Pembukaan PMM, Mahasiswa UMM Siap Mengabdi untuk Masyarakat
- vstory
VIVA – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 11 Kelompok 11 terdiri dari Mochamad Dicky Firzab Fahri selaku koordinator, bersama anggotanya Adhimas Vijay Fa’adillah, Wiranti Mulyandari, Salsabiila Mumtasah, dan Siti Mariyatul Qibtiyah.
Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang, yaitu Adhyatman Prabowo, S,Si., M.Si., PMM dilaksanakan di Dusun Precet, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang selama satu bulan.
Kegiatan PMM diawali dengan pembukaan resmi yang bertempat di Kantor Balai Desa Sumbersekar, dihadiri oleh 3 perangkat desa yaitu Hasan Ashari selaku Kepala Desa, Eko Sasmito Hadi selaku Sekretaris Desa, dan Khusnul selaku Kepala Dusun Precet. Selain perangkat desa, kegiatan pembukaan PMM dihadiri oleh kelompok Tani, Kepala TPQ Baiturrohman, dan 5 warga sekitar Dusun Precet Desa Sumbersekar.
Sebelum kegiatan pembukaan PMM, telah dilakukannya beberapa koordinasi bersama warga desa terkait kegiatan atau program kerja yang akan dilakukan oleh kelompok PMM.
Dengan melihat kasus penyebaran covid-19 sebagai permasalahan utama, maka penyuluhan Satgas perubahan perilaku pencegahan covid-19 dijadikan sebagai program utama oleh kelompok PMM. Program kerja tersebut ditekankan kepada seluruh masyarakat Dusun Precet, baik dari anak-anak TPQ sampai masyarakat usia Dewasa, guna memberikan pemahaman yang luas terkait pencegahan virus sehingga dapat menekan kasus penyebaran covid-19.
Program kerja selain Satgas perubahan perilaku masyarakat terkait covid, mahasiswa PMM memiliki program unggulan berupa pemanfaatan jeruk sebagai bahan untuk pembuatan lilin aromatherapy.
Inovasi pemanfaatan jeruk yang dijadikan sebagai produk baru tentu dibutuhkan masyarakat setempat untuk menunjang perekonomian mereka. Dengan memberikan penyuluhan terkait inovasi baru, diharapkan masyarakat akan lebih memiliki kreativitas yang tinggi dalam memanfaatkan potensi desa untuk dijadikan produk unggulan.
Selama kegiatan PMM berlangsung, diharapkan masyarakat dapat memiliki bekal dalam menanamkan sikap patuh pada prokes (protokol kesehatan) yaitu 3M: Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak, mengingat pandemi yang masih belum usai. Selain itu dengan adanya beberapa penyuluhan oleh Tim PMM, masyarakat memiliki keterampilan dalam pemanfaatan potensi desa menjadi inovasi produk baru. (Siti Mariyatul Qibtiyah)