Pendidikan Bahasa Indonesia di Era Digital
- vstory
VIVA – Pendidikan sebagai salah satu alat atau senjata untuk siap menghadapi peradaban selanjutnya. Sementara pendidik sebagai roda penggerak pada pendidikan.
Oleh karena itu, menjadi pendidik bukan hanya tentang mengajarkan segala bentuk teoritis materi yang diajar, tetapi sebagai pendidik harus siap beradaptasi pada peradaban. Agar siswa mengetahui proses nya suatu pembelajaran.
Metode ajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, bukan hanya bertujuan meningkatkan progres siswa dalam keterampilan membaca dan menulis. Pendidik harus siap menjadi wadah para siswa dalam Memberikan petunjuk atas karya yang dibuatnya.
Teknologi menjadi kunci pendidik untuk membawa siswa beradaptasi pada peradaban. Dikutip dari sumber qouerta.com "bahwa Sejalan dengan perkembangan teknologi, eksistensi kertas sebagai media tulis atau media penyebaran informasi sedikit berkurang. Seperti yang pernah dikemukakan oleh pakar informasi Inggris, Frederick Wilfrid Lancester pada 1978 mengenai masyarakat tanpa kertas (Paperless Society), era digital dan internet telah menggantikan peran kertas sebagai media untuk menulis dan penyebaran informasi".
Peran teknologi terhadap pendidikan Bahasa Indonesia, pendidik siap membawa siswa pada peranan teknologi, terhadap karya yang dibuat oleh siswa. Siswa tidak lagi membuat karya melewati kertas, tetapi melewati platform media masa atau website sendiri, lalu dikumpulkan dengan menggunakan kode Link internet.
Keuntungan Siswa
keuntungan yang didapat oleh para siswa, karya yang dibuat bisa dipublish dan menjadi suatu kenangan atas dasar keterampilan yang dimilikinya. Selain dari itu siswa lebih mengetahui pada arah proses pembelajaran yang didapat.
Keuntungan Guru
Bukan hanya dari siswa keuntungan yang didapat, dari guru pun memiliki keuntungannya tersendiri. Guru Lebih mudah dalam mengakses nilai siswa, kurangnya penggunaan kertas dan berhasil membawa siswa pada proses pembelajaran revolusi 4.0 untuk menghadapi peradaban selanjutnya.