Membaca, Perintah yang Terlupakan

khoiru jaliisin fi az zamaani kitabun
Sumber :
  • vstory

VIVA – Mengingat perintah Allah di surat al-Alaq ”Iqra”, penggalan ayat tersebut sudah jelas perintahnya bahwa kita sebagai umat Islam yang berakhlak dan berbudi luhur diwajibkan untuk membaca.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Karena membaca itu pada hakikatnya adalah proses belajar. Belajar dari berbagai penemuan dan pengalaman dari para ahli. Sehingga kita dapat melakukan pengamalan yang baik yang sesuai dengan syariat-Nya.

Selain diperintahkan untuk membaca Aquran sebagai pedoman dan petunjuk, kita juga dapat membaca buku ahli tafsir. Kerena buku tersebut belum banyak diketahui maknanya secara gamblang oleh sebagian besar orang.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Maka dikatakan juga di dalam Alquran, bahwa orang yang berilmu akan mendapatkan pengetahuan dan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.

Salah satu upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas ialah dengan meningkatkan budaya literasi. Bisa kita lihat kegiatan dan rutinitas anak bangsa saat ini tidak lain dan tidak bukan lebih memilih mengakrabkan diri dengan gadgetnya.

Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial

Masih sangat jauh dari kegiatan membaca majalah anak, buku pelajaran, komik maupun membaca novel.  Padahal, literasi seperti kegiatan membaca dan menulis lebih efektif untuk mengikat ide-ide dan gagasan-gagasan yang telah dimiliki oleh seseorang. Ketimbang setelah diucapkan kemudian gagasan itu akan hilang begitu saja.

Maka, kegiatan literasi ini perlu dimulai dari diri sendiri, kemudian orang tua lah yang menjadi role model untuk anaknya. Dari keluarga, kemudian berlanjut ke masyarakat. Membudayakan literasi di rumah, selain orangtua tampil sebagai tauladan bagi anaknya, bisa juga dengan menghadiahkan buku kepada anak.

Yakni dengan mengajak ke pameran buku atau toko buku dan hal lain sebagainya yang dapat meningkatkan semangat membaca dan menulis.

Selain itu, sekolah juga perlu mengadakan kegiatan yang dharapkan agar meningkatnya budaya literasi. Dimulai dari guru yang memiliki kemampuan menghasilkan karya-karya ilmiah, populer maupun model pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didiknya.

Perlunya komunitas-komunitas yang peduli literasi untuk membudayakan kembali semangat membaca dan menulis dalam kehidupan sehari-hari. Searah dengan gerakan pemerintah dalam mendirikan perpustakaan-perpustakaan di berbagai daerah dan di desa-desa.

Misalnya, masyarakat di suatu desa yang mayoritas penduduknya adalah seorang petani. Apa perlu nya seorang petani itu membaca. Seorang petani tentunya dapat mengetahui bagaimana cara menanam dan merawat tanaman yang menjaga keorganikannya dengan pupuk-pupuk yang berasal dari bahan-bahan yang organik pula melalui membaca penemuan para ahli terkait pupuk organik dan lain sebagianya.

Kemudian setelah kegiatan membaca dilakukan, selanjutnya ialah melakukan proses belajar dengan mengadopsi gagasan-gagasan atau ide-ide dari pada ahli hal yang paling tepat untuk dilakukan yaitu dengan cara menyimpannya. Menyimpan dalam bentuk tulisan.

Karena ilmu yang dituliskan maka akan terjaga dan bisa dibuka kembali apabila kita lupa. Seperti dalam pepatah arab yakni Al ‘ilmu soidun, wal kitaabatu qoiduhu, qoyyid suyuudaka bil hibaali al waasiqah yang artinya “ilmu bagai binatang buruan dan catatan atau tulisan itu adalah pengikatnya, ikatlah buruanmu dengan kuat agar ia tidak hilang.”

Kegiatan membaca juga dapat mengasah daya kembang otak. Semakin sering kita membaca, maka akan sering otak kita menerima gagasan-gagasan. Oleh karena itu, semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin bijaklah ia.

Karena banyak melihat teori-teori dan penemuan-penemuan para ahli sehingga dapat memilih pilihan terbaik yang sesuai dengan lingkungan hidup maupun dalam bersosial atau berinteraksi dengan orang lain.

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah” dan “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat.” Kata-kata itu adalah anjuran-anjuran yang wajib dijalani bagi orang-orang yang berpikir.

Menuntut ilmu itu wajib dari mana kita menuntut ilmu? Bisa dari membaca, bisa dari guru. Karena guru itu digugu dan ditiru maka diharapkan guru memiliki kemampuan menulis sehingga dapat memberi teladan bagi peserta didiknya.

 

Ilustrasi Maggot (Courtesy: mongabay.co.id)

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Maggot BSF mempunyai biomassa protein dan lemak tinggi. Protein yang bersumber dari maggot BSF lebih ekonomis, ramah lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2021
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.