Bagaimana Menulis Secara Sehat di Media Sosial?
- vstory
VIVA -- Apakah Anda sudah punya Fan Page di Facebook? Fasiltas Fan Page atau "halaman" di FB ini sebenarnya sudah lama ada. Tapi baru belakangan ini saya mulai mencobanya.
Ternyata, lumayan bermanfaat untuk wadah penyaluran inspirasi, aspirasi dan apresiasi. Lewat Fan Page juga kita bisa melihat sejauh mana aktivitas kita di medsos, serta siapa saja yang mampir dan bergabung.
Apa itu Fan Page?
Fan Page di Facebook adalah sebuah halaman khusus, layaknya blog yang menyediakan informasi yang beragam sesuai dengan keinginan pemiliknya Mulai dari perusahaan, pendidikan, layanan, produk fisik, artis, komunitas dan masih banyak lainnya.
Nah, jelas fungsi dan manfaatnya kan? Sejak itulah saya bikin Fan Page dengan beberapa nama. Salah satunya dengan nama "Wartawan Bangkotan". Kontennya berisi informasi seputar dunia wartawan versi saya sendiri.
Kalau pun merasa akan kehabisan bahan tulisan, saya lalu bercerita sendiri mengenai pengalaman saya sebagai wartawan, yang tentu saja, wartawan yang sudah "bangkotan" hahaha...
Sejak saya "launching" Fan Page Wartawan Bangkotan ini, Alhamdulillah tercatat sudah lebih dari 800 pengikutnya. Lumayan jaringan tambah luas. Saya bersyukur dan berterima kasih bagi "follower" saya, semoga sharing pengalaman selama ini, bisa bermanfaat.
Kumpulan Horor Komedi
Selain Fan Page, saya juga bikin kumpulan cerita "Horor Komedi" di Facebook dengan nama akun "Wartawan Horor Komedi". Alhamdullilah sudah ada sekitar 500-an member. Kalau mau jualan, juga bisa sesekali. Toh followers sudah banyak.
Cerita di akun facebook Wartawan Horor Komedi ini, berisi cerita horor yang genre humor atau komedi. Itu saya kumpulkan berdasarkan informasi yang saya dapatkan di lapangan sebagai wartawan.
Akun kumpulan cerita horor namun dibumbui humor (komedi, lucu) ini, terinspirasi oleh pengalaman teman. Bedanya dia menggunakan platform Twitter. Namun dia berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang dengan "nge-buzzer" cerita horor.
Karena "jam terbang"-nya sebagai buzzer sudah banyak, perusahaan (brand) berani bayar dia paling murah Rp500 ribu sekali "nget-twit" alias sekali berkicau di laman Twitternya. Kicauannya juga unik, soal horor. Iih...
"Padahal saya cuma diminta ngetwit bahwa 'film horor ini bagus, jangan sampai dilewatkan tidak ditonton'. Hanya sekali nget-twit lalu dibayar lima ratus ribu," kata teman saya itu.
Selain Fan Page dan grup cerita horor, saya juga bikin grup facebook. Namanya "Catatan Nur Terbit". Grup ini jadi tempat saya berkeluh-kesah, atau curhat, baperan, lebay, istilah anak milenial sekarang.
Semuanya itu tiada lain agar saya bisa memanfaatkan media sosial secara sehat, tanpa unsur mengumbar ujaran kebencian.
Di samping tentu saja untuk menyalurkankan kesukaan saya di bidang tulis-menulis. Misalnya bagaimana menulis di media cetak, media online. Ya itu saja. Simpel.
Yuk, siapa lagi yang berminat bergabung di fan page Wartawan Bangkotan, Catatan Nur Terbit, Wartawan Horor Komedi?
Mari kita salurkan hobi kita menulis di media sosial secara sehat dan bertanggungjawab, tanpa harus nyinyir serta menyebar ujaran kebencian (Nur Terbit)