Indonesia Tanah Surga, Bersyukurlah!
- vstory
VIVA - Kalau Anda yang hari ini masih ingin terus menjadi pakar dan ahli menghujat kondisi Indonesia dengan segala kekurangannya, ada baiknya sekali-kali Anda baca tulisan ini sampai kelar. Untuk para pembaca juga sangat dimohonkan untuk bantu membagikan tulisan ini kepada mereka para pakar dan pencela negara kita, Indonesia!
Melalui sebuah tulisan dari dr. Ratna Hendardji yang lagi viral di Facebook yang diposting di status Facebook milik Basuki Rahmat beberapa saat yang lalu. Mudah-mudahan bagi yang masih punya nurani dan hati yang baik, mereka bisa terbuka hatinya. Betapa bersyukur dan bahagianya kita hidup dan tinggal di Indonesia.
Tanah Nusantara ini adalah tanah yang dijanjikan sebagai tanah yang subur, indah, kaya mineral, laut yang indah, gunung api yang luar biasa. Itulah kenapa surga (Indonesia) ini dari dulu berusaha direbut oleh bangsa-bangsa asing. Lalu mengapa kita masih belum sadar juga bahwa surga bukan hanya cerita di Indonesia?
SURGA BUKAN CERITA di INDONESIA
Oleh (dr. Ratna Hendardji)
Musim dingin, ketika salju turun, di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat celsius. Artinya, kulkasmu masih lebih hangat. Itulah saat semua tetumbuhan mati kecuali pohon cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus.
Musim salju yang extrime sudah banyak merenggut nyawa | gambar: silahkanSHARE.com
Musim salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa berjalan jika tak ada bantuan peralatan dan teknologi. Tanpa itu, mati kedinginan. Dan ada satu periode di mana salju berbentuk badai. Badai salju. Dan sudah banyak korban meninggal karena cuaca ekstrem tersebut. Terbayang apa yang bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.
Di negara-negara yang memiliki padang pasir, mereka sudah terbiasa dengan membiarkan hewan ternak mereka mati kelaparan karena air untuk diminum keluarganya juga terbatas | gambar: silahkanSHARE.com
Padang pasir. Begitu keringnya sampai sampai manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai-sungai yang mengalir sebagai surga. Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu bisa di atas 40 derajat celcius. Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu. Dan keberadaan air adalah persoalan hidup mati. Sungguh bukan minyak.
Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan surga. Cobalah kamu bercelana pendek, pakai kaos dan sandal jepit jalan-jalan di Kanada ketika musim dingin. Atau jalan jalan di padang pasir. Dijamin mati.
Di sini, di negaramu, kapan saja, mau siang mau malam kamu bisa jalan-jalan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan mau panas, selamat. Di Eropa atau Amerika, paling banter kamu akan ketemu buah-buahan yang sering kamu pamer-pamerin. Apel, anggur,  sunkist, pir dan semacamnya. Di Timur tengah paling kamu ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin.
Nyaris semua jenis buah dipenjuru bumi, bisa hidup dan dibudidaya di Indonesia, tapi tidak semua buah asli Indonesia bisa tumbuh dengan baik di negara lain | gambar: silahkanSHARE.com
Di Indonesia, kamu tak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga-bunga, rempah-rempah, saking banyaknya. Di Amerika atau Eropa, kamu akan ketemu makanan lagi-lagi sandwich, hot dog, hamburger. Itu-itu saja yang divariasi. Paling banter steak, es krim, atau keju. Di Timur tengah? Hanya ada roti, daging dan daging.
Di Indonesia? Dari Sabang sampai Merauke, mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis soto, varian sambal, olahan daging, ikan dan ayam tak terhitung macamnya. Setiap wilayah ada jenisnya. Kue basah, kue kering ada ribuan jenis. Varian bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi singkong, ketan, gula, kelapa bisa menjadi puluhan jenis nama makanan.
Orang Indonesia bikin makanan model eropa dan barat bisa begitu mudah seperti pizza, burger, dan lain-lain karena nyaris semua bahan dengan mudah didapat di Indonesia. Namun tak semua makanan khas Indonesia bisa mereka buat di negara sana karena kesulitan bahan dan bumbu rempahnya. | gambar: silahkanSHARE.com
Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tidak berhasil menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran sampai ke Cempaka Putih. Di Indonesia, kamu bebas mendengar pengajian, salawatan, dangdut koplo, konser rock, jazz, gamelan dan ecrek-ecrek orang ngamen. Di Eropa, Amerika, atau Timur Tengah, belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai headset.
Saya ingin menulis betapa surganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orangnya yang cerdas-cerdas, kreatif dan bersahabat, budayanya, toleransinya, guyonannya, keindahan tempat-tempat wisatanya dan seterusnya. Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya. Saking tak terhingganya kenikmatan anugerah Allah SWT pada bangsa Indonesia.
Indonesia ini negara kesayangan Tuhan. Kamu tidak bisa mensyukuri itu semua? Jiwamu sudah mati!
Pesan:
Janganlah surga kita ini kita hancurkan hanya karena syahwat berkuasa dan keserakahan ketamakan tiada batas.
Janganlah kehangatan persaudaraan yang dicontohkan oleh embah, kakek, opung kita dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar dan paling pintar.
Tuhan hanya mensyaratkan kamu semua bersyukur agar surga ini tidak jadi neraka. Bahkan andai kamu sering bersyukur maka nikmat-nikmat itu akan ditambah.
Bersyukur itu di antaranya, tidak merusak apa-apa yang sudah baik. Baik alam lingkungan, sistem nilai, budaya asli dan semacamnya.
Jika kita merusak alam, alam akan berproses membuat keseimbangan/keadilan. Politik berjangka pendek jangan sampai mengubah surga ini jadi neraka.Â
Jangan berkelahi. Pandai-pandailah menahan diri seperti orang berpuasa.Â
Jangan jadi pengikut orang-orang yang haus kekuasaan dan ketamakan luar biasa.