LDII: Sinergi Antar Ormas Islam Diperlukan untuk Kebangkitan Umat

Kebangkitan Ekonomi Umat
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pengembangan sinergi antar ormas Islam merupakan kunci, agar pandemi dapat dilalui dengan baik. Menurut Ketua DPP LDII Ardito Bhinadi dalam webinar “Kontribusi Ormas Islam terhadap Kebangkitan Ekonomi Umat” yang digelar media GlobalPlanet.news, bersama DPW LDII Sumatera Selatan, pada Kamis (29/7) secara daring.

Pakar Prediksi Suara Ormas Islam Bakal ke RK-Suswono, Ini Alasannya

“Saat ini kita menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Cara kita sebagai ormas Islam dalam berkontribusi dalam membangkitkan ekonomi umat melalui empat cara, yakni cermat dalam mengamati dan memposisikan diri dari berbagai perubahan lingkungan strategis, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, memiliki fondasi moral ekonomi yang tepat dan kuat, serta memiliki program yang solutif agar membantu memecahkan permasalahan ekonomi umat,” kata Ardito.

Ardito menjelaskan, pandemi ini hanya mempercepat transformasi ekonomi, keuangan, dan alat pembayaran. “Sekarang semuanya serba digital. Namun yang harus kita cermati bahwa ekonomi dan keuangan digital membawa kemudahan sekaligus kerapuhan,” paparnya.

Beda dengan NU, Muhammadiyah Enggan Tergesa-gesa dengan Konsesi Tambang

Menurut Ardito ormas Islam berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM dan organisasi agar umat Islam bisa tetap eksis dalam zaman yang serba digital ini. Ardito berpendapat, jika ada sinergi antar umat Islam, maka akan ada energi besar yang membangkitkan ekonomi umat.

Ormas Islam memiliki modal sosial yang kuat, di antaranya memiliki jejaring di semua daerah, memiliki basis massa yang banyak dan loyal, serta anggotanya beraneka ragam budaya pendidikan dan profesi.

Ingin Duet Lagi di Pilkada Jatim, Khofifah Akui Merasa Nyaman dan Produktif bersama Emil

“Kalau modal sosial ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka pasar yang adil, pertumbuhan ekonomi optimal yaitu efisiensi berkeadilan, distribusi kekayaan/aset yang lebih merata, serta kesejahteraan sosial akan dapat tercapai,” kata Ardito.

Salah satu upaya membangun sinergi adalah memiliki pondasi moral ekonomi kerja sama bukan persaingan. Selama ini pondasi moral ekonomi persaingan lebih menguasai dibanding pondasi moral ekonomi kerja sama, karenanya perlu dikembalikan lagi sebagai kerja sama.

“Jika antar-ormas Islam bekerja sama dan bersinergi dalam pemberdayaan ekonomi umat, insya Allah 80 persen permasalahan ekonomi umat dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan lebih cepat, ekonomi umat akan bangkit,” ujar Ardito.

LDII dalam hal ini ikut membantu membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dengan mensinergikan baik sektor riil, lembaga keuangan syariah, pemasaran digital, serta konsumsi barang dan jasa. Selain LDII, masing-masing ormas juga harus bekerja sama karena setiap ormas punya keunggulannya masing-masing.

“LDII memiliki koperasi kerja sama yaitu, Usaha Bersama yang dikembangkan sejak tahun 1998 -1999. Usaha Bersama ini memiliki beberapa bidang di antaranya sembako, usaha produksi, retail, barang dan jasa, dan lain-lain. Usaha Bersama ini sekaligus menjadi inkubasi bisnis sebab banyak pengusaha-pengusaha yang lahir dari sini,” ujarnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, LDII memandang pentingnya dikembangkan Lembaga Keuangan Syariah/Lembaga Pembiayaan Syariah. Ketika usaha-usaha berkembang, mereka akan membutuhkan permodalan yang tidak bisa lagi dicukupi melalui usaha pengelola modal anggotanya.

Selain itu juga mengembangkan Baitul Maal wat Tamwil di setiap pulau-pulau Indonesia, yang kemudian berbadan hukum koperasi simpan-pinjam syariah. Ada juga BPR Syariah Amanah Insani.

“Ke depannya, LDII memandang perlu mensinergikan kekuatan-kekuatan ekonomi syariah, para pelaku syariah dengan perkembangan teknologi dan informasi, semua usaha membutuhkan pengembangan teknologi digital. LDII mengembangkan Pikub.co.id sebagai sarana pemasaran secara online. LDII juga akan mengembangkan fintech yang bekerja sama dengan BMT-BMT dan BPRS yang ada di LDII. LDII juga menggelar webinar ekonomi syariah, wirausaha, kemudian mengembangkan bird farming di pondok-pondok pesantren untuk memenuhi kebutuhan pondok,” paparnya.

Dalam rangka pemulihan krisis kesehatan ekonomi, LDII telah bekerjasama dengan TNI-Polri melakukan vaksinasi, serta membentuk satgas penanganan Covid-19 dari pusat sampai ke desa/kelurahan. Serta  memberikan bantuan sosial dan melakukan pengembangan solusi bisnis berkaitan dengan masa pandemi di sektor riil, sebagai upaya bangkit dari krisis.

“Saya yakin sebenarnya ekonomi umat ini memiliki daya tahan yang cukup kuat, dihantam berbagai macam syok sejak krisis 1998, kemudian krisis karena pandemi, masih bisa kita pulihkan. Bangsa kita ini termasuk bangsa yang tangguh menghadapi berbagai macam situasi dan krisis.” pungkasnya. (Nisa/LINES)

 

Ilustrasi buku dan pendidikan (dokumen pribadi)

New Education Program to Shape the Character of Jakarta's Next Generation

The character education program includes an animated video titled “29 Noble Values,” which is designed to contribute positively to Jakarta’s younger generation.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.