Ayo, Lestarikan Elang Jawa yang Hanya Bertelur Sebutir dalam Beberapa Tahun
- vstory
VIVA.co.id – Salah satu spesies hewan istimewa di Indonesia adalah Elang Jawa atau yang sering disebut oleh orang Jawa sebagai alap-alap. Hewan ini harus dilestarikan karena merupakan spesies hewan langka. Kelangkaan Elang Jawa berupa lamanya masa produksi yakni hanya menghasilkan sebutir telur dalam waktu 2 sampai 3 tahun.
Elang Jawa biasa terlihat terbang di atas perkebunan teh maupun hutan-hutan sekitar. Sejauh ini keberadaan Elang Jawa memang menjadi salah satu spesies hewan endemik yang terus dijaga kelestariannya. Populasi Elang Jawa pada tahun 2016 berkisar antara 65-68 ekor. Jumlah itu memang tidak terlalu banyak meski dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan populasinya tetap stabil dengan berkurangnya pemburuan liar.
Selain jumlahnya langka, satwa predator ini dalam keseharian juga merupakan binatang yang sensitif. Elang jawa sangat terganggu dengan suara keramaian. Karena itu, jika kita akan melihatnya harus berhati-hati dan tidak bersuara keras karena akan mengusiknya.
Karena Elang Jawa hanya bertelur sebanyak 1 butir dalam rentang waktu 2-3 tahun makan dibutuhkan suasana kondusif agar telur Elang Jawa bisa menetas sempurna. Karena kalau dia merasa terganggu ketika sedang mengerami telur, maka telurnya bisa dimakan atau dibiarkan saja tidak dierami lagi. Jika sudah demikian, maka proses produksi Elang Jawa akan terganggu dan membuat populasinya menurun.
Biasanya, sarang Elang Jawa banyak ditemukan di pohon-pohon yang dekat dengan sungai. Sedangkan pohon yang dijadikan sarang biasanya memiliki ketinggian antara 40-50 meter sehingga aman dari incaran predator pemangsa telur. Elang jawa dewasa bertubuh sedang tegap dan berbulu lebat. Ukuran tubuhnya mencapai 60-70 cm dari ujung paruh hingga ujung ekor.