Mahasiswa PMM Kelompok 20 Mengadakan Festival Anak Sholeh
- vstory
VIVA – Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kegiatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Kegiatan masyarakat yang mulanya dilakukan secara langsung, kini harus dilakukan dengan jarak jauh melalui media elektronik.
Kurangnya jaringan media pada kehidupan masyarakat desa sangat berpengaruh terhadap pembelajaran serta pengembangan minat dan bakat dari masyarakat desa tersebut.
Hambatan tersebut sangat disayangkan oleh para pendidik dan staf pemerintah di wilayah pedesaan, karena mereka tidak dapat dengan leluasa memberikan pengajaran serta meningkatkan minat bakat desa dan masyarakat.
Pada momen ini Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) dibawah bimbingan Al-Ustdh. I’anatut Thoifah, S.Pd.I, M.Pd.I menyelenggarakan perlombaan Festival Anak Sholeh yang bekerjasama dengan para pendidik dari setiap lembaga baik lembaga formal maupun non-formal di Dusun Princi, Gading Kulon.
Mahasiswa PMM UMM bersinergi dengan pemerintah Desa dan para pendidik untuk meningkatkan minat dan bakat masyarakat desa khususnya anak-anak.
Kegiatan Festival Anak Sholeh yang diadakan pada hari Kamis, 24 Maret 2021 ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa khususnya anak-anak dalam mengasah dan menyalurkan minat serta bakat mereka dalam bidang ilmu pengetahuan, keislaman, serta kesenian.
Kegiatan ini berisikan 3 kategori perlombaan dengan 4 cabang lomba. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Dusun Princi merasa sangat gembira karena mereka dapat mengikut sertakan putra-putri mereka dalam perlombaan tersebut, sehingga minat dan bakat yang terpendam dapat diaplikasikan dan di apresiasi.
Ibu Fatimah selaku ketua dari lembaga non-formal Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Dusun Princi menjelaskan bahwa adanya kegiatan ini sangat membantu para pendidik di pedesaan khususnya Dusun Princi, Gading Kulon dalam meningkatkan minat serta menyalurkan bakat yang dimiliki oleh peserta didiknya sekaligus memberikan inspirasi bagi para pendidik agar dapat mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan penyaluran minat bakat masyarakat.
Athiyah Laila sebagai salah satu anggota kelompok ini mengatakan, “Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang-orang yang bermalas-malasan.” (Fira Eka Permatasari)