Takut Pada Ketinggian? 5 Hal Ini Perlu Kamu Ketahui

Takut Ketingian
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pernahkah Anda mengalami ketakutan ekstrem saat berada di tempat yang tinggi? Jika pernah dan bahkan sering, bisa jadi Anda menderita akrofobia. Akrofobia adalah fobia rasa takut akan ketinggian.

8 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Hipertensi

Jika Anda berada di tempat yang tinggi seperti lantai atas gedung bertingkat tinggi atau tempat-tempat tinggi lainnya, orang dengan akrofobia akan merasakan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. Bahkan, tidak jarang mereka akan menjerit dan menangis jika tidak sengaja terjebak di ketinggian.

Selain fakta-fakta di atas, ada banyak fakta penting lainnya tentang akrofobia yang perlu Anda ketahui. Ini ulasan lengkapnya.

Pria Wajib Tahu! 6 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Sperma agar Tetap Berkualitas

1. Peristiwa traumatis dan faktor genetik adalah salah satu penyebab utama akrofobia

Acrophobia berasal dari bahasa Yunani "Akron" yang berarti tinggi, dan "Phobos" yang berarti ketakutan. Acrophobia adalah jenis fobia spesifik yang sering terjadi. Diperkirakan sekitar 2 persen hingga 5 persen populasi menderita fobia ketinggian ini. Dibandingkan dengan pria, wanita memiliki risiko dua kali lipat menderita akrofobia.

Bukan Hanya Turunkan Berat Badan, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Dilaporkan oleh Verywell Mind, akrofobia tidak hanya menyebabkan penderita takut ketinggian, tetapi juga takut hal-hal yang dapat membuat mereka jauh dari tanah. Tetapi seberapa jauh mereka takut akan ketinggian, tergantung pada tingkat keparahan fobia.

2. Salah satu gejala acrophobia adalah vertigo

Dilansir dari Psycom, salah satu gejala acrophobia adalah vertigo, di mana penderitanya mengalami sensasi berputar dan pusing dan kehilangan keseimbangan. Selain mengalami vertigo, penderita acrophobia juga akan mengalami gejala lain seperti gemetar, berkeringat, jantung berdebar, hingga serangan panik yang disertai sesak napas saat berada di tempat tinggi.

3. Acrophobia dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan sehari-hari

Acrophobia membuat penderita menghindari situasi yang menyebabkan mereka berada di ketinggian seperti naik lift, tangga dan eskalator, dan naik roller coaster. Tentu saja ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari penderita, terutama jika bekerja di tempat yang berada di ketinggian seperti gedung tinggi.

4. Diagnosis akrofobia

Dilaporkan oleh Healthline, cara untuk mendiagnosis akrofobia adalah dengan meminta rujukan ke psikiater. Profesional kesehatan mental semacam itu dapat membantu mendiagnosis akrofobia. Seorang psikiater dapat mendiagnosis akrofobia setelah mengajukan sejumlah pertanyaan seperti seberapa sering pasien menghindari tinggi badan, reaksi ketika ia berada di ketinggian, dan berapa banyak waktu yang dihabiskannya khawatir tentang berada di tempat tinggi.

5. Perawatan akrofobia dengan terapi

Selama fobia masih dapat diobati dengan benar, tidak perlu mendapatkan perawatan medis intensif. Namun, jika akrofobia mengganggu aktivitas sehari-hari seperti bekerja, maka penderita akrofobia harus segera mencari bantuan medis. Dilaporkan oleh Healthline, pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi acrophobia adalah dengan mengikuti terapi paparan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.