajar di mata kuliah teknik penyiaran radio dan televisi, kami mendapati tugas dari Abah Nadlif untuk membuat sebuah siaran radio menggunakan backsound yang kami tentukan sendiri. Teks siaran sudah disiapkan oleh Pak Dosen.
Kami hanya mengganti narasi yang sesuai dengan backsound yang kami tentukan. Di akhir narasi siaran, saya mendapati tagline yang mungkin sudah lama dikenal oleh mahasiswa. Taglinenya yaitu kenalilah dirimu untuk mengenal tuhanmu. Sederhana. Namun akan saya coba untuk menjabarkankannya.
Mengenali diri sendiri memiliki makna yang dalam. Terlebih apabila kita mampu mengembangkan segala kelebihan dan kekurangan kita. Untuk dapat mengenal lebih dalam tentang siapa kita, tentunya kita mesti memahami peran dan fungsi masing masing anggota tubuh kita.
Dulu saat belajar anatomi tubuh, teman teman mungkin sedikit banyak tahu mengenai hal ini. Ini menjadi dasar kita mengenal dirj sendiri. Seringkali kita abai dan kurang memerhatikan bagaimana tubuh ini bekerja. Mensyukuri nikmat Yang Tuhan telah berikan, kadang kita melupakan atau melewatkan hal terkecil dalam hidup kita tapi nyatanya manfaatnya begitu besar.
Contoh yang paling sering kita lupakan adalah berkedip. Berkedip adalah kegiatan otomatis yang dilakukan oleh tubuh kita tanpa kita mesti menyadari hal tersebut. Bahkan ketika anda membaca artikel ini pun, pasti akan melakukan hal yang namanya berkedip itu.
Tanpa kita sadari, banyak nikmat tubuh yang kita abai atau lewatkan. Memang wajar saja kalau kita hanya mensyukuri hal besar yang nampak dan terasa manfaatnya secara sadar oleh diri kita. Tapi dalam rangka mengenali diri sendiri, hal terkecilpun mesti kita coba sadari dan rasakan. Supaya kita bisa lebih menghargai hidup ini.
Selain fungsi anggota badan, kita juga mesti menilik dan menggali potensi potensi yang terkubur dalam diri kita. Potensi yang bisa menjadikan seseorang merasa berharga dan dihargai. Potensi yang dapat membantu dan menguntungkan orang lain.
Potensi itu ibarat batu es yang besar yang mengambang di lautan lepas. Dari daratan ia terlihat kecil sekali. Tapi tatkala melihat sisi lain dari yang tampak, potensi itu besar tiada tanding. Potensi itu dinamakan "kehidupan yang terkubur".
Demi menggali kehidupan besar yang terkubur itu, sebagian orang akan mencoba memasuki ruang kelas dan mendatangkan guru dibidang penggalian tersebut. Banyak dan bermacam macam. Harapannya agar tumbuh subur bersama kehidupan nyata dan menemani.
Namun sebagian orang tak mampu masuk ruang kelas atau menyewa guru pembimbing di bidang yang ia kuasai dan inginkan. Maka cara yang diambil adalah memperbanyak relasi dan pengalaman. Mengenal diri sendiri merupakan langkah mengenal sang pencipta. Bagaimana bisa?
Dalam teori penciptaan alam semesta, dikatakan bahwa alam semesta tercipta secara kebetulan. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip ketuhan bahwa Tuhan adalah maha pencipta. Selain kosmologi, Tuhan juga menciptakan bagian bagian kecil yang penting dalam hidup kita. Inilah kita.