Depresi Menjadi Salah Satu Penyebab Bunuh Diri

Depresi Salah Satu Penyebab Bunuh Diri
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dewasa ini, setiap orang pasti akan mengalami depresi dan juga adanya berbagai masalah. Bersamaan dengan itu, ditambah dengan berbagai macam rintangan yang datang hidupnya.

Penegak Hukum Diminta Bijak Ungkap Fakta di Luar Persidangan

Depresi sendiri dapat ditandai dengan keadaan seseorang yang sudah dalam fase di mana hidupnya dirasa tidak ada asa, sehingga mereka tak lagi kuat menghadapi masalah hidupnya.

Biasanya orang tersebut bisa mengalami berbagai bentuk stres dan depresi yang mana nantinya bisa membuat mereka menjadi stres. Depresi sendiri merupakan salah satu kesehatan mental yang penting untuk di pahami karena ini bukan saja dialami oleh orang dewasa namun sekarang justru anak-anak juga bisa mengalami depresi, dan depresi tidak pernah membatasi dari kelas sosial.

Presentasi di Oxford Summer Courses, Verrell Bramasta Pukau Netizen

Depresi sendiri terdiri dari berbagai macam faktor yang menyebabkan seseorang menjadi terpuruk. Bahkan, dilansir beberapa sumber sendiri ini merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri (suicide). Di Indonesia sendiri ada hampir 40% penderita depresi dan semuanya itu sudah berpikir untuk bunuh diri. Sedihnya lagi, 15% sukses melakukannya.

Menurut  WHO bahwa pada tahun 2020 nantinya akan menjadi salah satu gangguan mental yang paling mengganggu dan banyak dialami. Bahkan untuk mereka yang mengalami depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung.

Kasih LKPP 2023 WTP, BPK: Ekonomi dan Sosial RI Pasca-Pandemi Relatif Pulih

Kini bahkan, 20 pasien rumah sakit sudah mengalami gangguan mental emosional seperti depresi. Ini merupakan bentuk dari gangguan emosional atau suasana hati yang buruk.

Biasanya dimulai dari ditandainya beberapa tanda yaitu dimulai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan bersalah hingga tidak berarti. Depresi dapat mempengaruhi motivasi.

Mungkin kini, sebagian besar orang berpikir sepele karena stres dan depresi dianggap bukanlah benar-benar suatu gangguan mental. Masih banyak dari kita yang menganggap bahwa sesuatu yang sepele, di mana nantinya bisa hilang.

Apa yang mereka tidak pahami padahal sebenarnya merupakan bentuk suatu gangguan di mana ini lebih dari sekadar perubahan emosi sementara. Maka dari itu, hal ini bukanlah kondisi yang mudah diubah.

Karena kini, bahkan setiap orang pasti mengalami berbagai masalah dan seseorang dalam hidupnya menambah jumlah penderita depresi di mana wanita mendapat hormon yang membuat depresi akan terjadi dua kali lebih banyak dari pria.

Namun wanita tidak terlalu berkecenderungan bunuh diri ketimbang pria yang lebih ada keinginan untuk bunuh diri. Di dunia, jumlah penderita saat ini lebih dari 25 juta orang yang memiliki depresi sehingga depresi kini merupakan salah satu masalah kesehatan mental dan sebaiknya ini mendapat perhatian serius.

Depresi dan stres yang dibiarkan terus akan mengganggu kehidupan manusia. Bahkan, depresi dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, karena jika kita berada pada fase depresi maka emosi yang negatif contohnya adalah sedih, benci, putus asa, iri, kecemasan, kurang bersyukur dan membuat sistem kekebalan kita menjadi lemah.

Setelah itu maka akan adanya stres sehingga depresi merupakan penyakit yang tragis. Dengan memiliki depresi sendiri, banyak orang yang memikirkan kalau hidup mereka ini tidak berarti dan bersalah sehingga mereka menarik diri dan juga tidak dapat tidur.

Lebihnya mereka akan kehilangan selera, minat dalam aktivitas sehari-hari. Maka depresi sendiri sudah menjadi gejala gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental dan menjadi salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan.

Ada beberapa gangguan fisik dari depresinya adalah gangguan pola tidur, sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan, sehingga akan menurunnya tingkat aktivitas, mereka akan kehilangan minat, kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai, bahkan mereka tidak ingin makan.

Sehingga nantinya ada penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala, masalah pencernaan, sakit lambung dan nyeri kronis. Hati mereka terkadang merasa berat karena merasa lemah, kelelahan, menjadi lamban karena mereka hampa yang terus – menerus. Jika depresi itu psikotis sifatnya, maka disebut melankoli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.